AM 2

426 11 2
                                    

Semangat pagi semua, hari ini lagi mood nulis Arabian Maid. Silahkan komen jika cerita ini ada kesalahan EYD atau lainnya.  jika kalian suka jangan lupa tekan bitang.

9-0819

SanyDay

~~~~~~~~~


"Yan, kamu nda dingin apa? Tengah malem ga pake jaket?" tanya Sani yang memeluk orang itu dari jok belakang.

"Ademlah, mending aku turu dari pada nusul koe." (dinginlah, lebih baik aku tidur daripada jemput kamu )

"Kamu so sweet banget sih."

Orang itu tidak menjawab, karena tidak mendapat tanggapan Sania diam dan mengeratkan pelukkannya. Beberapa saat kemudian mereka tiba di sebuah rumah sederhana, tidak jauh dari jalan raya. Sani turun sambil membantu mendorong motor itu masuk rumah. Dia tahu temannya ini pasti tidak minta izin untuk keluar kepada orang tuanya.

Setelah temannya mengunci pintu depan, mereka berjalan ke sebuah kamar dan masuk. Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, sehingga mereka lekas tidur tanpa mempedulikan hal yang akan terjadi keesokan harinya.

****AM***

"Woi bangun! Ini udah pagi."

"Apaan sih, Yan!" seru Sania menaikkan selimutnya. Tetapi teman yang dipanggil Yan itu tidak menyerah begitu saja. Dia malah gencar mengusik Sania dengan berbagai cara. Mulai dari membuang selimut, menarik bantal, bahkan menarik tubuh gadis itu. Tetapi hal itu sia-sia karena Sania tak beranjak sedikitpun.

"Bojomu teka, San!"

Mendengar hal itu Sania melompat dari tidurnya, panik sambil berkomat-kamit tidak jelas. Melihat hal itu temannya tertawa sambil memegangi perutnya. Tidak menyangka hanya hal sepele itu dia dibangunkan dengan mudah.

"Kira-kira dong Yan kalo bercanda. Sumpah aku nda sudi balik lagi." Temannya hanya berguman maaf dan menarik Sania keluar kamar. Dia menyuruh gadis itu mandi kemudian membantunya memasak.

Oh ya, Sania bernama lengkap Sania Aulia. Dia adalah gadis berusia 20 tahun. Dia bekerja sebagai pelayan toko di kotanya. Sedangkan temannya yang dipanggil Yan bernama lengkap Diana Suci, seorang mahasiswi di salah satu kampus di kotanya. Mereka teman sejak kelas 11 dan hingga hari ini mereka masih berhubungan baik.

"Kemana mamakmu?" tanya Sania karena sudah pukul tujuh, orang tua Dian belum terlihat.

"Mereka ke rumah mbaku, biasa kangen katanya."

Sania hanya mengangguk sambil memotong sayuran di depannya. Sedangkan Dian sedang menggoreng tempe untuk lauk mereka. Jangan tanyakan kemampuan masak seorang Sania, karena dia lebih baik dari temannya itu. Pernah suatu hari saat kemah SMA, mereka satu kelompok dan ditugaskan untuk masak. Gadis itu berbagi tugas masak, dia yang memasak nasi dan sayur, sedangkan Dian hanya membuat tempe goreng dan masak air. Apa yang kalian tahu selanjutnya, nasi dan sayurnya oke tetapi lauknya sangat asin lebih asin dari air laut. Belum lagi air seteko yang tersisa hanya segelas karena lupa mematikan kompor. Sangat parah memnag dia.

"Oh ya. Kamu minum obat yang kuberikan waktu resepsi itu kan?" tanya Dian dari kamar mandi yang tengah merendam baju kotornya.

"Eh itu, minum ko! Emang obat buat apaan?"

"Astaga! Kalo nda minum, tanggung aja akibatnya. Bungnting!"

Sania kaget, "Seriusan! Ihhh, aku nda mau hamil anaknya. Dikira orang anakku cucunya lagi. Nda mau, nda mau,nda mau!"

"Makanya lo minum nda?"

"Minumlah, Cuma kemaren aku nda minum, aku lagi dapet males ngapa-ngapain."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arabian maidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang