9

4 1 0
                                    

"Kaka. Tolong anterin parcel ini buat tante Laras." Ucap bunda sambil memberikan parcel pada Risa.

"Tante Laras? Yang mana bun?" Tanya Risa membuat sang bunda menepuk pelan dahinya.

"Kamu ini. Ituloh tante Laras, tetangga kita yang rumahnya serba itemputih. Kali kali maen tuh didepan rumah ke, jangan diem dikamar sama buku aja."ujar bunda dan mengetuk lembut dahi Risa. Membuat Risa mengaduh.

Dengan langkah gontai Risa keluar Rumah dan berjalan mencari rumah bercat hitam putih yang bunda maksud.

"Siang tante. Ini ada parcel dari mamah." Ujar Risa sembari memberikan parcel tersebut kepada tetangganya itu. Laras tersenyum simpul.

"Ohh... iya makasih ya. Mm nama kamu siapa?" Tanya Laras.

"Aku Risa tan"ucap Risa.

"Oh. Makasih ya Risa. Sini kamu masuk dulu."ujar Laras sembari menarik Risa masuk kedalam rumahnya.

"Mm... tante ga usaha repot repot tan. Aku pulang aja gapapa ko tan." Ucap Risa tak enak. Jujur saja sebenarnya iya sedikit mengantuk. Mengingat tadi ia dibangunkan oleh adiknya karena adiknya ingin buang air kecil. Membuat dirinya tak bisa tidur lagi hingga pagi.

"Loh. Padahal tante pengen lama lama sama kamu. Itung itung ngenalin kamu juga sama anak tante. Kata mama kamu. Kamu gaada temen dikomplek ini." Ujar Laras. Risa tersenyum kiku. 'Kartu malu gue dibongkar Bunda.'

"Maaf ya tan. Soalnya aku ada ngajar adek aku juga." Ngajar akhlak baik pada kaka. Lanjutnya dalam hati. Laras hanya tersenyum simpul dan mengijinkan Risa untuk pulang.

...

"Gimana udah ketemu sama anaknya tante laras?" Tanya bunda yang kini sudah duduk diujung kasur.

Risa menghentikan kegiatan membaca novelnya dan duduk disamping bunda

"Ngga. Bunda niat banget aku deket sama anak komplek."ujar Risa. Bunda hanya berdecak pelan saja mendengar pernyataan anaknya.

"Bunda kasian aja sama kamu. Perawan gapunya temen. Temenannya cuman sama novel doang." Bunda menghela nafas pelan, "Makanya mamah kenalin kamu sama anaknya tante Laras."ungkap bunda. Risa menghela nafas pelan.

"Makasih bun. Tapi, aku gapapa ko bun."jeda sebentar "asal bunda beliin aku novel yang kemaren aja.. hehe.. beliin ya bunn!!" Tiba tiba Risa merengek meminta novel yang kemarin baru saja Risa beli dengan uangnya sendiri. Bunda membalikkan matanya aneh sendiri dengan anaknya yang satu ini.

"Bunda beliin. Kalo kamu udah kenal sama anaknya tante Risa" ucap bunda membuat Risa membulatkan matanya. Ada emang bunda yang maksa anaknya buat bersosialisasi?

"Loh ko gitu. Mana ada hubungannya sama anaknya tante Laras. Bun, Risa cuman minta novel doang bun. Yaudah gapapa bunda cuman nambah aja uang buat beli novelnya." Ucap Risa sedikit merengut kesal pada Bunda.

"Iya udah bunda bakal kasih uang. Tapi besok kamu berangkat bareng anaknya tante Laras ya. Gaada penolakan lagi. Bye." Ujar bunda dan melenggang pergi meninggalkan Risa yang cengo setelah mendengar ucapan sang bunda.

.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ex Rival With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang