ix

641 65 88
                                    

“Aku penasaran deh, kok bisa sih kamu tahu tentang masalah ini?” tanya Beomgyu.

“Iya, kenapa kamu dan Soobin tahu tentang banyak hal?” Yeonjun menimpali. “Dan kenapa tadi Soobin sempat nggak mau mengatakan apapun?”

Kai dan Soobin saling berpandangan. Soobin pun menghela nafas sebelum akhirnya angkat bicara. “Sebenarnya kami nggak boleh mengatakan apapun tentang hal ini, tapi nasi sudah menjadi bubur jadi apa boleh buat."

”Kai dan aku, saat tahun pertama, adalah anggota Divisi Kedisiplinan,” Soobin menjelaskan.

Yeonjun, Beomgyu, dan Taehyun melongo. “Memangnya bisa begitu ya?” tanya Yeonjun.

“Apanya yang bisa begitu?” Soobin mengangkat sebelah alisnya.

”Divisi Kedisiplinan kan tinggal di asrama yang terpisah dari murid lainnya. Tapi waktu tahun pertama kamu dan Kai tinggal bersama murid yang lain, kok. Kamu sekamar dengan Yeonjun kan, Soobin? Kalau Kai dengan Taehyun, ya kan?" kini Beomgyu tampak bingung.

Kai meringis. "Semua anggota Divisi Kedisiplinan dari tahun pertama memang tinggal di asrama, karena jadi mata-mata untuk para senior yang tinggal terpisah."

"Tunggu," sela Taehyun. "Tadi kamu bilang 'semua anggota Divisi Kedisiplinan dari tahun pertama', berarti ada banyak anak tahun pertama yang jadi anggota Divisi Kedisiplinan, dong?"

Soobin menggeleng. "Nggak banyak sih, tahun lalu cuma empat orang. Jangan tanya siapa ya, karena sebenarnya membicarakan tentang ini pun sama sekali nggak diperbolehkan."

"Ah, pantas saja dulu kamu sering menghilang keluar tanpa bilang mau ke mana." Yeonjun manggut-manggut.

"Soobin bilang kok, tapi dia cuma bilang kalau dia 'ada urusan dengan Kai'. Kamu lupa ya?" koreksi Taehyun.

"Lho, kenapa kamu tahu apa yang dibilang Soobin, Taehyun?" tanya Kai.

"Oh, kamu nggak tahu, ya? Karena kamu sering menghilang bareng Soobin, sempat ada gosip kalau kamu dan Soobin itu pacaran," jawab Beomgyu ringan.

Seketika Soobin tersedak mendengar jawaban Beomgyu. "Apa-apaan itu? Aku dan Kai nggak pacaran, kok! Aku normal lho, tiga ribu persen normal!" serunya berapi-api.

Beomgyu terkaget melihat reaksi Soobin dan buru-buru menenangkannya. "Itu cuma rumor kok, cuma rumor nggak jelas aja. Nggak usah dipikirkan, lho!"

Taehyun meringis dan memutuskan untuk ikut menggoda Soobin. "Tapi kamu benar-benar suka Kai, kan?"

"Nggak lah, tentu saja nggak!" tandas Soobin.

Kai mendorong bahu Soobin dan pura-pura cemberut. "Oh, jadi kamu nggak suka aku, nih? Benci, ya?"

Sesaat Soobin terperangah, lalu buru-buru ia merangkul pundak Kai. "Tentu saja aku suka kamu, suka banget malah. Tapi nggak suka dalam artian romantis, kamu ngerti, kan? Ngerti dong, please."

Melihat reaksi Soobin, Kai pun melanjutkan akting ngambeknya. "Hih, mendingan aku ke kantor Divisi Kedisiplinan aja deh daripada lama-lama di sini!”

“Eh, kenapa kamu ke sana? Bukankah bahaya kalau kamu pergi ke sana?” cegah Soobin.

“Hm? Memangnya kenapa?" tanya Beomgyu.

“Joo Haknyeon lho, tadi kan kamu bilang kalau kamu mencurigai dia.” Soobin sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari Kai.

Seketika Kai melupakan aktingnya dan menggaruk pipi. “Aku cuma mengungkap fakta aja kok, tentang Joo Haknyeon dan Kim Sunwoo yang dulunya adalah sahabat baik. Bukan berarti dia adalah dalang di balik semua keanehan ini, kan? Lagipula, Haknyeon itu sangat baik, lho. Satu-satunya pelanggaran yang mungkin dia lakukan adalah makan terlalu banyak makanan manis.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The ExecutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang