Kapten Futsal

58 15 9
                                    

Jam istirahat berdering, semua siswa bersorak senang. Mereka berhamburan keluar kelas mencari udara segar setelah menyantap sarapan pagi yang membuat otak mereka memanas. Bagi kelas unggulan pun istirahat sangat mereka butuhkan

Sedikit dari mereka memilih diam dikelas, membaca buku, menyalin catatan, mengerjakan tugas yang tadi diberi guru atau menyandarkan kepala mereka di atas meja.

"Key mau kekantin ga?" Tanya Farel yang sudah duduk dibangku kosong relia-teman sebangku keysa, yang sudah pergi ke kantin.

"Hmm..." Keysa mengambil novel dari dalam kolong meja, mencari halaman terakhir yang ia baca.

Farel menopang dagunya dengan tangan kanan, tangan kirinya dia gunakan membantu keysa mencari halaman yang ia maksud. "Makanya pembates novelnya jangan diilangin udah tau pelupa."

Dengan malas keysa mengangguk. "Namanya juga orang lupa rel."

Orang lain yang melihat mereka mungkin akan mengambil kesimpulan bahwa mereka berdua sepasang kekasih. Tapi nyatanya hanya sebatas teman.

Diam diam farel tersenyum memperhatikan wajah keysa yang polos dan jarang tersenyum itu.

"Jangan diliatin mulu kali, nanti fans lo bully gue lagi."

Farel terkekeh pelan, tengannya terulur mengacak acak rambut keysa lalu beranjak pergi. "Nanti gue bawain roti bakar sama es coklat!" teriak farel didepan pintu kelas.

'Terserah', batin keysa.

Gadis berambut panjang itu melanjutkan acara membacanya setelah menemukan halaman terakhir yang ia baca.

Keysa Adena gadis keturunan jawa padang ini menyukai segala genre dalam novel. Ntah itu Romance,thiller,fiksi,horor, bahkan Spiritual. Menurutnya dengan membaca dia bisa menenangkan diri bahwa dalam hidup mempunyai banyak warna tidak hanya hitam dan putih.

Dia adalah pencinta segela macam buku. Buku pelajaran sampai novel. Makanya dia bisa masuk kelas unggulan karena kegemarannya membaca membuat dia mempunyai banyak wawasan.

"Keysa!"

Merasa namanya dipanggil keysa menoleh, menutup novelnya.

"Tolong gue donk kumpulin buku matematika anak kelas, tadi gue udah nyuruh mereka taruh di atas meja." kata fadil si ketua kelas, sebenarnya fadil ragu menyuruh keysa. Seisi kelas sudah tau gimana gadis yang bernama keysa itu.

Belum sempat keysa menjawab fadil berseru kembali "lo kumpulin aja nanti gue yang bawa ke kantor."

Keysa menangguk, bangun dari kursinya. Kemudian mengambil buku matematika yang ada di atas meja teman temannya. Sampai di meja farel dia tidak melihat buku matematika anak itu. Tanpa pikir panjang dia membuka tas farel mencari buku matematika.

Setelah mengambil buku yang dia cari mata keysa menangkap dompet kulit bewarna coklat muda.

Kalau dompetnya ada disini gimana cara farel bayar makanannya? Keysa harus memberikannya. Dasar pelupa, padahal dia bilang keysa yang pelupa tapi sendirinya juga begitu.

Setelah mengumpulkan semua buku matematika ia meletakannya di atas meja fadli-ketua kelasnya. "udah semua nih."

Fadli yang sedang mencatat sesuatu mendongak lalu mengangguk. "makasih ya key."

Gadis itu menarik ujung bibirnya tipis, senyum kecilnya itu bahkan hampir tak terlihat.

🌸🌸🌸

Kaki keysa sudah menginjak lantai kantin, matanya menatap sekitar mencari sosok farel sambil mengenggam erat dompet coklat muda yang ada ditangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putri MaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang