06(enam) : Janji Keenan
_____
Upacara bendera dan di ikuti perlombaan 17 Agustus kembali diadakan tahun ini untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.
Sebagai tim dekor, Riella sedang sibuk - sibuknya menghias sekolah dengan nuansa merah - putih. Sampai - sampai dia lupa kalau bus terakhir tujuannya sudah berhenti beroperasi setengah jam yang lalu.
Bingung akan naik apa dia agar bisa sampai rumah. Masalahnya, baterai handphone nya habis dan teman - temannya satu - persatu pulang.
Di ujung koridor terakhir sebelum sampai ke parkiran, Riella bertemu cowok yang akhir - akhir ini sering ada di pikirannya.
Keenan.
Sedang memegang lembaran putih sambil badannya yang bersender ke dinding.
"Riella!"
"Coba liat gerakanku menjadi petugas upacara besok sudah bagus belum?"
Setelah berucap, kemudian dia menegakkan badannya seperti yang sudah di pelajarinya di eskul paskriba. Lalu dia mensejajarkan lembaran putih dengan dadanya lalu membaca isinya dengan lantang.
"JANJI KEENAN ARAZAM."
Riella tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Dia tahu cowok di hadapannya ini akan berbuat aneh - aneh.
"Satu!"
"Takwa kepada tuhan yang maha esa."
Riella tersenyum seraya berkata "Yang itu kan memang harus."
"Yang kedua juga harus. Mau tahu?"
Riella mengangguk singkat.
"Dua! Cinta alam juga cinta dengan anaknya tante Diana yang pertama."
Riella merengutkan dahinya. "Aku kan anak tunggal, jadi aku anak mamaku satu - satunya."
"Lalu Boni siapa?"
"Boni? Kucing kesayangan mama. Kenapa?"
Keenan melipat lembaran putih lalu dia masukkan ke saku seragamnya. Berjalan menuju parkiran di ikuti Riella di belakangnya.
"Ohh, Ku kira Boni itu adikmu yang paling bungsu."
"Gak di lanjut bacanya?" Tanya Riella.
"Gak usah, aku udah ingat."
Riella tersenyum sambil menunjukkan raut wajah bertanya.
"Tiga! Antar Nona Riella sampai rumah dengan selamat kalau dia lupa bus terakhirnya sudah berhenti beroperasi setengah jam lalu."
Keenan melambatkan langkahnya agar sejajar dengan Riella, Matanya ia tujukan pada gadis yang selama ini menduduki posisi utama untuk terbayang di mimpi - mimpinya.
"Kamu ini melamar kerja jadi supirku ya?" tanya Riella jail.
"Gak." Selesai bicara keenan berlari menuju parkiran.
"LALU?!" Riella berteriak.
"MELAMAR JADI PACARMU MAUNYA." sukses sudah mereka jadi tontonan.