Hari sudah pagi, mentari tanpa ragu menampakkan dirinya untuk menyinari bumi. Udara agak sedikit dingin. Salju sudah berhenti, namun rasa sejuknya masih tersisa.
Hari ini, Catryn akan memulai hari pertama kuliahnya. Bukan hari pertama masuk, namun hari pertama untuk memulai pelajaran. Jurusan dunia bisnis memang keinginannya dan menjadi CEO adalah impiannya. Ia bisa saja langsung menduduki kursi kebesaran papanya untuk mengganti posisi sang ayah. Namun, Catryn tak ingin egois. Ia ingin belajar terlebih dahulu agar tak tertipu dengan rekan bisnisnya.
Mengasah kepintaran memang bukan suatu hal yang mudah. Butuh keseriusan serta kegigihan.
Catryn mematut dirinya didepan cermin. Jam menunjukkan pukul setengah enam pagi dan Catryn sudah siap dengan segala perlengkapan kuliahnya. Ia sengaja bangun lebih pagi agar harinya terasa lebih cerah dan semangat. Catryn mengoleskan liptin dengan warna senada bibirnya. Tanpa memakai bedak pun, wajah Catryn sudah terlihat putih.
"Sudah siap?" tanya seorang gadis dengan balutan jaket jins dan celana jins gelap. Rambutnya yang lurus dan pirang, dibiarkan terurai. Catryn menoleh kearah sumber suara. Catryn menghembuskan nafas dengan panjang.
"Lebih baik kau ketuk pintunya. Jangan masuk sembarangan, Marcham." ucap Catryn sambil menatap Marcham.
Marcham melipat kedua tangannya didepan dada.
"Oh, jadi aku sudah tak boleh untuk berkunjung kesini lagi?" balas Marcham dengan mata menyipit.
Catryn memutar bola matanya dengan malas.
"Bukan begitu. Ah terserah kamu lah.." pasrah Catryn sambil beranjak mengambil tasnya diatas ranjang."Kau... Lagi pms?" tanys Marcham dengan tatapan megintimidasi.
"Ya," balas Catryn dengan singkat.
"Pantas saja." guman Marcham dengan pelan.
"Kau mengatakan sesuatu? Aku tak mendengarnya." ujar Catryn sambil memakai tasnya diatas pundak.
"Ah tidak, ayo kita sarapan dulu. Aku bawakan ayam krispi." ujar Marcham sambil merangkul Catryn dari samping dan mengajaknya keluar kamar.
"Kau membelinya?"
"Tidak, aku membuatnya sendiri. Aku tak manja sepertimu yang tak mau repot." balas Marcham dengan kekehan.
Marcham dan Catryn duduk didepan meja makan. Marcham membuka tempat makannya dan mengambil satu ayam krispi untuk diletakkan dipiring Catryn, lalu mengambil satu lagi untuk diletakkan dipiringnya.
"Kau tak memakai nasi?" tanya Marcham saat melihat Catryn memakan ayamnya tanpa nasi.
"Lagi malas makan nasi." balas Catryn.
Marcham hanya mengedikkan bahu tanda tak peduli. Mereka melanjutkan ritual makannya dengan hening. Hanya suara kecapan dan dentingan sendok yang menghancurkan keheningan.
Catryn berdiri dan berjalan kearah lemari pendingin. Ia mengambil gelas yang berada disebelahnya.
"Kau juga mau susu?" tawar Catryn pada Marcham.
"Boleh," jawab Marcham yang masih asik mengunyah ayamnya.
Catryn kembali ke meja makan dengan membawa dua gelas susu. Satu gelas ia berikan pada Marcham dan satu lagi ia tegak hingga tandas.
"Ayo," ujar Catryn. Marcham menegak susunya lalu megusap sudut bibirnya dengan tisu.
Marcham berdiri dan berjalan beriringan dengan Catryn, menuju keluar apartemen. Marcham dan Catryn masuk kedalam lift dan memencet salah satu tombol yang mengarah pada loby apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Love Me
RomanceKetika seorang guru mencintai muridnya sendiri. Catryn Carllena, seorang gadis yang menjadi korban cinta dosennya sendiri. Catryn sendiri bingung dengan tingkah dosennya yang menurut Catryn aneh. Hidupnya selalu sering diatur oleh dosennya. Bukan h...