Chapter 10

10 0 0
                                    

Mendengar ucapan Indra, aku langsung menutup pintu kembali.

"Tunggu Are..."
"Tunggu.. jangan ditutup pintunya." Kata Indra menahan pintu dengan tangannya.

Aku menghela nafas, berhenti menggunakan tenaga untuk menutup pintu. Jelas tenagaku kalah dengan laki-laki itu. Maksudnya apa malam-malam datang ke tempatku, lalu tiba-tiba saja ngomong tentang Nathania. Gimana aku gak marah coba?

"Mau lu apa sih?" Kataku dengan nada kesal. Mungkin dia akan dengar kalau aku kesal kepadanya.

"Gue cuman ingin tau aja, please denger cerita gue." Ujarnya memohon.

"....."

Terdengar hujan mulai turun di luar. Aku yang harusnya asyik berchating ria kini berdiri di depan pintu menghadapi lelaki sociopath ini.

"Sejujurnya alasan gue selalu mencari perhatian lo di kantor selama ini karena dia. Gue tau kalau lo dan dia pas dulu kuliah temenan baik bahkan gue denger-denger lo tinggal satu kamar ama dia. Ketika gue tau lo satu kantor dengan gue, gue seneng banget." Ujarnya

"And then?" Kata gue dengan nada menyebalkan.

"Gue gak bisa ngelupain dia. Dia tiba-tiba saja memutuskan hubungannya dengan gue dan menghilang begitu saja. Gue selalu penasaran dan terus memikirkan itu. Sudah bertahun-tahun gue belum ketemu dia lagi, baru hari Minggu kemarin gue ketemu dia lagi dan bareng elo."

Aku shok mendengar perkataannya barusan. Jadi, selama ini aku ke GR an. Aku kira dia sengaja menarik perhatianku di kantor selama ini karena dia suka padaku. Dalam hatiku aku pun malu.

"Aretha please bantu gue .." Pintanya

Kali ini aku menggunakan kembali tenagaku sekuat tenaga untuk mendorong pintu agar tetutup, tapi dia tetap berusaha menahannya, dan hasilnya aku tidak bisa menutup pintunya dengan rapat, masih ada celah yang memisahkan badanku dengan badannya. Tapi aku tetap berusaha untuk mendorong pintu tersebut agar terkunci rapat. Sudah kodratnya tenaga wanita kalah dengan tenaga pria, Indra menggunakan tenaga lelakinya untuk mendorong pintu lalu memaksaku untuk menyerah melepaskan tanganku dari ujung pintu.

"Apa lagi sih?" Kataku capek setelah berduel dengan dirinya menahan pintu.

"Maafkan aku Aretha, tapi jelas ini sangat penting. Please bantu gue sekali saja."

"Sebagai gantinya gue akan beritahu dimana mama kamu?"

"Mama?" Kataku terkejut.

"Iya, selama ini lo mencarinya kan?"

Manusia macam apa dia sehingga dia tau segala sesuatu tentang diriku.

"....."


ArethaWhere stories live. Discover now