Langkah kaki yang diseret lesu semakin mendekati kelas, hingga ia sampai ke dalam ruangan tersebut. Raut wajah malas ia tampakkan tanpa segan. Dia si murid cowok yang hendak memulai kelas barunya itu justru tak semangat untuk bersekolah hari ini.
Sementara di dalam kelas tersebut sudah ada beberapa orang yang terlihat sedang sibuk memilih tempat duduk. Ini adalah hari pertama di semester pertama.
"ARKAN?!" teriak seseorang membuat cowok tadi terlonjak kaget.
Arkana Bae Haqi nama murid cowok itu, dia menoleh pada siswi cantik yang memanggilnya dengan raut wajah terkejut.
"Lo di sini juga?" tanya Arkan sambil berjalan mendekat pada cewek itu.
Mita Liani Agustin, Arkan sudah sangat tidak asing dengan gadis satu ini. Mita tersenyum lebar lalu mengangguk.
"Mita." Si Mita Mita itu mengulurkan tangan di depan Arkan bermaksud mengenalkan diri.
"Oh. Kirain udah ganti jadi Mimin," balas Arkan malas.
Mita tertawa. Memajukan diri kemudian menekan kedua pipi Arkan. Si pemilik pipi hanya diam dengan raut datar.
"Asik! Berangkat pulang bisa nebeng Arkan," ujar Mita gembira.
"Bukannya kemaren-kemaren lo emang nebeng gue?" sahut Arkan sinis.
Mita mengerjap lalu menyengir lebar. "Iya juga," gumamnya.
"Ya, udah, ya. Bye! Gue mau cari jodoh." Mita mulai beranjak setelah sempat mendorong pipi Arkan.
"Tiati ketemu Boboho!" seru Arkan pada Mita yang hampir keluar kelas.
Mita menoleh. "Kembaran lo kan itu?"
"Kambing lu!" kata Arkan disahut tawa oleh Mita yang akhirnya benar-benar beranjak pergi.
Arkan melangkahkan kaki menuju bangku paling belakang dan pojok. Posisi tersebut yang paling aman menurutnya. Dia bisa curi-curi kesempatan untuk tidur ketika jam pelajaran berlangsung.
Setelah duduk dan menaruh tas, lalu baru saja berniat menelungkupkan kepala, Arkan kembali dikejutkan dengan seorang murid cewek yang kini tengah berdiri di dekat meja guru sambil menunduk pada handphone.
Senyum Arkan tiba-tiba muncul kemudian dia sedikit berseru.
"Hai, Mada!" Dengan riang Arkan menyapa.
Yang disapa langsung menegakkan kepala lalu menoleh. Mata cewek itu membulat tak menyangka dengan apa yang ia lihat.
Eh? Mantan.
"Emang, ya, Da, kayaknya kita tuh jodoh," ucap Arkan percaya diri.
Azahra Mada dengan gugup berusaha tenang. Dia melengos lalu berjalan ke luar tanpa memedulikan Arkan. Hingga Arkan terkekeh tanpa sedikitpun merasa tersinggung.
**
Juwina Poetry atau yang akrab disapa Juwi tiada lelah terus berlari menyusul teman karibnya dengan penuh emosi.
"BEBI, BERHENTIIIIII!!"
Beberapa orang di sekitar sampai terloncat lantaran terkejut karena suara melengking Juwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A1: NO RIBUT, NO LIFE!
Teen Fiction❛❛Ketika realita tak seindah ekspektasi ya begini jadinya, kayak 2A1.❜❜ Pandangan yang amat baik ternyata tak sejalan dengan kenyataan yang ada. Orang lain menilai 11 IPA 1 adalah kelas terbaik, namun pada nyatanya kelas tersebut tak sebaik penilaia...