SAUDARA

342 84 54
                                    

"Jadi disini tempat tinggalmu ya noona, cukup bagus"

-

~Ketika gembel jatuh cinta~

-

-

Cukup sudah, kesabaran taeyong habis. Ia kembali berlari. Tak peduli dengan nafasnya yang memburu, memberi dorongan untuk kakinya berlari secepat mungkin. Menaiki tangga disamping bangunan menuju lantai tiga, tempat paling atas bangunan tersebut. Sialnya apartemennya berada paling sudut jauh dari tangga.

Setelah sampai tangannya menjulurkan kunci yang sudah ia rogoh disaku celana dan memasukkannya kedalam lubang kunci, Memutar dengan cepat sampai terdengar bunyi klik. Dengan tergesa-gesa ia membuka pintu, mengambil ancang-ancang untuk masuk. Tapi sayang,  salah satu tangannya berhasil ditangkap oleh gembel yang berada tepat disebelahnya. Benar-benar menyusul taeyong sampai keatas.

"kau mau lari lagi noona?"

'shit'   kata kotor pertama dalam hidup taeyong.

Gembel itu benar-benar keterlaluan, pikir taeyong. Ingin sekali taeyong menendang jauh sang gembel sampai keujung dunia sana.

"APA YANG KA-"

"Taeyong Kau baru pulang?, siapa yang sedang bersamamu itu?"


Habis sudah. Napasnya tersendat saat melihat sebuah kepala mengintip dari pintu apartemen disebelahnya. Tetangga yang ia kenal yang merupakan teman baiknya, sedang mengucek-ngucek kedua mata, Terlihat baru saja terbangun.

Taeyong tak dapat berpikir, ia hanya membalas pertanyaan yang ia dapat dengan senyum canggung sambil menggaruk-garuk belakang kepala yang tidak gatal. Sampai akhirnya, ia mendorong sang gembel masuk kedalam apartemennya dengan paksa.

"Maaf ten jika aku membangunkanmu, kafe tempatku bekerja baru saja tutup, jadi aku agak telat pulang" Jawab taeyong seadanya.

"ooh...lalu dia siapa?" Taeyong semakin tercekat, tak tau harus bilang apa. Melihat teman baiknya mulai keluar dari pintu dan mendekat, taeyong dengan segera mencegahnya agar tak masuk kedalam apartemen miliknya.

"dia adalah saudara jauh ku yang tadi baru sampai dikota ini....karena kurasa dia akan bosan menunggu diapartemen hingga aku pulang, jadi kusuruh saja dia menunggu ditempatku bekerja" Bohong taeyong.

"maaf ten, aku sangat lelah malam ini, besok saja berkunjung oke"

Taeyong menepuk bahu temannya dengan pelan, kemudian menyusul sigembel masuk kedalam. Tanpa memperdulikan temannya yang mempoutkan bibir karena kesal.

Sesampainya didalam, taeyong menghela napas, merasa sedikit lega. Detak jantungnya yang sedari tadi berpacu dengan larinya yang kencang mulai kembali kekeadaan normal. Hampir saja ia ketahuan membawa seorang gembel keapartemen. Bisa mampus dirinya karena malu.



-




"apa yang sebenarnya kau inginkan gembel?"

Suara itu menusuk, seperti pisau yang bisa menembus sampai bagian dalam kulit. Taeyong kini tengah bertatap muka dengan sang gembel. Kedua tangannya saling terlipat didepan dada. Ujung dikedua alisnya bahkan telah memperlihatkan kerutan tajam. Dibarengi dengan bibir yang menekuk tipis kebawah. Ini adalah pertama kali dalam hidupnya ia harus berurusan dengan seseorang yang tidak waras. Taeyong bahkan semakin kesal saat dilihatnya sang gembel tersenyum sumringah, menciptakan lubang cacat yang disebut dimple. Tak sadar bahwa taeyong sedang menghinanya.

"jadi saudaramu mungkin?" jawab sang gembel, tangannya terangkat menyentuh bagian bawah bibir dengan kedua bola mata yang bergerak keatas. Berpose layaknya orang berpikir.

"KAU GILA!!"

Bicara pada orang yang tak waras lama-lama bisa mempengaruhi pikiran seseorang. Dan taeyong mulai merasakannya saat ini juga. Otaknya lambat laun tak dapat berpikir dengan jernih, terasa buntu dan tak ada jalan lain untuk keluar.

Jika taeyong mengusir gembel tersebut sekarang juga, bisa terjadi hal yang gawat. Ten bisa saja melihat dan menjauhinya karena telah membawa gembel kedalam apartemen. Belum lagi jika gembel tersebut berteriak memanggil-manggil dari luar. Yang ada semua penghuni apartemen akan terbangun dan mengetahuinya.

Taeyong mengambil ancang-ancang untuk berbicara, setelah mendapatkan sejengkal pencerahan.

"maaf ya gembel atau siapapun namamu, a-"

"jaehyun"

"oke jaehyun, aku saat ini tak ingin berurusan lebih jauh dengan mu.....malam ini akan kubiarkan kau menginap, kau boleh membersihkan diri,akan kuberikan pakaian yang bisa kau pakai. Tapi ingat, besok kau harus pergi pagi-pagi sekali"

Itu adalah keputusan yang dibuat oleh otaknya yang masih dapat memberi ide walau berukuran sangat kecil seukuran debu.

"tidak....aku tak akan pergi, mana ada orang yang tega mengusir saudaranya pergi dari rumah, itu sangat kejam"

Gembel yang tadi mengaku bernama jaehyun mempotkan bibir. Tak senang dengan kalimat terakhir yang ia dengar. Sekantung plastik yang ia tenteng dari tadi, ia lempar kesembarang arah. Melampiaskan kekesalannya.

"itu karena kau tak ada hubungan apa-apa denganku"

"kalau begitu jadikan aku saudaramu!" Taeyong mulai kembali tersulut emosi, namun ia menahannya dengan menghirup udara dalam-dalam.

"Tak akan bisa, aku tak ada waktu untuk mengurusi hal seperti itu"

Taeyong tak peduli lagi, sudah cukup malam ini ia repot karena jaehyun. Ia menuntun kakinya kekamar mandi. Tanpa peduli jaehyun yang meraung-raung dibalik punggungnya. Lebih baik ia membersihkan tubuh kemudian melepas rindu pada kasur kesayangan. 

"kau mengacuhkan ku?"

Taeyong tetap berjalan, tak mengindahkan dan memilih acuh. Tak sadar bahwa jaehyun sedang  mengikutinya dari belakang.















"HEI, APA YANG KAU LAKUKAN?"

Sebuah serangan tiba-tiba dari jaehyun. Tangan taeyong tertarik kebelakang membawanya menghadap pada tangan yang menarik dirinya. Setelah itu tubuhnya terdorong beberapa meter hingga terbentur didinding dekat pintu kamar mandi.


Bruk


Taeyong meringis, Benturan dipunggungnya menyisakan nyeri, terasa hingga keulu hati. Ia tak menyangka seorang gembel mampu memperlakukannya sekasar ini. 

Jaehyun yang kini berada dihadapan taeyong segera Menghempaskan kedua tangan memukul dinding dengan sekuat tenaga, mengunci pergerakan taeyong yang terlihat akan melawan. Cepat-cepat jaehyun memajukan wajahnya, menatap taeyong yang bertubuh lebih kecil darinya dengan sorotan mata tajam yang intens. Memaksa taeyong untuk melihat tepat kearah iris matanya.


"Jika kau tak mau menjadikanku saudaramu, aku akan memperkosamu sekarang juga"


'what the fuck'   kata kotor yang kedua kalinya dalam hidup taeyong.

"KAU TAK WARAS JAEHYUN!!!"

-

-

-

-

-

-

-


jangan lupa vote dan tinggalkan komen ya😁

Annyeong~💚

Gembel In Love [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang