DEAR CALON IMAM, DENGARKAN HARAPAN CALON MAKMUM MU INI🍀

74 4 0
                                    

ENGKAU, wahai calon imamku yang tertulis di Lauhul Mahfudz.
Aku tak tahu dimana engkau berada. Dibelahan bumi mana engkau menjalani proses kehidupan. Disini, aku calon isterimu yang akan mendampingimu, sedang berjuang memperbaiki diri, memantaskan diriku. Aku sedang mentarbiyah diriku. Aku sadar, saat ini ilmuku belum pantas. Akhlakku masih jauh dari kata baik. Namun, aku sedang belajar; menunggumu dalam bingkai pendidikan.

Aku bukan wanita sholehah, bukan wanita serba bisa, bukan pula wanita yang serba tahu. Namun saat Allah mempertemukaanku denganmu, entah di tahun berapa, entah bagaimana caranya, dimana tempatnya, bagaimana kejadiannya. Dan alasan apa engkau jatuh hati memilihku menjadi pendampingmu.
Semoga itu adalah jalan diriku untuk terus meningkatkan kualitas diri; semakin mengenal dan mencintai Rabbku melalui tanganmu. Aku mendampingimu dan kau pun mendampingiku untuk bersama-sama memperbaiki diri. Berusaha melaksanakan apa yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabku. Membantumu dengan apa yang kubisa dan kumampu. Ingatkan aku, tegur aku jika lalai. Denganmu surga yang akan kita tuju.

Jangan kecewa padaku, ketika kau dapati aku belum sempurna. Aku masih bodoh dengan ilmu-Nya. Maka bimbing aku, jadilah guru dalam rumah tangga kita..
Jangan membentak apalagi kasar kepadaku, ketika aku melakukan kesalahan terhadapmu. Tapi nasihati aku dengan lembut sehingga tak melukai hatiku.
Jangan rubah aku, seperti yang kau mau. Cinta yang tulus, adalah cinta yang kau mau menerima kelebihan dan kekuranganku. Aku wanita biasa, yang jauh dari kata sempurna.
Jangan kau bandingkan aku dengan mereka yang memang sebelumnya kau kenal, jika ternyata mereka memang lebih baik dibanding aku. Karena aku bukanlah wanita terbaik di antara yang baik.
Bimbing aku bersamamu. Beri aku pengetahuan atas ketidakpahamanku. Nasihati aku dengan lembut. Didik aku dengan sabar..
Kau adalah imamku, pemimpinku. Aku adalah makmummu, anggotamu. Kita bangun organisasi kecil kita dengan proses yang luar bisa. Membuat program keluarga, guna menata ibadah penuh pahala. Ibadah pada-Nya, menjadi dasar kita bangun keluarga samara. Untuk kita yang merindukan surga.
Meminta padamu, bahwa jangan kau cintai aku atas dasar apa yang ada pada diriku, atas rupa atau fisikku, atas pengetahuanku, atas keterampilanku, atas kemandirian yang kumiliki, atas tegarnya sikapku, atas pengertian dan kesabaran yang kuberikan padamu. Tapi cintai aku karena Allah, cintai aku karena Allah. Karena hanya itu alasan terkuat, pondasi terkuat, landasan terkuat untuk kita saling mencintai.
Karena jika kau cintai aku atas dasar apa yang kusebutkan tadi, ketahuilah kelak kau akan kecewa. Karena itu akan berubah seiring waktu. Rupa/fisikku akan berubah, di makan usia atau terjadi kecelakaan tak terduga. Daya ingatku akan menurun, sehingga pengetahuan dan keterampilanku tak sebaik dulu. Kemandirianku dapat goyah, jika ternyata kemanjaan ku menyeruak kepadamu. Tegarnya sikapku menipis, jika ternyata aku tak mampu menahan badai yang datang. Pengertian dan kesabaranku hilang tertelan oleh ego sesaat. Jika kau cintai aku atas itu, jika hal-hal itu terjadi padaku 'Seberapa tangguh cintamu untuk bersamaku?'

🖨:Catatan M.R mawarQ🌹🖋

Catatan Kecil Mawarku🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang