#1

16 3 6
                                    

101 DAYS BEFORE

  ****

tin tin...
Terdengar suara klakson motor dihalaman salah satu rumah yang   bercorak abu-abu putih sebagai pemanis.

"SADIEEE, GET UP NOW, PLEASE. IT'S ALMOST 7 AM" teriakan wanita paruh baya mengisi antreo rumah tersebut tidak lama setelah bunyi klanson motor diluar berhenti

Didalam salah satu kamar di rumah tersebut- kamar dengan nuansa pastel
yang menghiasi isi kamar itu, terdapat seorang gadis yang sedang bergelut dengan dirinya dari balik selimut- berusaha membuat dirinya sendiri terbangun dari kasur empuk miliknya

"IYAAAAA MOM, A MINUTE" teriak dari gadis tersebut, gadis sang pemilik nama yang dipanggil itu.
Dengan satu gulatan terakhir, akhirnya ia bangun dari kasur miliknya, membuka handphone miliknya yang tergeletak di meja dekat kasurnya. Menatap sebentar layar hanphone tersebut, membaca beberapa pesan yang muncul di notification bar.

Chocobi
Diii
Lidiiii ❤❤
Bangunnn, gua dah didepan goblok
              
Tanpa memperdulikan isi chat tersebut ia pergi menelantarkan handphone tersebut, berjalan tergontai menuju kamar mandi dan menghabiskan beberapa menit disana membersihkan dirinya.

Setelah selesai mandi kemudian ia merapihkan dirinya menggunakan seragam sekolahnya bertuliskan
WHIRLPOOL INTERNATIONAL HIGHSCHOOL pada bet seragam. Setelah selesai merapikan diri ia kemudian segera mengambil totebag hitam miliknya yang berisikan beberapa keperluan sekolahnya dan handphonenya yang sedari tadi ia telantarkan diatas meja.
Tanpa menghabiskan waktu lebih banyak ia segera bergegas keluar kamarnya dan menuruni beberapa anak tangga menuju lantai bawah dari rumahnya.

Dia sudah tahu pasti jika seseorang sedang menunggu ia di meja makan dapur rumahnya, bersama sang mami.

"It's your first day as a senior, and you still act like a child. Look what time is it, Sadie." ocehan mami kini memecahkan keheningan diantara mereka bertiga; mama, sadie, dan-
"Kamu lihat Gava udah nunggu daritadi, sampai lumutan dia bosen nunggu kamu."

Sang empunya nama-Gava hanya berdehem singkat sebagai responnya tanpa memalingkan wajah dari game favorite di hpnya.

Sadie membalas ocehan mamanya dengan kekehan ria sembari memposisikan dirinya duduk disebelah Gava, tangan isengnya tidak bisa tinggal diam ia mulai mengambil sehelai roti dan sebotol selai strawberry, mengoleskan sedikit selai diatas lembaran roti dan melipatnya menjadi dua. Menyodorkannya ke wajah Gava, menghalingi pandangan dari game yang sedang ia mainkan

"Minggir ah" gerutu Gava tanpa perlu repot-repot memalingkan pandangannya
"Minggir ngapa si ini udah mau menang ah, mana tim rada goblok" lanjut Gava mengoceh, namun tidak digubris sama sekali oleh Sadie.
"Mangap dulu ini dimakan" ujar Sadie dengan nada sehalus mungkin sembari menyiapkan segumpal tissue ditangan sebelahnya yang ia sembunyikan dibawah meja makan

Dengan helaan nafas yang panjang akhirnya Gava menyerah untuk menerima suapan roti tersebut dibandingkan ia harus membuat permainannya kalah. Setelah Gava membuka lebar mulutnya, hendak menerima suapan roti dari Sadie justru dengan sigap Sadie mengganti posisi tangannya yang memegang roti dengan tangannya yang memegang segumpal tissue dan memasukannya kedalam mulut Gava

"HAHHHAHAHA" gelak tawa mulai memenuhi seisi dapur dari rumah minimalis tersebut, tawa Sadie tentu saja. Sedangkan Gava sibuk mengeluarkan tissue dari mulutnya dan membersihkan mulutnya, jaga-jaga jika itu tissue kotor.

"Mhm, you are the worst" ucap Gava singkat setelah selesai membersihkan mulutnya, menatap sebentar layar handphonenya karena bunyi yang berseru dari handphone miliknya itu
defeat...

"AH GILA LO SADIE! KALAH KAN GUE" kini teriakan Gava yang terdengar, memenuhi rumah tersebut. Sedangkan Sadie hanya sibuk mengunyah roti selai strawberry yang telah ia buat tadi tanpa memerdulikan Gava dan amukannya.

"Tau ah gua ngambek beneran, jalan kaki aja lu kesekolah. I'm out" Gava memasukan hpnya ke dalam saku celananya dan memasang raut wajah yang bertekuk- cemberut.

"Hush, enough both of you. Cepet berangkat, mami gamau ya bukain pintu rumah kalo nanti kalian telat terus gerbang sekolah udah dikunci" Mami yang sedaritadi mendengar keberisikan dari dua makhluk konyol itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengancam mereka untuk segera berangkat kesekolah

"Gava, gua kan bercanda doang ihh maaf jangan suruh gua jalan kaki dong nanti kalo kaki gua copot di tengah jalan gimana? masa iya gua mau jadi suster ngesot.." rengek Sadie meminta maaf kepada Gava yang sekarang sedang sibuk membuatkan roti selai untuk dirinya sendiri

"None of my bussiness" Gava berusaha untuk mengacuhkan rengekan Sadie dengan berfokus mengolesi selai chocolate diatas sehelai roti

"Aw- that's harsh! Come on!! I'm sorry, I'll buy you some Boba drink later. Promise you" rengekan Sadie kali ini terhenti dan mengubahnya menjadi nada tegas, terutama di bagian promise you membuat Gava menoleh sesaat kearahnya dan kemudian dengan cepat menyelesaikan roti selai miliknya dan memasukannya kedalam mulutnya, menahan roti dengan giginya. Kemudian Gava mengacungkan jari kelingkingnya didepan hidung Sadie, dibalas dengan senyuman lebar dimuka Sadie dan jari mereka yang kini tertaut untuk sesaat.

"I think we're already making it clear. Go, right now. or-" tegas mami sembari menyuci beberapa gelas terakhir di wastafel.

Tanpa fikir panjang mereka berdua segera bangkit dari kursinya masing-masing, Gava memakai tas ransel hampa-isi miliknya dan Sadie dengan totebag hitam kesayangannya. Mereka berdua bergegas menghampiri mami yang sedang mencuci gelas itu, bergantian mengecup pipi mami lalu berlari meninggalkan dapur

"PERGI DULU MAM, SEE YOUUU. JANGAN LUPA KABARIN KALAU MAU PERGI" teriak Sadie dari ruang tamu yang kemudian disusul dengan teriakan milik Gava
"WE LOVE YOU MOM" yang kembali membuat mami terkekeh di dapur sembari menggelengkan kepalanya.

Kini Gava dan Sadie sudah tiba dihalaman rumah milik Sadie, Gava mulai menyalakan Vespa hitam miliknya yang kemudian disusul Sadie naik ke jok penumpang dibelakangnya.

"Wih mentang-mentang hari pertama jadi agit si Chernyy udah bersih aja mengkilap" komentar Sadie sembari membenarkan posisi duduknya
"Iri aja lo" sanggahan pelan yang diberikan Gava sebelum akhirnya ia melajukan motornya meninggalkan halaman rumah Sadie, membelah jalanan Jakarta yang mulai padat dengan aktifitas kendaraan dipagi hari.

****

|| Hey everyone! This is my very first story than came up after years since my last story that I've unpublished hehehe. Gimana nih menurut kalian? Lanjut engga yaa hehehe.
Anyway, disini aku emang campurin antara English/Indonesian karena permintaan dari temenku dan berhubungan dengan Sadie yang keturunan Inggris ( pengenalan karakter akan aku buat setelah beberapa part kedepan hehehe sabar yaa )
Buat yang bingung Chernny itu siapa sih? Chernny itu nama motor Vespa kesayangan milik Gava, Chernny sendiri diambil dari Russian yang artinya The Black / Si Hitam- karena motor Vespa Gava warnanya hitam.

Jangan lupa untuk di vote story ini, jangan cuma jadi silent reader ya! Yang belum follow account aku bisa difollow mulai sekarang, thanks for reading and voting.

With love ♡, B. ||

YouniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang