"kang daniel ?" ucap jinhee pelan, kenapa laki-laki itu bisa ada disini itu lah hal yang saat ini mengganggu di otaknya, kenapa ia harus bertemu kang daniel?
"kau benar-benar jinhee, park jinhee" laki-laki bernama daniel tersebut berusaha mendekati jinhee sampai akhirnya langkah nya terhenti saat jinhee berdiri dari duduk nya
"tolong pergi, jangan mengganggu" ucap jinhee tegas yang langsung membuat langkah kaki pria bernama kang daniel itu terhenti.
"bunda paman ini siapa ?" tanya jihyo, suara gadis kecil itu berhasil mengalihkan pandangan daniel, sehingga saat ini ia melihat gadis kecil yang sedang menatapnya penuh tanda tanya
"jinhee apa dia – " belum selesai daniel berbicara jinhee suda memotong ucapan nya
"Bukan. Dia bukan anak mu. Dia anak ku!"
"siapa nama mu ?" tanya daniel kepada gadis kecil di depan nya sambil menyetarakan dirinya dengan jihyo
"aku jihyo paman" jawab jihyo ramah tentu saja saat ini jinhee sedang menahan rasa marah nya tidak mungkin ia memaki lelaki bermarga kang itu di depan umum
"kang jihyo?" tanya daniel , yang berhasil membuat mata jinhee semakin membelalak, bisa-bisa nya lelaki ini menambahkan marga nya di depan nama anaknya
"bukan paman! Aku park jihyo" tegas jihyo sambil menggoyangkan jarinya tanda bahwa daniel salah di depan wajah daniel
"ah ayah mu bermarga park rupanya"
"tidak! Aku tidak punya ayah" balas jihyo , daniel menatap anak itu. Dia mengucapkan hal itu tanpa rasa sakit, seakan seakan tidak pernah ada sosok ayah di hidupnya.
Daniel menatap jinhee , wanita itu sedang menahan marah dan sakit, terlihat jelas di matanya
"jinhee kau tahu, 5 tahun aku mencarimu, kau hilang bagaikan tak pernah ada. Aku takut terjadi sesuatu kepada mu dan anak ku yang kau kandung, jinhee kenapa kau lama sekali bersembunyi. Aku hampir gila karena tak mendapat kabar apapun darimu."ucap pria bermarga kang tersebut entah itu kebohongan atau bukan jinhee sudah tidak bisa membaca tatapan itu lagi.
"kau tak perlu mencariku! Dan aku tak pernah mengandung anak mu! Jihyo itu anak ku bukan anak mu!" kini amarah jinhee tidak bisa di bendung lagi, jinhee mengangkat jihyo ke gendongan nya dan menatap laki-laki di depan nya dengan penuh amarah
"jangan pernah hadir di hadapan ku lagi" ucap jinhee sambil berlalu pergi dari restaurant tersebut.
Pertemuan nya dengan pria bermarga kang itu benar-benar hal yang tidak pernah – ia bayangkan, dari sekian banyak tempat kenapa harus dia dan daniel bertemu di tempat yang sama.
Jinhee memandang jihyo yang sudah terlelap sedari tadi ia menghampiri buah hati nya dan mengelus rambut hitam lurus anaknya "maafkan bunda nak, bunda belum rela jika dia berhak atas dirimu juga, bunda takut jika pria itu mengambil satu-satunya kebahagiaan bunda" ucap jinhee lalu mengecup kening putri nya.
kata maaf pun tidak mampu menutupi rasa sakit yang jinhee rasa kan. Hanya mengingat kembali tentang itu hanya saja membuat nya terluka kini ia berhadapan dengan sang pelaku yang berhasil membuat luka nya kembali berdarah. Jinhee berjalan ke balkon kamarnya menyeruput secangkir coklat hangat yang tadi ia buat sebelum ke kamar, angin dingin menerpa wajah nya, terasa menusuk dan hampa.
" katanya cinta itu sebuah perpaduan rasa manis dan pahit tapi mengapa aku hanya merasakan kepahitan" gumam jinhee
***
Jinhee sudah sibuk dengan berkas-berkas yang menumpuk di meja kerja nya, hari ini ia – pagi-pagi sekali sudah pergi ke kantor, tak ia sangka perusahaan ayah nya sudah benar-benar kacau hingga jinhee sediri bingung ingin memulai dari mana.Tangan memijat keningnya sambil menghela nafas berat, baru satu jam berkutat dengan semua kertas ini berhasil membuat kening nya berdenyut, Saat itu juga pintu ruangan nya di ketuk dari luar.
" mrs. Jinhee rapat akan di mulai 30 menit lagi ! calon investor akan hadir 10 menit sebelum rapat" jelas wanita dengan pakaian formal dan rambut yang di kuncir rapih ke belakang.
"ah benar, terimakasih sudah mengingatkan mina" ucap jinhee kepada wanita bernama mina tersebut, jinhee segera merapihkan pakaian nya dan sedikit menyapukan lipstick berwarna cerah di bibir nya.
" jinhee ayo kita buat para investor luluh" gumam nya pada diri nya sendiri.
Pukul 10.20 para investor satu persatu memasuki ruang rapat, hingga ia menyadari wajah familiar di antara para investor yang hadir, kenapa kang daniel ada disini.
"mina kenapa orang itu ada disini?" jinhee berbisik kepada mina yang tidak lain sekertaris nya , dari wajah nya mina sepertinya tidak mengerti dengan 'orang itu' yang di maksudnya "dia kang daniel" lanjut jinhee yang membuat mina menganggukan kepalanya tanda mengerti.
" dia salah satu investor terpenting mrs, Kang daniel pemilik KD Corp dan juga Konnect Entertaiment" jelas mina yang membuat jinhee terkejut bahwa daniel benar-benar serius dengan ucapan nya tentang menjadi CEO.
"oke jinhee kita pisahkan urusan pekerjaan dan pribadi" ucapnya dalam hati.
Jinhee menjelaskan panjang lebar tentang mengapa mereka harus menaruh investasi di perusahan yang nyaris jatuh, satu persatu pertanyaan jinhee jawab dengan jelas dan padat membuat wajah parah investor seperti tertarik kepada penawaran yang jinhee janjikan, jinhee tidak berharap banyak tanpa sengaja ia bertatapan denga pria bermarga kang tersebut, laki-laki itu langsung menyunggingkan senyum nya. Jinhee mengalihkan pandangan nya dan menatap beberapa wajah investor yang sedang berpikir "tolong bantu aku tuhan" pinta jinhee di dalam hati.
"aku akan menaruh 60% saham ku di daily park" ucap laki-laki yang sudah pasti jika di dengar dari suara husky nya itu kang daniel, semua orang terkejut bahkan jinhee pun terkejut atas keputusan daniel "aku mempunyai perushaan entertaiment, aku rasa akan sangat baik jika kita bekerja sama bukan seperti itu nona jinhee?" lanjut laki-laki itu yang di balas dengan senyum kikuk jinhee.
Rapat berlangsung selama hampir 2 jam dan keputusan final daily park akan bekerja sama dengan KD Corp, semua orang mulai meninggalkan ruangan begitu pula sang sekertaris mina, jinhee masih sibuk dengan berkas-berkas nya hingga tak tersadar bahwa seseorang telah berdiri di depan nya dengan tatapan teduh di mata nya.
"perlu bantuan ?" tanya pria itu, jinhee yang mendengarkan suara laki-laki itu mengangkat kepalanya, " tidak " balas jinhee seraya mengambil sisa kertas di mejanya.
"aku rasa kita perlu bicara jinhee" daniel berusaha menghadang jinhee pergi saat wanita itu sudah siaga untuk pergi.
"tidak ada yang perlu di bicarakan Mr. Daniel, kurasa semua hal tentang kerja sama kita sudah di jelas kan di rapat dan mungkin jika ada beberapa hal yang butuh di bicarakan aku akan menghubungi sekretas—" belum selesai jinhee bicara daniel sudah memeluk nya dengan erat jinhee berusaha untuk melepaskan pelukan nya tapi apa daya badan daniel yang lebih besar
"dengarkan penjelasan ku sekali ini saja, jika kamu tidak terima dengan alasanku aku akan pergi" ucap daniel berbisik di telinga jinhee yang berhasil membuat wanita itu terdiam.
so, ini new chapter akhirnya.
kalo kalian suka bisa tinggalkan jejak di comment maupun vote! atau mungkin ada kritik dan saran bisa di tinggalkan di kolom komentar.
terimakasih
YOU ARE READING
Mémoire X Kang Daniel
Fanfictionaku baik-baik saja tanpamu lalu kenapa kau hadir kembali ?