monster ✨

1.8K 142 9
                                    


Fajar terus menghisap cairan merah yang menurutnya manis itu. Tangan kirinya menopang tubuhnya agar tidak menindih seseorang dibawahnya. Yang sebelah kanan menggenggam jari-jari lentik yang lebih kecil darinya. Lenguhan lirih memasuki indera pendengarannya, tapi diabaikannya. Dirinya masih terus menghisap cairan merah bernama darah tersebut ketika Ia merasakan tubuh dibawahnya melemas.
"Ngh- Mas, u-udah. Aku pusing." Rian- yang sedari dari tadi darahnya terus dihisap Fajar menarik paksa kepala tersebut menjauh. Mengakibatkan taring tajam fajar menggesek leher putih Rian dan meninggalkan bekas goresan.
Fajar kembali mendekat. Menjilat bekas luka yang menganga hingga menutup dan berguling ke samping.

Tangan yang masih Ia genggam tadi ditarikmya mendekat. Memberikan kecupan di punggung tangan Rian lalu memeluknya.
"Makasih." Lirih Fajar. Rian mengernyit. "Makasih telah mau menikah dengan monster sepertiku."
Rian menggeleng. Tangannya mengelus pipi Fajar. Ibu jarinya mengusap sudut bibir suaminya yang masih tertinggal darah.
"Kamu bukan monster. Tolong berhenti berpikiran seperti itu. Kamu manusia Mas, hanya saja kamu sedikit berbeda."
"Hanya kamu yang bisa menerima sisi lain diriku. Bahkan Anthony butuh waktu lama untuk bisa menerima Jonatan."
Rian menyunggingkan senyum menenangkan. Mereka memang tinggal di tengah masyarakat yang masih belum bisa menerima makhluk berbeda seperti vampir. Hanya beberapa yang mau terbuka menerima membuat Fajar selalu berhati-hati akan identitasnya.
"Mau tahu apa yang membuatku bisa menerimamu dengan mudah?"
Fajar menaikkan alis bertanya. Rian menarik wajah Fajar mendekat dan memberi satu ciuman di bibir merah Fajar. "Karena aku mencintaimu. Aku tidak peduli siapa dirimu. Kamu adalah Fajar, dan aku selalu mencintai Fajar yang sekarang menjadi suamiku."
Sudut mata Fajar berkedut. Ia mengerjap pelan sebelum memluk Rian erat. Menempelkan kepala Rian didadanya kemudian memberi kecupan sayang di kening Rian.
"Mas cinta kamu Yan, dan Mas berjanji tidak akan ada satupun yang bisa menyakiti kamu sekecil apapun. Dan kamu bisa percaya, tidak akan ada yang bisa memisahkan kita sampai kapanpun."
Rian balas memeluk erat tubuh Fajar. Dingin, tapi entah mengapa Rian bisa merasakan hangat dari pelukan Fajar. Sama seperti Fajar yang selalu menghangatkan dunia.

tbc.

pasti kalian bertanya-tanya, cara penulisannya kok bedaa.

yups, ini aku plagiat kak Aphrokyl














tapi boongg 😜

ini karya kak Aphrokyl yang dititipin ke work akuu, siapa yang setuja kak Aphrokyl bikinn lapak buat oneshoot commenttt !!!

vote dan comment buat kak Aphrokyl yaa, biar kak Aphrokyl senangg terus mau bikinin lapak oneshoot buat penambah asupan kitaa ❤️❤️❤️

Pelatnas Cipayung ✨ {Discontinued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang