"Iya ma, udah sampe kok, ini mau keluar dari bandara," ucapku yang sekarang sedang menerima panggilan mama ku.
"Kamu kayaknya gak seneng ya mama kasih kesempatan tinggal disana?"
"Ya bukan gitu ma. Aku udah males aja sebenernya berhubungan sama negara ini, tapi yasudahlah aku terlambat tolak, dari pada sayang-sayang duit,"
"Kamu masih berantem sama Diana?"
"Bukan berantem ma, tapi ya beda aja gitu. Udah ya ma, aku mau pesen taxi dulu,"
"Oke sayang, nanti kalau mama ada uang lagi, mama nyusul,"
"Baiklah, I love you,"
"Love you too,"
"Kenapa mama lu ?" Tanya temanku yang bernama Didi.
Aku ke Korea tidak sendirian, tapi Bersama kedua temanku yang dulunya kita hype bersama saat menjadi One It. Namanya Didi dan juga Rena. Didi itu perempuan ya, itu hanya nama panggilan saja.
"Ya biasalah, namanya juga mau tau anaknya udah sampe apa belum," ucapku.
"Tau gak si, gua bener-bener seneng banget ih. Walaupun kita udah segede ini, kita bisa ke Korea lagi, apalagi kita bisa tinggal bareng-bareng disini dan juga tinggal lama disini. Untung aja gua udah dapet kerjaan," ujar Rena.
Saat aku bilang ke mereka berdua kalau mamaku mengizinkan aku tinggal di Korea untuk sementara waktu, tapi gak tau si sementara waktu atau selamanya. Disitu bertepatan dengan Rena sedang berlibur disana, dan akhirnya dia langsung mencari pekerjaan disana. Jadi tinggal aku dan juga Didi yang belum mendapatkan kerja. Aku harap si secepatnya biar aku tidak merepotkan mama.
Soal Diana... iya, dia seseorang yang dulu sanga amat dekat denganku, sampai kita dibilang anak kembar Sebenarnya aku tidak marah ataupun bertengkar sama dia. Hanya hubungan kita tidak seperti dulu.
Aku, Didi dan juga Rena mencari taxi. Soal aku diizinkan ke Korea, mamaku mau mengabulkan permintaanku yang sudah sangat lama. Dan katanya siapa tau aja aku bertemu jodoh disini, iya bertemu "jodoh" dan yang lebih mengejutkan kami bertiga adalah seseorang yang belum menikah... padahal Didi tahun 1999, Rena 2000, dan aku tahun 2001. Aku sekarang berumur 27 di Korea 28 Tahun.
Bruk
"Aw..."
"Lu gak apa ?" ucap Rena.
Ada seseorang yang menabrakku, Rena terkejut saat aku terjatuh. Aku berdiri dibantu oleh Rena, mungkin orang yang menabrakku tidak sengaja.
"Hah mianhae, aku tidak lihat," ucapnya yang memakai bahasa Korea.
Tunggu.
Suaranya, seperti tidak asing di telinga ku.
"Ini ponselmu," ucapnya lagi.
"Gamsahamnida," ucapku.
Dan orang itu langsung pergi begitu saja. Tapi aku melihat Didi yang terdiam dan masih memperhatikan orang itu.
"I-tu Seungwoo bukan si?" ucapnya tiba-tiba.
"Mane Seungwoo anjir," ucap Rena.
"Emang sampai sekarang belum ada kabar ya soal Seungwoo?" ucapku.
"Bener-bener belum ada," ucap Didi yang langsung menatapku dengan tatapan yang sangat amat serius.
"Mungkin lu aja kali yang kangen dia, udahlah yuk ke apartement,"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm N̶o̶t̶ ̶a̶ Fangirl || Han Seungwoo
Fanfiction[On Going] Seorang perempuan yang sekarang bukan dirinya sebagai seorang Fangirl. Harus menjalankan masa hidupnya di negara Korea Selatan. Kisah cinta yang sulit untuk dipercaya. Karena semua ini hanya khayalan belakang ketika dirinya masih menjadi...