...
"Nggak perlu disusul." Kata Jinhyuk dengan santainya.
"Ya susul ya, bego." Ucap Seobin.
"Ngapain gua susul? Biar aja asik-asikan tuh berdua." Jinhyuk duduk di sofa tamu rumah Midam dan dengan santainya mengabil remot menyalakan televisi.
"Weh! Tipi gua maen lo nyalain aje." Protes Midam.
"Kak! Susul si kak Seungwoo sekarang!" Bujuk Seobin.
"Ah males. Ngapain susul orang yang katanya sayang tapi main cowo di belakang?" Jinhyuk memilih untuk cuek dan menonton layar televisi.
Habis, di channel televisi itu ada film frozen dan Jinhyuk suka banget sama frozen padahal udah gede :")
"Mungkin lo nggak semok kali kak, pantesan kak Seungwoo nggak mau." Cibir Seobin dengan asal.
Midam memukul mulut Seobin dan seolah-olah mengatakan "Diem bangsat."
"Asu, gua laki, gua tepos." Balas Jinhyuk.
"Ah susah ngajak bicara orang bego." Decak Seobin.
"Emang." Balas Jinhyuk lagi.
"Kak Jinhyuk mau makan? Gua tadi baru masak." Tawar Midam.
"Astaga laki orang kamu tawarin, aku aja belom." Seobin majukan bibirnya.
Midam terkekeh "Nggak usah maju maju gitu bibirnya, ntar aku sosor mau?"
Mendengar perkataan Midam, Jinhyuk jadi ingat Seungwoo.
Seungwoo selalu bilang hal yang sama ketika Jinhyuk memajukan bibirnya.
Eh iya...
Sekarang Jinhyuk lebih baik susulin Seungwoo atau nggak ya? Jinhyuk binggung sumpah.
"Kak Jinhyuk, jadi makan nggak nih?" Kata Midam.
"Hmmm... Nggak usah deh, dam. Gua mau pulang aja." Jawab Jinhyuk sedari ia bangun dari posisi duduknya.
"Loh? Mau pulang kak? Nggak mau nginep dulu?" Tanya Midam.
Seobin menginjak kaki Midam dengan sengaja dan membisikkan sesuatu kepada Midam...
"Jangan. Kamu kan udah janji kasih jatah ena. Nanti si Jinhyuk tua itu ganggu lagi." Bisik Seobin.
"Siapa yang mau ngasih jatah? Haduh selangkaan aku masih sakit." Cibir Midam.
"WEH GUA MAU PULANG, JANGAN PACARAN DULU LAH." teriak Jinhyuk yang ingin pamit.
"Oh! Iya iya kak! Dadah kak!" Balas Midam.
"Nanti kalau ada kabar tentang Seungwoo langsung kasih tau gua ya. Seobin! Lo kalau dikasih tau apa-apa sama Seungwoo langsung bilang ke gua." Ucap Jinhyuk.
"Siap." Balas Seobin.
"Gua pulang dulu ya!" Ucap Jinhyuk dan meninggalkan rumah Midam.
"Halo? Kak Seungwoo! Cepet pulang sekarang, jelasin sama kak Wei. Lo kalo nggak minta maaf gua tendang aset masa depan lo besok!" Teriak Seobin kepada sang penelepon, Han Seungwoo.
"Iya, ini gua udah sampe dirumah. Semoga aja Wei mau maafin gua."
...
Jinhyuk membuka pintu rumahnya secara perlahan...
Dan Jinhyuk melihat pria itu, Han Seungwoo.
"Ngapain kamu pulang? Sana main sama laki laki jalang itu." Ucap Jinhyuk kepada Seungwoo.
Seungwoo mendekati Jinhyuk, ingin memeluk tubuh itu tapi Jinhyuk menghindar.
"Lo abis making love sama laki-laki lain, terus sok-sok an pengen meluk gua? Gausah, najis."
"Jinhyuk... Maaf... Maafin aku." Seungwoo berani bersumpah, dia baru kali ini menanggis.
"Apalagi yang mau dimaafin? Kamu kalau udah main diluar sama orang lain mending sama dia aja. Kamu mikir dong... Laki laki yang udah kamu making love bareng itu mau kamu tinggalin karena aku? Jangan mending kamu sama dia aja."
"Sorry, kamu kalau udah main sama laki-laki itu mending sama dia aja. Kamu belum pernah nyentuh aku sama sekali kan? Mending kamu tinggalin aku." Lanjut Jinhyuk.
Seungwoo bahkan sampai berlutut di depan Jinhyuk "Jinhyuk... Aku minta maaf... Aku melakukan sama orang itu karena aku stress berat. Aku nggak suka kalau kamu sama Mingkyu."
"Ya kalau kamu nggak suka aku sama Minkyu, kamu bisa nasihatin baik-baik kan?" Ucap Jinhyuk dengan datar, dia tidak peduli dengan Seungwoo yang masih berlutut.
"Maaf... Maaf..."
"Dengan ngomong maaf masalah kita selesai? Kalau di dunia ini dengan kata 'maaf' masalah bisa selesai, kalau begitu aku bisa selingkuh dengan Minkyu dan mengatakan 'maaf' kepadamu?" Ucap Jinhyuk.
"Jinhyuk, aku janji nggak akan ketemu sama laki-laki itu lagi..."
"Halah, bullshit. Kamu ternyata selama ini main di belakang aku sama laki-laki itu padahal kamu terus bohong bilang ngerjain tugas kelompok."
"Nggak... Kali ini aku beneran janji..."
"Udah ya, woo. Gua cape. Ternyata lo selama ini fake, main cowo dibelakang gua. Padahal lo sendiri nggak pernah nyentuh gua sedikitpun."
"Aku nggak fake... Aku nggak mau ngerusak kamu sebelum kita nikah. Tolong ngerti..."
"Gua ngerti, tapi udah terlanjur cape..."
"Udah ya, kita putus aja." Ucap Jinhyuk.
-THE END-
Huwa, maaf kalo jadinya sad ending gini :(
Nanggung kan??? Iya tau.
Makanya nanti aku bikin cerita baru lagi hehe.
Cerita aku nanti judulnya 4fter, cerita itu lanjutan dari cerita ini.
Para Seunghyuk shipper, ramein work baru aku nanti ya. Hehe, kamsahamida :)
Bye, gomawooo ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
lampau ✓
Fanfiction⎯ seungwei; untuk 'kamu dan aku' yang pada awalnya pernah menjadi 'kita' sebelum menjadi sirna.