Begitu berat untuk melangkahkan kaki ku,bukan karna menyesal memutuskan Jeno,hanya saja aku tidak memiliki alasan lagi untuk menjadi bahagia tepatnya aku butuh penyemangat baru.
Konsekuensi kata "sendiri" mau tidak mau harus ku tanggung meski bosan kadang hinggap di beberapa hari hidup ku belakangan ini.
Tidak ada lagi room chat yang kunanti notifnya,tak lagi ada lagi story pembayar rindu,hilang sudah deretan voice note yang sering ku dengar,dan telah ku lenyapkan foto Jeno dari file handphone ku.
Kadang rasa tidak rela mendera sesaat,tapi apa gunanya menyimpan kenangan yang pedih?bukan kah sebuah kotak kardus lebih baik kosong di gudang yang sunyi dari pada rusak percuma di bawah rintik hujan deras dan panas mentari tiada henti.
Terduduk sendiri di pinggir danau menanti sunset indah di ujung bukit sana,memeluk lutut ku sambil bersandar di pohon yang rindang,mendengarkan alunan musik soft di daftar putar,sepertinya memeng harus begini.
Kalau sendiri bisa membuat damai kenapa tidak?haruskah menjadi penyendiri?atau harus kah aku mengasingkan diri di hutan belantara belajar hidup individual di sana tanpa akar cinta yang mungkin menumbuhkan bunga mawar baru.
Perlahan langit menggelap menampakkan rembulan di temani gemerlap bintang yang tak terhitung jumlahnya,aku ingin menjadi bulan dan di hujani kasih sayang sebanyak bintang dan kisah seindah gemerlapnya.
Ku lihat di sebrang sana bayangan hitam berjalan dari sela pohon,aku agak takut di buatnya ini horror pikirku,lalu bayangan itu berganti memuncul kan sesosok pemuda yang di terpa cahaya rembulan,ia duduk di tepi danau seperti ku melemparkan beberapa kerikil ke kedalamnya,tunggu kerikil itu terpantul berulang kali di permukaan air sungguh menakjubkan.
Rasa penasaran membuat ku mendekat ke arah si pemuda ingin mencari tau identitasnya,seperti pernah ku temui rasanya wajah itu tidak asing.
Dengan pelan ku tepuk bahunya dan bergerak duduk di sebelahnya,dia hanya menunduk saat ku tatap wajahnya,sebenarnya dia kenapa?
"Jangan menunduk,kau ini kenapa?"
"Ah aku gakpp kok"ucapnya tersenyum tipis dan masih menunduk,aku jadi gemas.
"Oke baiklah,kalau begitu mari berkenalan,aku Park Aera"ucap ku menyodorkan tangan.
"Na Jaemin"balasnya menjabat tangan ku sambari melukis senyum manis jauh dari mimik yang sebelumnya.
"Kenapa kamu ke sini?"
"Aku hanya sedikit lelah kok,cuma ingin beristirahat"
"Um kamu murid baru itu ya?aku terlalu sibuk sampai baru sempat berkenalan"
"Lalu kenapa kamu di sini?"
"Gpp Jae aku hanya jenuh dengan hidup"
"Hidup itu sebenarnya indah kok,panggil aku Nana saja jangan Jae"
"Oke Na"
"Ra bisa minta tolong tidak?"
"Tentu,apa yang bisa ku bantu?"
"Bisa temani aku err?"ucap dia menunduk layaknya wanita yang tersipu malu.
"Tentu"ucap ku mengacak pelan surai kecoklatannya.
Sepanjang waktu ia hanya diam,masih menunduk seperti sebelumnya dengan mimik sedih sekarang,apa dia sedang sangat lelah?baik lah aku akan menguatkan dia kalau begitu.
Tangan ku menelusup menggenggam jemarinya yang agak kasar,tidak apa mungkin ia pekerja keras,jarang lelaki yang mampu gigih berusaha,di jaman sekarang yang ada kebanyakan mengandalkan uang orang tua.
Karna hal yang barusan ku lakukan ia menoleh,nampak bingung?Iya kurang lebih begitu,tapi sebentar kenapa matanya memerah apa dia sakit?
"Apa kau tidak risih dengan tekstur tangan ku Ra?"
Sebagai balasannya aku menggeleng lalu melukis senyum untuknya,detik berikutnya titik air mata Jaemin berjatuhan sambari sedikit tertawa seperti terharu akan hal kecil yang ku lakukan barusan.
Aku bergerak memeluknya yang mulai seugukan,apa dia terlalu lelah sekarang?tangan ku sedikit mengusap pundaknya agar tangisnya berhenti,benar cukup efektif dia mulai tenang kembali namun ia bergerak memeluk ku erat.
Ku biarkan dia dengan posisi ini,aku tau ia butuh sandaran,barang kali masalahnya sangat besar,lagi pula aku di sini untuk mendengarkan masalahnya jika ia mau berbagi cerita nanti.
Apa kau sedang lelah karna masalah hidup?kalau begitu tataplah lelah orang tua mu yang bekerja keras mencari nafkah.Kawan jika kau butuh tempat berbagi tuhan selalu stay,curahkan lah semua masalahmu kepadanya pasti ada jalan.Dan jika itu belum cukup maka lihat lah mereka yang cacat masih sanggup tertawa maka bersyukurlah kau yang sempurna.
By Firaniel^
Janlup voment❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Na [Nct Jaemin]
Фанфик"Kamu harus balas mereka Na" "Ga usah Ra aku baik2 saja" Dia yg mengajari ku memahami arti hidup,Iya seorang Na Jaemin.