8

131 17 16
                                    

Sang surya sudah menampakkan dirinya di atas sana, sinarnya menembus masuk ke dalam kamar mengusik tidur lelap gadis bersurai hitam. Perlahan mata yang tertutup itu membuka, ia berkali-kali mengerjapkan matanya beradaptasi dengan cahaya sekitar. Tangannya terulur meraih jam beker yang ada di atas nakas, yang mana sengaja di nonaktifkan alarmnya agar tidak mengganggu tidur nyenyaknya.

Ia segera menegakkan tubuhnya, meraih sendal bulu berbandul kepala kelinci, dan melangkahkan kakinya keluar kamar menuju dapur meski dengan mata yang sedikit tertutup karena efek masih mengantuk.

"Ooammm... Eonni ,,kau sedang apa?" Dinda berguman dengan suara khas bangun tidur sambil sekali-kali menguap menahan rasa kantuk yang masih ada

" Eoh kau sudah bangun. Bagaimana tidurmu ? Apakah sangat nyenyak ? "
Hyra berujar sambil tetap menyibukkan dirinya menata meja makan.

" Huh... Tidak pernah merasa senyenyak ini eonni " ucap Dinda sarkas. Hyra hanya terkekeh mendengar jawaban Dinda
" Ya sudah.. Kau mandilah dulu, setelah itu kita sarapan bersama. Ada yang ingin aku sampaikan padamu "

" Hum.. Baiklah eonni aku ke kamar dulu " Dinda segera membalikkan tubuhnya menuju ke kamar kembali

Setelah kurang lebih setengah jam menghabiskan waktu membersihkan diri, Dinda kembali ke ruang makan untuk sarapan bersama Hyra. Hanya ada bunyi sendok dan piring yang saling berbenturan menemani sarapan mereka. Sesekali Dinda melirik kearah Hyra yang tampak tak bersemangat memasukkan sarapannya kedalam mulut.

Menurut Dinda sarapan kali ini terasa sepi dan lama, karna setelah selesai ia harus menunggu Hyra yang sepertinya sulit untk menghabiskan makanannya. Otaknya penuh dengan tanda tanya 'ada apa dengan Hyra eonni? ' . Setelah beberapa menit akhirnya Dinda akan mengetahui alasannya.

" Mmm eonni... Ada apa? Kau terlihat tak besemangat pagi ini "

" huh... Aku bingung Din " Dinda mengernyitkan keningnya " Tadi malam eommaku telfon, ia memintaku pulang selama kita libur sebelum tour BTS nanti. Aku bingung bagaimana denganmu? aku tidak mungkin meninggalkanmu sendiri di apartement. Huft... Aku benar-benar bingung. Eh atau kau ikut saja bersamku ke Busan gimana? " lanjutnya

" Oh ya ampun eonnie-ku, jadi hanya karna itu kau terlihat tak bersemangat. Tenang saja eonni aku tidak apa-apa kok ditinggal sendiri, aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku juga tidak mau ikut denganmu, aku tidak ingin menggangu quality time-mu bersama keluarga eonni "
Dinda terkekeh mendengar alasan Hyra sampai membuat ia tidak bersemangat seperti itu

" Cih.. Aku tidak jamin. Kau itu bukan orang Korea Dinda, gimana kalau ada yang berbuat jahat padamu karna tau kau hanya pendatang. Apa kau ingin kejadian awal yang membuat kau harus tinggal lebih lama disini terulang lagi...humm.. Kau juga tidak banyak tau daerah sini kan? Pasti kau akan kebingungan nantinya. Tapi kalau aku menitipkan mu pada paman itu rasanya sangat tidak mungkin, dia pasti sangat sibuk. Sama staff yang lain, akunya yang tidak yakin. Jadi gimana? Sebaiknya kau ku titipkan pada siapa? Haa ?" Dinda yang mendengar segala ucapan Hyra mengerucutkan bibirnya
' Apa-apaan Hyra eonni, emangnya ia barang apa main titip-titip aja '

" Ahhaa.... Aku tau kau akan kutitipkan pada siapa. Wait.... Aku ingin menelfon seseorang dulu " setelah mengucapkan itu Hyra segera berlari dengan tergesa masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Dinda hanya menatap bingung kepergian gadis itu.

Kurang lebih 20 menit menghabiskan waktu untuk menelfon, Hyra keluar kamar dan mendaratkan bokongnya disofa tepat di samping Dinda yang asik mengunyah snack sambil menonton acara TV

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang