paling baik ✨

1.5K 167 69
                                    

keesokan paginya ketika anthony sedang memasak makan siang, mbak lia asisten rumahnya tiba-tiba muncul, "buk, pak jonatan sudah datang".

anthony kemudian membalas dengan senyuman, "iya mbak lia, kedengeran suara mobilnya, makasih ya".

"iya buk".

anthony segera membersihkan diri dan menuju ruang tamu menyambut jonatan

sang suami masuk dengan baju kusut dan wajah sembap, rambutnya acak-acakan, kantong matanya terlihat jelas menghitam.

ketika matanya bersitatap dengan mata anthony, pelukan erat dan kata maaf terus terlontar dari mulutnya.

nafas anthony tercekat, berusaha semaksimal mungkin menghalau pikiran buruk yang datang menyergap pikirannya

"kenapa jo?, kenapa minta maaf?".
suaranya sedikit bergetar

ketika tangisan jonatan pecah, firasat anthony makin tidak-tidak, dan ketika jonatan keluarkan map putih hasil pemeriksaan dan sebuah plastik berisi test pack badan anthony limbung, jatuh, matanya memburam, diam terduduk di lantai, sayup-sayup kembali mendengar tangisan jonatan dan kata minta maaf yang diulang-ulang.

"kalau kamu minta maaf, semuanya kembali seperti semula?, kalau tangisan mu jadi danau, kamu bisa mengulang waktu?".

jawab suara serak anthony yang tanpa disertai emosi.

"kalau kamu jadi aku kamu harus bilang apa ke anak-anak?, bilang kalau papanya selingkuh sama mantan pacarnya? bilang kalau mereka bakal punya adek baru tapi bukan dari mama?, aku harus gimana?, jawab, jawab jonatan, aku harus gimana?".

tanya anthony dengan air mata mengalir deras dari matanya

"gimana cara aku jelasin ke ibu sama bapak kalau suamiku ngehamilin mantan pacarnya?, gimana cara aku jelasin ke mami papi kalo menantunya bukan lagi aku?, hah, gimana jonatan, jawab, kamu bukan anak kecil yang gabisa mikir kedepan, BISA GASIH SEKALI AJA KAMU BERFIKIR ANAK KITA GIMANA, BISA GASIH SEKALI AJA KAMU GA EGOIS, ITU BUKAN CUMA SOAL KAMU".

teriakan anthony yang penuh frustasi.

jonatan cuma diam, gabisa berkata apa-apa, gabisa menyangkal apa-apa.

"pergi, aku butuh waktu sendiri".

"aku minta maaf".

jawab jonatan sambil berjalan keluar dan membiarkan suaminya menenangkan diri.

satu bulan kemudian.

anthony dan jonatan resmi bercerai, hak asuh jatuh ke tangan anthony.

ketika keduanya duduk di bangku seiring orang-orang berjalan keluar setelah perceraian mereka disahkan oleh negara.

sama-sama diam dan menunduk, saling memainkan cincin pernikahan mereka yang telah melekat pada kedua jari manis mereka sejak 18 tahun yang lalu.

kemudian anthony beranjak dan berjalan ke arah jonatan dan duduk di sebelahnya.
menghela nafas kemudia bicara.

"dulu aku gapernah kepikiran lo jo kalo kita bakal berakhir disini, dulu aku kira kita bakal bersama sampai lihat cucu kita terus menghadiri pemakaman salah satu dari kita, tapi memang bukan itu rencana tuhan buat kita, terimakasih ya jonatan 18 tahun yang luar biasa ini, terimakasih sudah mau berjuang meluluhkan hati ku, ibu sama bapak ya jo, terimakasih pernah jadi alasan aku sangat bahagia, terimakasih juga sudah kasih aku kado paling hebat di dunia ini, terimakasih juga sudah jadi alasan aku kuat, terimakasih buat segalanya, kamu suami yang luar biasa, kamu ayah yang paling hebat, terus bahagia ya jonatan, jangan pernah menyesal dengan jalan yang kamu ambil di kemarin hari, itu mungkin pembelajaran dari tuhan buat kita berdua, semoga ini saling mendewasakan kita ya jo, terimakasih kenangan manisnya jonatan".

sembari beranjak anthony kembali bicara

"cincin di jari manismu bakal segera berganti, terimakasih ya jonatan, cincin ini luar biasa buat aku, aku kembalikan ke yang berikan ke aku dulu, maaf belum bisa jaga titipannya dengan baik".

sambil memberikan cincin dari tangannya ke tangan jonatan.

ketika ia berjalan dengan langkah perlahan menuju pintu keluar, suara itu kembali menginterupsi keheningan diantara mereka

"maaf aku gabisa jadi suami yang baik buat kamu, maaf aku gajadi contoh yang baik buat anak-anak, aku minta maaf aku ingkar janji, aku ga menjalankan tugas yang bapak kasih ke aku dengan baik, maaf selalu buat putra tunggalnya sedih, maaf kak, maaf".

"gapapa, semua butuh kesalahan buat berjalan benar kedepannya, jangan lupa sabtu minggu kerumah temuin jea ya jo, aku duluan".

ketika pintu itu tertutup, jonatan tau ia gabisa mengembalikan waktu dan mengobati hati yang ia sakiti.





bonuss

ketika jonatan keluar dari ruang sidang, ada putra sulungnya menunggu dia sambil bersender pada dinding dan melipat tangannya sambil menundukkan kepala.

ketika akhirnya jonatan berdehem, membuat si sulung memalingkan kepala, dan berjalan ke arahnya, kemudian bicara.

"selamat pa, hancurin hati mama ga tanggung-tanggung, semoga papa bahagia selalu, semoga gaada karma nunggu papa di depan, semoga papa gaakan pernah rasain sakitnya jadi mama, semoga papa gapernah rasain rasanya sakit di khianati, semoga papa jadi orang yang lebih baik ke depannya, semoga pengorbanan mama ga sia-sia, treat your woman better, she deserve to be treat better, cause she make my papa leave my mama. semoga tuhan kasih ampunan ke papa, are pamit".

ketika si sulung berjalan memunggunginya pergi, jonatan kembali tau, ia gagal menjadi ayah yang baik buat kedua anaknya, ketika wajah kecewa dan sedih arian terlihat jelas nampak di wajahnya, jonatan tau, gaada kata maaf untuknya.







sayangnya
aku sayang kamu
tidak cukup untuk buatmu bertahan
berarti melepaskanmu adalah pilihan paling baik
-A.S.G


tbc

huhuhu apanihh, maapkann maapkan de hehehe, habis aku kepikirannya ini, boleh menghujat sepenuh hati kok, tapikan double update hihiw

tenkcu for reading, love y'all ❤️❤️✨✨

Pelatnas Cipayung ✨ {Discontinued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang