Dua Jejak (novel teaser)

PREVIOUSLY ON SATU RUANG

KINAN mungkin sedikit berbeda dengan tipe perempuan kesukaan Satrya. Gadis itu terlalu lembut, terlihat rapuh, dan sedikit tertutup. Satrya bisa melihat awan kelabu setiap menatap matanya. Mata Kinan senantiasa menghipnotis Satrya untuk masuk ke kehidupan Kinan lebih dalam dan perlahan gadis itu mengizinkannya masuk.

Namun semua itu tidak berjalan mulus. Mereka tidak kemudian saling jatuh cinta dan memutuskan untuk bersama. Karena ada satu ruang yang paling istimewa dalam diri Kinan yang hanya bisa diisi oleh Prana. Sayangnya, Prana sudah nggak ada di dunia ini. Bagi Kinan yang tertutup, keberadaan Prana benar-benar membuat hidupnya lebih berarti. Kinan tak punya banyak teman, karena terlalu banyak orang yang mudah menghakimi dan memandangnya sebelah mata.

Satrya sendiri masih belum bisa melepaskan bayangan Alisha sepenuhnya. Sahabat sejak kuliah yang ditaksirnya setengah mati, namun sayang, gadis itu tidak memilihnya. Ketika menyadari bahwa harus melangkah jauh dari Alisha, Satrya menemukan kenyataan pahit tentang Kinan. Dengan Kinan, Satrya seperti becermin. Mereka dua orang yang masih terjebak masa lalu dan saling bertanya, "Masih adakah orang yang rela berbagi ruang?"

Ketika Kinan mulai memberi jarak pada Satrya, Satrya dipertemukan dengan Sabrina. Sabrina yang "tipenya banget". Ceria, passionate, lucu, dan senang menghabiskan waktu luangnya dengan mengajar anak-anak asuh sepupunya. Mereka pun menjadi teman baik. Dengan Sabrina, rasanya hari-hari Satrya jadi lebih cerah. Cara bicara Sabrina yang menyenangkan membuat Satrya nyaman berada di dekatnya.

Sabrina sendiri tentu tidak bisa menolak kehadiran cowok seperti Satrya. Walau sebenarnya hatinya masih tertambat pada Abi. Dulu, Sabrina pernah dekat dengan Abi, tapi lama-lama dia jadi merasakan "major turn off" pada Abi karena sikap Abi yang sering kali protektif, padahal mereka nggak ada status apa-apa. Walau Sabrina yakin, Abi sedikitnya memiliki perasaan khusus padanya, karena perhatian Abi memang tidak biasa. Tapi yang membuatnya kesal, kenapa sih Abi nggak pernah mau mengungkapkan perasaan yang sebenarnya pada Sabrina?

Setiap orang punya ruang khusus untuk untuk seseorang yang sulit untuk digantikan oleh orang lain. Bagai terjebak dalam lingkaran benang yang kusut, keempatnya pun mulai belajar untuk menguraikan helaiannya satu per satu.