Prolog. (1)

517 57 1
                                    

Chenle: bang pada di mana
Chenle: w telat dikit gpp ya
Chenle: lagian w yang bayar. hdh.

Jaemin: hadeh nyinyir aja lo
Jaemin: tadi Echan udah sampe deh bilang ke gw

Jeno: lah gak jadi sama Heejin?

Haechan: ape

Mark: pada lama.
Mark: Haechan sama gue udah nyampe
Mark: sare mulu.

Jisung: kirain bang Ecan bucin dulu
Jisung: aku baru bangun mau otw

Jaemin: hati hati Jisung

Chenle: gue telat dikit ya mau nganter Yiren dulu.

Haechan: hmmm

Mark: hmmm

"Bang" sahut Haechan, kembali memusatkan perhatiannya pada pemuda setahun lebih tua darinya yang sedari tadi anteng menyeruput jus semangka favoritnya,

"ya?" balas Mark tanpa melepas sedotannya,

"kadang lo suka iri gak sih sama Chenle, Jaemin, Jeno, Jisung mah nggak, dia masih bayi."

Mulai tertarik, Mark kini memberhentikan urusannya dengan jus semangka dan sedikit menyingkirkannya agar ia bisa fokus melihat fitur Haechan,

"lah, kenapa?" tanya Mark dengan dahinya yang kini berkerut,

"iri gue gara gara Chenle sama Yiren.." Haechan menarik napas lalu membuangnya kasar, "ADEM BANGET BUSEET" lanjutnya sedikit membuat Mark terkejut,

"bang, bandingin deh sama hubungan gue dan Heejin."

Mark mengulas senyum kecilnya, tahu rasanya karena hubungannya dengan Arin pun hampir sama nasibnya,

"setiap liat dia dipepet cowok, rasanya, gimana ya, bang.."

"susah.. gak capek, sih. susah.."

"Heejin cantik banget, bang. luar dalem.."

"ketika gue bilang cantik luar dalem, gue serius. gue kagum banget,"

"sampai gue takut.."

Perihal Percaya. ( Lee Haechan x Jeon Heejin )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang