Ujian hidup

105 8 2
                                        

Mentari pagi membuat mataku mau tidak mau untuk membuka nya, aku tau dunia ini rindu akan berlalu lalangnya manusia yang beraktivitas. Hembusan angin yang mengelus-ngelus halus pipiku membuat aku ingin terus membaringkan tubuh ini. Rasanya penat atas kehendak tuhan yang selama ini menjadi bait perbait ujian yang harus aku jalani. Tapi ujian ini mengajarkan makna sabar dalam menjalani.
Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah : 153

"Hai orang-orang yang beriman jadikan lah sabar  dan shalat sebagai penolongmu,  sesungguhnya allah beserta orang-orang yang sabar"

Dan sabar bagiku suatu pelajaran yang bermakna dalam hidup selama ujian ini datang, karena buah dari sabar akan ada sang penolong yang menuntun hambanya untuk bisa terus menjalankan setiap ujian nya.

Ketika bunyi alarm kesekian kalinya membuat aku tersontak melihat jam sudah pukul 08.00 WIB. Mentari dan angin telah berhasil membuatku terlena kembali, namun mata ini enggan untuk membukanya. Ada kata yang cukup membuat hati ini enggan untuk bangun, diatas tempat tidurku aku hanya berpura-pura tidur dan mendengar semua percakapan mereka namun aku hanya "mendengar dan pura-pura tidak mendengar, faham dan pura-pura tidak faham" Makna percakapan mereka membuat aku untuk kembali bersabar karena ini ujian aku selanjutnya.

"Tidak selamanya  berterus terang itu baik,terkadang ada sesuatu hal yang lebih baik didiamkan, tidak dikomentari atau ditunda untuk di utarakan karena melihat situasi dan kondisi"

ليس من الادب ان تجر ح مش عر الناس وتقول : ان صريح
"Bukan termasuk adab yang baik engkau menyakiti perasaan seseorang seraya berdalih : Aku hanya berterus terang".

Saat bangun aku hanya tersenyum dan diam seribu bahasa yang rasanya ingin aku luapkan namun bukan saatnya.
Suara hati hanya berbisik " sudah lahh itu hanya perasaan tidak baik kamu " .

Aku hanya melantunkan bait do'a " ya allah perbuatan sikap apa yang harus aku lakukan, telingaku,bibirku,bahkan perasaan ku sudah ku normalkan sedemikian mungkin , aku tidak membutuhkan rasa ini kepada orang yang tidak kau ridhoi ya allah. Pinta ku hanya ingin yang terbaik buat hari-hari selanjutnya meski hari ku harus bercerita seperti ini tolong beri kesabaran yang pernah rasulullah kekasih mu ajarkan ya allah " Selesai aku cerita kepada sang maha mengetahui aku bangun dalam keadaan seperti biasanya.

"Hal kecil yang selalu dibicarakan, akan menjelma menjadi hal besar. entah itu watak asli atau hanya pelipur hatinya saja, didepan tersenyum lah dibelakang doakan lah, karena doa obat penenang hati dan jalan untuk berhusnudzon padanya"

Maaf ceritanya sedikit gj 😀
Nanti dilanjut lagi yah
Maaf juga hanya 419 kata hehe 😆 nanti ditamba lagi dehh
Yang vote sama coment nya ditunggu ya 😊😊

Jangan lupa sholat fardhu dan sunnah nya yaa 😊😊

Drama HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang