ㅡ2

1.1K 92 31
                                    

"A..no.. senpai" Eren memanggil Levi yang berada dikerumunan para wanita.

"Ohh, kau Eren. Mau pulang bareng hm?"

"B-boleh?" tanya Eren ragu-ragu.

"Boleh dong.." ucap Levi sambil merangkul bahu tegang Eren. Keduanya berjalan menjauh dari keremunan tsb.

"Enak banget.."

"Dia siapa sih?"

"Kayanya deket banget"

"Saudaranya ya?"

"Aku mau jadi dia.." dan lain lain.



__________

"Senpai?"

"Hm?" Levi masih tetap merangkul bahu Eren.

"Gak papa kalo Eren ganggu?"

"Ganggu? hm?"

"A-ah, nggak-nggak" Eren tertawa garing.

Levi menatap Eren bingung, kemudian pandangannya kembali beralih kedepan.

Mereka terus berjalan, menikmati waktu berduaan mereka. Bahkan, mereka saat ini sudah jauh dari arah rumah masing-masing.

"Senpai.. ini bukan arah rumah Eren.."

"Kita jalan-jalan dulu yaa"

Eren hanya mengangguk sebagai jawaban.

Jalanan semakin sepi, banyak gang-gang aneh yang sudah ia lewati. Hanya beberapa lampu toko saja yang menjadi penerangan jalan.

"S-senpai.. Eren takut"

"Tidak sayang.. temenin aku ya?" mohon Levi.

"B-baik" jawab Eren ragu-ragu.

Kini mereka berdua memasuki gang yang sangat kotor. Seorang Levi Ackerman memasuki wilayah kotor? hah.. jangan bercanda.

"Tch.. cuma orang-orang bodoh yang mau tinggal disini" Levi mendengus tidak suka.

"Tapi, senpai tetap kesini.."

"Hmm ada keperluan penting"

"Ohh"

Eren tetap diam hingga sampai ditempat yang Levi tuju.




"Jadi ini bocahnya?"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ














You Again

~saalsha















ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ


~~~___~~~
~~~______~~~

-Mension Jaeger-

Eren menghentak-hentakan kakinya kesal. Ia sampai dirumahnya pada pukul 21:35. Jenis sumpah serapah sudah lolos sedari tadi dari mulut manis Eren.

"Okaa-san!!  Eren pulang.." ucapnya sembari memasuki ruang tengah.

"Okaeri.. kenapa jam segini baru pulang?" mata Carla menyipit, dahi mengkerut, mengintograsi sang anak yang baru saja pulang.

You Again【RIREN】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang