1

8 0 0
                                    


Fahri Adya Pranama.
Ketua basket SMA Bhayangtaruna 2. Siapa yang ga kenal. Banyak yang tau dari kepintarannya. Bukan dalam olahraga saja. Namun ia juga sempat menjadi juara 2 seangkatan.
"Tuh. Cowo yang nama belakangnya F. Gue suka sama dia." Ujar seorang sisiwi dengan rambut sebahu terdengar olehnya.
Fahri melirik cewe tersebut dan menyunggingkan senyuman kecilnya.
Sudah biasa baginya yang seperti itu. Namun, mungkin baginya ini unik.

"Ri. Udahan. Lo malah senyum senyum gitu. Kenapa sih? Kesambet jin basket lo!" Ujar Rendy temannya. Fahri berjalan mendekati teman temannya dipinggir lapangan dan mendudukan dirinya disamping Rendy.

"Lo tau ga cewe itu?" Ujar Fahri dan menunjuk Risa yang sedang berjalan dikloridor dibuntuti oleh Lita.

"Yang mana yang dikucir atau yang digerai. Yang dikucir udah vacum ya punya gue." Ujar Reza.

"Lita?" Tanya Fahri.

"Itu yang gue bege." Kata Reza dan melempar botol kosong miliknya pada Fahri.

"Kalo lo mau kenal sama yang itu. Gue ngasih tau jangan ngarep bisa deket. Baru selangkah aja bisa langsung k.o. Dinginnya cem benua antartika tuh anak. Ditanya ngejawab seadanya." Ujar Rendy.

"Kalo gue bisa ngepecahin rumus kimia. Kenapa ngepecahin rumus dektetin tuh benua yang lu maksud gabisa. Liat aja gue bisa!" Ujar Fahri dengan sombongnya. Membuat beberapa temannya berauto muntah mendengarnya.

"Yang pinter kalo nggombal pake materi ya beda. Apalah daya kita masih pake bapak mu tukang bapamu tukang..." ucap Rendy membuat Reza mendelik.

"Lo aja kali yang kek anak alay gitu. Keliatan banget njir begonya."ucap Reza membuat Rendy ditertawakan.

Sedangkan disatu sisi Fahri seakan masih memperhatikan cewe yang Reza maksud. Dia melihat gelagat cewe tersebut yang memang sangatlah dingin.

Mungkin disisi cewe itulah yang disebut senyuman dan ucapan itu mahal.

.
.
.

Ex Rival With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang