Gemuruh dentuman alat musik terdengar sangat nyaring berasal dari salah satu kamar yang berada dilantai tiga di mansion dengan struktur seperti istana.
Hanya dengan menggunakan celana jeans panjang dan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh bagian atasnya, Seorang pria muda sedang memainkan instrumen itu dengan sangat bersemangat dan sangat menghayati. Pria itu sedang meng-cover lagu dari salah satu band Rock legend dunia dengan drum nya.
Di kamar yang sangat luas itu, suhu terasa sangat amat panas membuat siapa saja yang di dalamnya pasti tidak kuasa dan ingin segera keluar. Namun pria yang sedang tenggelam dalam permainan musiknya itu lebih memilih menikmati suhu panas ruangan dan hanya memperbolehkan angin dari jendela yang telah di buka lebar untuk mendinginkan tubuh nya. Kini keringatnya sudah mengalir begitu banyak hingga membasahi seluruh tubuhnya.
Pria muda itu beberapa kali tersenyum ditengah permainannya bagai merasakan puas yang luar biasa. Setiap dentuman permainannya diiringi dengan suara tembakan senjata api dan jeritan manusia.
*Dorr* *Dorr*
Bagai telah dikendalikan oleh pria muda itu melalui permainan drumnya, Suara tembakan senjata api juga terdengar semakin memanas di seluruh penjuru mansion besar ini. Di lorong, di taman, di beberapa kamar, dan bahkan di atap mansion terdapat tubuh tubuh manusia yang sudah terkulai tak bernyawa.
Jika diperhatikan dari bahasa yang mereka gunakan, maka terdengar jelas bahwa mereka berasal dari negara yang berbeda.
Dari ekspresi puas hingga ekspresi ketakutan tergambar jelas pada wajah orang orang yang ada di rumah itu.
'Jatuhkan' dan 'Pertahankan'.
Itu adalah kata yang keluar dari mulut orang orang itu. Kelompok satu akan mempertahankan rumah ini mati matian, sedangkan kelompok lainnya ingin menjatuhkannya apapun taruhan nya.Seluruh situasi ini persis seperti action movie dimana kelompok antar mafia sedang adu kekuatan demi mencapai tujuannya. Pasti seru jika di tonton melalui layar lebar, namun bayangkan teror sesungguhnya jika semua situasi ini terjadi nyata didepan mata.
"Fuck! Terus! Kita sudah sampai sini! Aku tidak ingin pulang dengan tangan kosong! Temukan 'C.K' dan bawa dalam keadaan bernyawa!!".
Seorang pria dengan logat amerika memberi instruksi kepada bawahannya. Mereka datang ke mansion dengan struktur seperti istana ini dengan misi. Bagi mereka lebih baik mati dari pada kembali dengan tangan kosong.
"Habisi siapapun yang masuk rumah ini tanpa undangan!!!". Oleh pria dengan logat british memperingatkan setiap aggotanya.
Mereka saling tembak, saling hantam, dan saling tikam. Adu kekuatan ini berakhir dengan tumpukan mayat disetiap sudut ruangan.
*BRAK*
Pria muda itu keluar dari kamarnya dengan santai menuju dapur karena merasa sangat haus.
"Wow". Responnya ketika melihat mayat dan genangan darah di setiap sudut ruangan.
"Tsk! Harusnya tadi aku sudah menyiapkan air minum dikamar. Ahh, terserahlah!!". Meskipun awalnya dia ragu, namun akhirnya dia tetap melewati mayat mayat itu. Dia sedikit berhati hati tidak ingin kakinya kotor terkena darah karena dia sedang bertelanjang kaki.
"T...tolong...!!!". Seorang pria yang sedang sekarat memohon pertolongan pada pria muda itu.
Pria muda yang kini sudah berhasil mendapatkan air mineralnya menoleh mendengar rintihan minta tolong. Dia mendekati sumber suara itu, dan berjongkok mencoba melihat wajahnya.
"Kau butuh bantuan?". Tanyanya.
"Si..siapa?". Pria sekarat itu bertanya. Meskipun dia sudah begitu lemah namun dia masih bisa menyadari kehadiran pria muda yang mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish you were here (End)
FanfictionSeandainya waktu bisa diputar. Aku akan menunjukkan padamu betapa aku menginginkan mu. Aku tidak akan membiarkan mu pergi sendirian Aku tidak akan membiarkan semua ini terjadi padamu. Aku akan berkata, aku sangat mencintaimu.