anak baru 2

355 11 0
                                    


"Angkasa. Telat lagi kamu"

"aish bu Indri tau aja. Saya jadi malu nih"

Dela—gadis itu menatap sinis Angkasa

Sedangkan bu indri hanya memutar bola matanya malas. Sudah terbiasa pikirnya

"mana kembaran kamu"

"tuh... loh loh dia kemana" ucap angkasa kaget sekaligus heboh. Dasar kembaran laknat pagi tadi ia dibangunin pakai petasan sekarang ia ditinggal. dasar upil onta

"tadi dia disitu kok bu suer deh" sambungnya sambil mengacungkan kedua jarinya

"masuk. Lari 10 kali" angkasa hanya menunduk lesu

"kamu pasti murid baru ya? Kenapa telat? Masa pindahan jepang ga disiplin waktu" sindir bu Indri

'oh murid baru, cantik'

"untung kelas gue olah raga"

"woy Angkasa sini lo kupret" panggil Bisma

"apaan"

"eh kalian tau ga katanya ada murid baru coy" ucap Radit

"tadi gue bareng ama dia"

"yang bener Sa" ucap Bisma tak percaya

"cantik ga" tanya Radit

"cantik sih tapi keknya bisu deh"

"WHAT????" pekik Radit dan Bisma

"cowok kok ngrumpi" sindir Dita

"eh cabe ijo serah kita dong mau ngrumpi kalo mau gabung ya gabung aja dasar bogel" sahut Angkasa tidak terima

"apa lo bilang gue bogel? Mata lo buta gue seksi gini lo kata bogel"

"mata lo yang buta, jadi barang giliran aja sombong amat" Angkasa tersenyum miring

nyelekit

pakek banget

itu si Angkasa emang ga punya lidah keknya. asal nyeblak aja kalo ngomong

Ucapan Angkasa pasti selalu ngena banget dihati, Angkasa benar ia adalah barang giliran dan fakta itu tambah mebuatnya sakit hati

"eh eh pengumuman sini ngumpul dulu. Aelah Angkasa sini dulu, gue getok juga pala lo ntar, be- cabe ngrumpi mulu sini dulu ntar dilanjut lagi gibahnya" Dito menghembuskan napas lelah pasalnya anak IPA dikelasnya berasa anak IPS. lebih malah. Kupingnya pada budek budek kalo dikasih tau

"apaan" tanya seril

"abis ini masuk dulu..."

"ga bisa gitu dong Dit" pekik Radit

"iya ga bisa gitu" seru yang lain

Dito emosi

Mendidih isi kepalanya

Ia melempar bola basket yang tadi ia ambil dari dalam baju Angkasa

Duk

"kalian tuh jangan asal nyaut dulu kalo gue belum selesai ngomong, emosi gue" mereka memutar bola matanya malas

"entar ada anak baru yang mau kenalan dulu, Cuma kenalan aja paling ga ada 10 menit" sambung Dito

Mereka hanya ber oh ria


Pelajaran olah raga selesai

"cepet masuk ya" ucap Dito

Angkasa sang wakil ketua menggiring teman-temannya ke dalam kelas sedangkan Dito memanggil bu Indri

"yok masuk ke kandang. Duh pinternya bebek-bebek gue"

"ANGKASA" teriak mereka. Angkasa hanya terkekeh

"permisi anak-anak ibu minta waktu sebentar" seru Bu Indri

"wtf cantik banget"

"alhamdulillah akhirnya ada yang bening juga"

"gila ini mah cantik banget"

"cantikya kebangetan udah"

"ayo Aradela kenalkan nama dan asal sekolah kamu dulu"

Dela maju satu langkah ke depan

"gue Dela dari Jepang" ucap Dela datar

"baik dela kamu duduk sama seril dan terima kasih atas waktunya karena jam istirahat kalian kepotong, akan saya kasih tambahan waktu 15 menit, kalo mau ada yang ditanyakan sama Dela kalian bisa tanya langsung sama Dela. Dan Dela kamu bisa duduk sama Seril" murid kelas XI IPA 3 keluar dari kelas perut mereka sudah keroncongan

"Dela sini" Seril melambaikan tangannya

"gue tinggal gati baju dulu ya, ntar tas lo taroh aja di tempat loker. Emm ntar deh gue anter aja" seril berlari menuju teman-temannya

"well semoga gue bakal lama sekolah disini. Lagi"

Tak berselang lama satu persatu murid kelas IPA 3 datang ke kelas. Kelas yang awalnya pengap dan bau berubah menjadi wangi dari bermacam-macam parfum mahal yang disemprotkan ke seragam mereka. Banyak sekali yang berkenalan dengan Dela namun hanya dibalas Dela dengan cuek

"cantik sih tapi jutek" begitulah ksan mereka

"yok del gue anter naruh tas" ucap seril dengan senyuman

Dela hanya mengangguk

Ketika akan menuju pintu mereka dihadang Angkasa

"ril biar dia sama gue" ucap angkasa

"modus lu ya. Yaudah deh gue juga harus ke ruang PMR" seril menoleh pada dela

"dela lo bareng Angkasa ya nanti kalo ngantin cari gue aja. Gue duluan"

Setelah kepergian seril angkasa menoleh pada dela

"kuy. Lo nomer berapa" tanya Angkasa

Dela menatap Angkasa malas. Terlalu malas buat menjawab pertanyaan tak penting yang dilontarkan Angkasa

"oh lo bisu ya" ucap Angkasa

"55"

"hah 55? Maksud lo? Lo loker 55" tanya Angkasa. Della hanya mengangguk

Setibanya di loker Dela segera menaruh tasnya beserta buku paket yang tadi dikasih oleh Dito. Jadi buku paket kelas adalah tanggung jawab ketua kelas sepenuhnya kecuali kalau bukunya hilang.

"kuy ke kantin sambil gue kenalin sama ruang yang ada disini" Dela hanya mengangguk

Sepanjang koridor banyak sekali yang menatap kagum pada Dela. Dan dengan sabarnya Angkasa mengenalkan setiap ruang yang dilewatinya dengan dela yang hanya mengangguk anguk saja

"nah tuh kantinya" tunjuk Angkasa

"tuh Seril, lo kesana aja tapi ikut gue juga ga papa juga" angkasa menyengir "lo mau pesen apa biar ntar gue pesenin sekalian" sambungnya

"jus alpukat" jawab Dela. Angkasa menggangguk sambil mengelus kepala dela lalu berlari

Saat dela berjalan menuju bangku yang ditempati seril banyak pasang mata yang tertuju kepadanya dengan bisikan-bisikan yang memuakkan bagi Dela. Dela melihat ada kaki yang sepertinya sengaja ingin menjigalnya tetaapi Dela tak menghiraukan ia terus berjalan

Kreek

"ADUH"

COOL GIRLFRIENDWhere stories live. Discover now