Prolog

519 53 11
                                    

Trailer by ChiiRosean
Makasih kak buat kerja samanya lop yu❤😘😍 talangek❤❤❤





Larut malam yang cukup dingin tak mampu mengubah suasana hangat di ruang tamu keluarga park. Kunjungan sahabat lama yang memecah dinginnya malam dengan tawa dan kekehan ringan.

Membahas kembali segala hal yang telah lapuk oleh waktu. Bagaimana bobrok-nya mereka disaat muda menjadi hiburan tersendiri jika diingat dimasa tua.

Orang tua yang sibuk bernostalgia dan anak muda mereka yang memperhatikan sesekali menimpali ucapan untuk menambah guyonan malam ini.

"Aku dan appa-mu, dulu saat kuliah menjadi pangeran kampus kau tau? banyak para wanita yang mengantri untuk kami pacari." tuan kim kembali tergelak mengingat masa mudanya.

"Bahkan diusia tua pun penggemarku semakin melimpah. Sayangnya appa-mu tak bisa merasakannya lagi." kepala keluarga park dan istrinya terkekeh mengingat mendiang sang ayah.

"Bilang saja kau yang menggoda mereka. Berlaga pangeran kampus katanya, sadar umur dong."

  Ucap baekhyun kemudian mengadu kepalan tangannya dengan chanyeol dan tertawa keras. Tak lama tawa baekhyun berubah ringisan tatkala tongkat kayu sang kakek mengetuk kepalanya keras.

"Cucu brengsek!"

Chanyeol terpingkal melihat sobatnya menderita. Menyeka satu titik air disudut mata  perutnya keram karena terlalu banyak tertawa.

"Lama tak bertemu paman, kau masih terlihat awet muda." candaan tuan park.

"Yah... menikmati hidup dengan kebahagiaan cukup menyamarkan umurku." chanyeol mendengus malas, bertopang dagu memandang kakek kim lekat.

"Jadi kakek, adakah tujuan lain darimu selain dalih mengunjungi kerabat lama?" ucapnya santai.

tuan kim dan sang cucu saling melirik sekejap kemudian tersenyum. Baekhyun menepuk ringan bahu chanyeol dan mengerling jahil.

"Oh tentu. Tapi sebelumnya, dimana chipmunk-ku?" tanya kakek kim.

Tuan park menatap chanyeol meminta jawaban. Mendengus jengkel ketika lagi-lagi anknya hanya memperlihatkan cengiran polos. Paham jika gestur itu menunjukkan jika anak bungsunya kembali berulah.

Memijit pelipisnya menghalau rasa pening yang timbul mengingat kelakuan anak gadisnya.

"Eumm.... Dia edang sibuk bermain dengan teman-temannya kurasa." ucap tuan park sedikit ragu.

Ingin menambah alasan tapi Chanyeol mengatubkan kembali bibirnya ketika mendengar bel mension yang ditekan brutal.

Badannya reflek berdiri tegap kemudian melangkah cepat guna meraih pintu utama mension. Baru beberapa langkah pintu sudah terbuka lebar menampilkan seorang gadis yang berdiri dengan cengiran manisnya.

Kaos putih polos dibalut kemeja kotak-kotak berwarna abu yang sengaja tak dikancingi. Celana jeans dibawah lutut disempurnakan dengan sepatu converse hitam. Serta Violin case berwarna putih gading dengan ukiran bunga mawar bertinta emas disudut bagian atas, menempel apik dipunggung sempitnya. Topi hitam yang menutup helai lembut sewarna permen kapas.

"Astaga! kau tak lihat jam berapa sekarang nona park?! tolong gunakan jam mahalmu suapaya lebih berguna." seru chanyeol gemas karena yang ditanya sibuk memberikan Violin case kesayangannya pada maid yang menghampiri mereka.

"Aku butuh uang jadi aku menjualnya." ujar rose main-main lalu terkekeh melihat kakaknya semakin terlihat kesal.

"Aduhh.. iya iya maaf, jamku terjatuh dijalan lalu hilang." chanyeol menghela nafas mendengar alasan adiknya. Memegang kedua bahu adiknya lalu matanya menelisik seluruh tubuh rose.

Toi et Moi [taerose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang