April, 2010
Begitu lulus sekolah, keduanya sepakat untuk tinggal berdua. Orang tua Yuta yang dulu sempat dipindahtugaskan ke Seoul sudah saatnya kembali ke Jepang meski pemuda itu memilih tinggal melanjutkan studi di Korea. Hal itu dianggap sebagai kesempatan sebagai kedua sejoli itu untuk memulai kehidupan mereka berdua, dalam artian sebagai pasangan.
Sementara Yuta memilih masuk ke perguruan tinggi, Taeyong memilih langsung untuk bekerja begitu lulus sekolah karena tidak ingin membebani keluarganya dengan biaya kuliah.
Sungguh, Yuta begitu kagum karena Taeyong berhasil diterima di sebuah perusahaan padahal pemuda itu sendiri menyelesaikan pendidikannya hanya sampai sekolah menengah atas. Meski hanya perusahaan kecil yang baru saja merintis, tetap saja mendapat pekerjaan kantoran hanya dengan ijazah sekolah sangatlah hebat, terutama di metropolitan seperti Seoul di mana mencari pekerjaan dengan mengajukan ijazah sarjana saja sangat sulit. Maka dari itu Yuta sangat bangga dan bersyukur memiliki kekasih yang dapat diandalkan seperti Taeyong.
Yuta yakin ia tidak akan pernah menyesal untuk memutuskan tinggal bersama Taeyong.
.
.September, 2016
Mungkin sudah lebih dua tahun sejak Yuta tinggal bersama Johnny, kekasih dari sahabatnya, Hansol. Hansol tak pernah keberatan jika sahabat dan pacarnya tinggal di satu flat apartement yang sama―justru ia yang mengusulkan untuk keduanya tinggal bersama. Hansol percaya jika Johnny tidak akan bermain di belakangnya. Johnny memang memiliki tampang pria nakal yang suka bermain-main. Nyatanya, Johnny sudah berkali-kali berhasil membuktikan bahwa ia hanya setia pada Hansol.
Johnny itu pria populer. Penggemar dari lelaki sekeren Johnny mana mungkin menyerah hanya karena pria kelahiran Amerika itu punya pacar? Tak cuma sekali dua kali ada seorang perempuan maupun laki-laki yang rela didominasi olehnya menawarkan diri untuk jadi selingkuhan Johnny. Tapi tak satupun digubris pria jangkung itu. Karena ia sudah punya Hansol, dan memiliki Hansol itu sudah sangat lebih dari cukup.
Tidak cuma percaya pada Johnny, dengan adanya Yuta di flat milik kekasihnya, Hansol punya motivasi lebih untuk terus mendatangi tempat Johnny meski tempat kerja dan apartement miliknya sendiri sangat jauh dari tempat Johnny. Walaupun pada akhirnya, justru Yuta yang menjadi obat nyamuk di antara sepasang kekasih itu atau yang lebih parah lagi, Yuta perlu memutar musik keras-keras lewat headphone-nya agar suara-suara yang membuat dirinya terasa mengenaskan tidak terdengar.
Satu lagi alasan Hansol tak pernah merasa khawatir Yuta tinggal bersama kekasihnya, karena Hansol lebih dari mengerti bahwa Yuta masih terlalu takut untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan romantis.
.
.
April, 2010
"Mulai sekarang kau harus terbiasa untuk bersih-bersih."
Kalimat Taeyong membuat Yuta yang tadinya sibuk mengeluarkan barang pindahan dari kardusnya menoleh dengan alis saling bertaut. Tersinggung, lebih tepatnya karena Taeyong menyindir kebiasaan Yuta yang pemalas. "Kenapa begitu?" tanya Yuta dengan nada sebal, tentu saja.
Pertanyaan itu tentu saja membuat Taeyong mendengus. Buat apa sih, anak itu perlu bertanya segala?, pikir pemuda tampan itu. "Ayolah, Yuta. Jika aku mulai bekerja, aku tak punya waktu untuk bersih-bersih." Sembari menata barang pindahan yang sudah dikeluarkan Yuta, Taeyong menggeleng-geleng heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amending [ TaeYu ]
FanficLelah hanya terasa di saat sudah melewati batas, sesal hanya datang saat sudah terlanjur. [ Taeyong x Yuta/TaeYu/YuTae ] author's note: fic ini juga salah satu fic lama saya yang sudah pernah saya publish di platform lain. jadi jika merasa pernah m...