bahagiakah ? ✨

1.8K 166 139
                                    

ia mulai perlahan bangkit menata hatinya yang telah hancur berkeping-keping

lilitan di lehernya perlahan mengendur, seiring rasa relanya semakin besar.

ketika undangan pernikahan sang mantan suami sampai di tangannya, hanya helaan nafas dan senyum tulus yang ia berikan

anthony benar-benar datang, ke pernikahan orang yang pernah menemani hidupnya selama 18 tahun, langkahnya ringan, senyum ia kembangkan saat bersitatap dengan mantan mertuanya.

ketika akhirnya mata keduanya saling bertatap, senyum manis yang ia berikan
"congrats jonatan, congrats shan*u".
"makasih kak".
"longlast sampe nenek kakek ya, doa terbaik ku buat kalian, ohya kenalin ini momota-"

"calonnya anthony".

jawab momota secara tiba-tiba, membuat ketiga orang disana terperangah.

"doain secepetnya ya, mumpung izinnya sudah dikantongin".
jawab anthony sambil melihat momota dan tersenyum lebar.

memilih ikut dalam permainan momota.

senyum yang dulu hanya milik jonatan, senyum yang dulu hanya ia tunjukkan buat jonatan

hatinya berdenyut nyeri, tangannya terkepal, but nothing he can do, he's no longer anthony's husband because a mistake he made himself.

"ah, congrats kak, longlast ya, jangan lupa undangannya, kita duluan".

jonatan berjalan sambil menggengam tangan sang istri, hatinya berkecamuk ga karuan, apalagi setelah melihat ada putra sulung dan putri manisnya berdiri bergandengan tangan

putri kecilnya berlari dan memeluk kakinya

"papa jea kangen, tapi kata mama, je cuma bisa ketemu papa sabtu sama minggu soalnya papa sibuk, papa sibuk apa?, papa ga kangen sama je?, papa ndak boleh bobo
malem-malem, nanti kalo papa cakit, je sama mama ndak bisa nemenin, je sayang sekali sama papa".

perkataan putri kecilnya yang kembali menusuk hatinya tanpa ampun, akhirnya air mata itu jatuh sambil memeluk putri kecilnya ia berbicara

"papa kangen sekali sama jea, papa nggak bakal tidur malam sesuai perintah princess, papa nggak bakal sakit, kalau papa bisa, papa lakuin apapun buat jea, maafin papa jea, papa sayangg sekali sama jea".

ketika matanya bersitatap dengan mata putranya yang berair menahan tangis, tapi berusaha ia tutupi dengan wajah dingin andalannya, memori akan putra kecilnya yang menggemaskan tumbuh menjadi remaja yang tampan seketika berkelebat di otaknya, ketika ia berjalan mendekati si sulung dan hendak bicara, si sulung memberi gestur buat ngomong berdua aja.

"terimakasih 16 tahun yang penuh bahagianya pa, terimakasih mau bantu besarkan are sama mama, terimakasih sudah besarkan are jadi anak yang baik, terimakasih sudah jadikan are anak yang kuat, terimakasih sudah kasih are kado ulang tahun paling menyenangkan—

terimakasih sudah ajarkan are jadi cowo yang bertanggung jawab, are gaakan pernah ikutin jejak papa yang nyakitin mama, mama sudah cukup menderita, kalau nanti mama temukan kebahagiaan dia yang baru, are mohon sama papa, jangan usik kebahagiaan mama, papa gabisa kasih bahagia ke mama, dia pantas dapat yang baru, dan saat waktu itu datang, semoga papa ga menyesal pernah menyia-nyiakan mama, semoga papa sadar apa yang papa lakuin itu sampah, are ga lagi marah sama papa, are cuma ilang respect sama papa,












Pelatnas Cipayung ✨ {Discontinued}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang