POV Keysa
Seperti pagi sebelumnya, aku diantar oleh mang didin ke sekolah. Bukan Mama atau Papa yang mengantar, mereka sudah berangkat ke kantor lebih awal dari ku.
Mobil kami terparkir di sebrang jalan, aku bisa melihat gerbang sekolahku yang sudah ramai.
Ku lirik jam tangan yang melingkar manis di tanganku pukul 06.45 masih 15 menit lagi sebelum bel masuk.
"mang keysa masuk ya." pamitku, membuka pintu mobil.
"iya neng, belajar yang bener." teriak mang didin dari dalam mobil.
Aku mengangguk lalu menutup pintu dan mang didin segera melajukan mobilnya.
Sekali lagi aku menarik nafas dalam dalam sebelum melangkahkan kaki, mempersiapkan diri.
Padahal sudah di tahun terakhir aku sekolah disini, dan hanya Amel dan farel yang aku kenal disini. Lebih tepatnya hanya mereka yang aku tau.
"keysa!" amel melambai lambaikan tangannya kearahku. Ia berlari kecil menghampiri.
"hai." sapaku riang.
Amel menyisir rambutnya dengan jemarinya, menata penampilannya sebelum benar benar masuk ke dalam sekolah.
Ya, dia salah satu Idol disekolah pengemarnya banyak. Anak OSIS pula. Dia harus selalu tampil cantikkan."Kemarin gua beli minuman baru gitu key di Caffe baru depan komplek, enak deh! Abis pulang sekolah kesana yuk, ajak farel juga." kata amel antusias, dia anak yang ceria kalau udah ada dia suasana tambah happy.
"gue si ayo aja, emang farel mau?"
"kalo udah ada lo pasti dia susah nolaknya."
"yaudah gua ikut ajalah." kataku pasrah, menolak ajakan amel adalah yang paling susah. Aku seperti disihir olehnya.
Kami berhenti didepan kelas 11 IPA-3 kelas Amel. Gadis dengan banyak pesona itu melangkahkan kakiknya masuk kedalam kelas setelah melambaikan tangannya kearahku.
Sepanjang koridor aku hanya mampu menunduk memperhatikan lantai yang ku injak, padahal dari kelas amel aku hanya butuh melewati satu kelas saja agar bisa sampai di kelasku. Tapi rasanya lama sekali tak sampai sampai.
Brukk..
Seseorang didepanku hampir terhuyung jatuh tapi utungnya dia dapat menahan posisinya dan sialnya beberapa buku yang ia bawa jatuh berserakan di atas lantai.
Astaga! Keysa, ini baru jam pertama sudah buat ulah saja.
"aduh sorry gue ga sengaja." kataku, sambil mengambil beberapa buku yang terjatuh. Aku tidak berani menatap orang didepanku. Tapi aku tahu dia seorang laki laki karena dia mengunakan celana bukan rok.
Buku yang ia bawa juga terlalu banyak seperti buku milik 2 kelas. Ah, aku bodoh sekali menabraknya. Untung saja tidak ada yang siswa yang melihat. Aku bisa sangat malu.
Laki laki itu ikut membungkuk mengambil buku bukunya, sambil mencoba melirik wajahku. Buru buru aku menundukan kepalaku lebih dalam membiarkan rambut panjangku menutupi wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Malu
Teen FictionMemiliki nama lengkap Keysa Adena di juluki 'Putri malu'. Mempunyai penyakit malu yang tinggi. Dikelilingi oleh 2 sahabat yang sangat menyayanginya. Tinggal dengan Mami dan papanya. Dan saat tahun lulus dari SMA dia harus kuliah jauh di Jogja. Ap...