AKU GEMBEL

526 109 39
                                    

~Ketika gembel jatuh cinta~

-

-

Bulan ini sudah memasuki musim panas. Bulan dimana kafe-kafe akan tutup lebih lama dibanding musim lainnya. Termasuk kafe tempat ia bekerja.

Lee Taeyong, 21 tahun. Hanya seorang karyawan kafe biasa. Ia merupakan yatim piatu yang tinggal disebuah apartemen tidak terlalu jauh dari tempat ia bekerja. Tugasnya hanya menawarkan dan mengantarkan pesanan yang ia terima. Dan itu berulang-ulang ia lakukan setiap harinya.

Pukul 22.30 KST. Toko tempat ia bekerja telah tutup. Sebelum pulang para karyawan harus membereskan segala barang yang kotor dan berantakan, dan tugas taeyong adalah mencuci piring. Setelah itu ia baru bisa pulang. Tak lupa sebelum pulang, ia dan karyawan yang lain berpamitan pada atasan mereka.







Kini taeyong berada dijalan yang sepi. Sebenarnya itu sudah biasa. Jalan pulang yang biasa ia lewati memang selalu sepi, hanya saja masih ada beberapa orang yang berlalu lalang. Tapi hari ini tak ada siapapun sejauh mata memandang. Sangat sepi, sunyi dan juga terasa lama.

Taeyong tak tau kenapa malam ini sedikit berbeda dari malam sebelumnya. Udaranya dingin tidak seperti biasa, padahal sekarang sedang musim panas. Kantong plastik yang berisi sebuah kotak makanan yang sedari tadi ia tenteng, pasti sudah dingin. Tak enak untuk dimakan setelah ia sampai diapartemen nanti.





Tap tap




'Siapa disana?'

Taeyong seketika panik, ia segera merapatkan jaket tipis miliknya, berjalan lebih cepat. Degupan jantungnya tiba-tiba terpacu melebihi kecepatan jalannya. Seperti irama drum dalam sebuah acara festival. Taeyong mendengar suara langkah kaki yang mendekat. walau samar, ia yakin bahwa ada orang lain dibelakangnya. Bahkan suara langkah itu Semakin lama terdengar semakin dekat dengannya. Taeyong penasaran, tapi tak berani berbalik hanya untuk sekedar memastikan.

'Oh tuhan.....aku tak ingin mati sekarang...tolong aku tuhan' taeyong berguman dalam hati. Mengucapkan segala doa yang ia harapkan bisa terkabul saat itu juga. Berharap yang ia dengar semakin menjauh dan berharap bahwa ia tak akan kenapa-napa.

Sampai akhirnya sesuatu menyentuh bahu kanan taeyong dari belakang. Terasa besar dan kuat. Sesuatu yang ia duga sebuah tangan menarik bahunya, membuatnya berputar. Menghadap seseorang yang kini hanya berjarak beberapa centi dibelakangnya.

Sebelum sepenuhnya berbalik, taeyong telah lebih dulu memejamkan kedua mata kuat. Tak sanggup menatap seseorang yang berada sangat dekat dengannya. Takut jika yang ia hadapi adalah seorang pembunuh yang akan menghabisinya saat ini juga.




'Aku benar-benar akan mati sebentar lagi'












"Hei bolehkah aku meminta makanan mu?"







Tangan yang tadi menempel pada bahu taeyong telah hilang. Digantikan dengan sebuah suara husky yang hinggap digendang telinganya, terdengar mempesona.

'Tunggu dulu, makanan?'

Taeyong segera membuka mata. Melihat siapa yang kini berada dihadapannya yang terdengar seperti meminta-minta.

"SIAPA KAU?" taeyong sontak berteriak kaget, tapi lega dalam hati. Dengan kedua ujung alisnya yang bertautan, taeyong memicingkan mata, melihat dengan teliti orang dihadapannya.

Seorang pria yang lebih tinggi darinya tengah berdiri dengan menggunakan baju kaos oblong berwarna kuning pucat, dengan beberapa sobekan dibagian tertentu, salah satunya dibagian dada sebelah kiri yang memperlihatkan tonjolah kecil yang mencuat keluar, celana pendek selutut berwarna cokelat terang yang sobek dibagian paha kanannya. Rambut panjang sebahu yang terlihat tak terawat, hitam dan berdebu seperti sapu ijuk yang dijual dipasaran. Jangan lupakan ujung kakinya yang tak beralaskan apapun. Sedang menatap taeyong dengan senyum percaya diri, memperlihatkan dimple yang tercetak jelas dikedua pipi.

Gembel In Love [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang