[2]

5.4K 581 18
                                    

"Hyuck sudah tidur?"

Panggilan itu terdengar lembut dan tidak mengganggu sama sekali. Hanya saja suara itu sedikit membuat Hyuck kesal.

Mark menyembulkan kepalanya kedalam kamar dan mulai melangkahkan kakinya perlahan, ia duduk di pinggiran ranjang dan mengusap pipi kenyal milik Donghyuck lembut. Dirasa sentuhan itu bisa menjadi boomerang baginya, Hyuck membuka matanya dan menghentikan sentuhan itu dengan menyentuh tangan Mark yang berada di pipinya.

"Kau sakit?" Tanya Mark terlihat khawatir. Hyuck tidak pernah seperti ini sebelumnya. Ia akan ikut bergabung menonton acara tv atau bermain game setelah ia pulang dari kantornya. Tapi malam ini tidak seperti itu.

Hyuck menggeleng. Ia mendudukkan posisinya dan melepaskan tangan Mark yang berusaha untuk menggenggamnya.

"Hyuck―"

Sebelum menyelesaikan ucapannya, Hyuck segera menyambar bibir tipis milik Mark yang sedang duduk tepat di sampingnya dan melumatnya perlahan. Bukan balasan yang Hyuck dapatkan, tetapi dorongan cukup keras di dadanya. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Mark dengan nada sedikit menakan.

Tersenyum ketus dan mendengus kesal, Hyuck melepaskan tangan Mark dari pundaknya. "Kau masih bertanya dengan apa yang aku lakukan barusan? Hah... apakah kau bodoh Mark Lee?" Balas Hyuck. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kamar seraya membanting pintu itu dengan kasar.

Mark bingung... apa yang terjadi? Apa yang membuat Hyuck menjadi seperti ini? Apa yang sudah ia lakukan? Ia tidak pernah melihat hyuck semarah ini padanya.

Mengikuti langkah Hyuck dengan pasti, Mark keluar dari kamar dan menemukan Hyuck duduk di kursi meja makan seraya melipat kaki di lututnya. Mark mendekat dan mengusap surai coklat keemasan milik 'teman' sekamarnya.

"Donghyuck-ah... apa yang terjadi? Ada apa dengan mu? Apakah aku melakukan kesalahan? Ayolah... tidak seperti ini... bukankah kita sudah berjanji untuk selalu mendiskusikan jika ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati kita agar kita bisa menyelesaikannya bersama. Kau ingat?" Kata Mark kemudian mendudukkan diri tepat di kursi di samping Hyuck.

Donghyuck masih tidak bicara pada Mark, ia terus saja mengabaikan lelaki pemilik rahang tagas di sampingnya ini. Mark benar-benar dibuat penasaran dengan perlakuan Hyuck hari ini. Ia mengulurkan tangannya dan kembali menyentuhkan telapak tangannya di surai keemasan milik Hyuck, mengusap lembut dan menyentuh pundak itu lembut membawa tubuh Hyuck untuk menatapnya.

Ketika Hyuck sudah menghadap kearahnya, tetapi kepala si manis masih saja menunduk di sela-sela lipatan kakinya, kembali diusap kepala itu dan sampai ke pipi. Diangkatnya dagu si manis ketika tangan Mark berada disana. Mereka saling bertatap, Hyuck tidak menangis, hanya terlihat lesu.

"Kau sakit?" Tanya Mark penuh khawatir.

Donghyuck masih tidak ingin menjawab apapun pertanyaan Mark, dia hanya menarik nafas dalam dan tersenyum pahit. "Aku baik-baik saja Mark." Pada akhirnya ia bicara.

Ting tong~

Ting tong~

Ting tong~

Tak lama Hyuck bicara, pintu apartemennya pun berbunyi, Mark dan Donghyuck yang mendengar itu segera saja berdiri secara bersamaan yang mendapat balasan senyuman gemas dari Mark yang membuat Hyuck duduk kembali di kursinya seraya mengusap pipinya lalu pergi menuju pintu.

Ketika tangan panjangnya meraih dan membuka knob pintu, Mark terkaget ketika melihat seorang pria yang memang tak asing baginya jika berkunjung ke kantor sang ayah.

"Hyung?" Panggil Mark sedikit penasaran dengan kedatangannya orang itu. "Ada Apa?" ucapnya lagi.

"Hai Mark... kau masih satu apart dengan Donghyuck?"

How Do You Sleep When You Lie To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang