Cool Goddess Special Agent 【DROPPED】

Ch. 40 - Memasuki Pagoda

"Kamu..." Gadis itu terdiam karena marah, tetapi dia tidak memiliki keberanian untuk bertindak melawan Chu Ye. Dia mengintip Chu Ye, dan pergi ke An Fen'er. "Fen'er, bagaimana perasaanmu? Bisakah kamu berjalan?"

"Aku masih bisa berjalan." An Fen'er menelan seteguk darah dan mengangguk. Meskipun serangan Chu Ye tidak lembut, mereka tidak mematikan.

Gadis itu tidak berbicara lagi. Dia hanya menarik An Fen'er dan berbalik untuk berjalan kembali ke kamarnya sendiri.

Melihat bagian belakang kedua wanita berjalan pergi, Chu Ye dengan lembut mengerutkan kening. Sudah berakhir begitu saja?

Segalanya tampak agak tidak biasa. Dia percaya bahwa ini adalah kepura-puraan dan bahwa mereka pasti akan pergi ke seorang guru. Bagaimana orang bisa mengharapkan akhir yang sederhana seperti itu?

Dia dengan acuh tak acuh mengangkat alisnya. Apakah mereka ingin bertarung atau tidak, jika mereka ingin bermain trik, dia selalu siap untuk menghibur mereka.

Hanya saja saat ini, bukan masalah memukul mereka beberapa kali.

Berbalik, memasuki ruangan, dan menutup pintu; serangkaian tindakan yang bisa dilakukan semuanya dalam satu nafas, sangat mudah.

Melihat semua orang yang terlibat telah pergi, semua siswa yang menonton kegembiraan juga bubar, tetapi mereka tidak lupa untuk mengambil langkah mundur dan melihat pintu Chu Ye.

Suatu malam, tidak ada lagi yang terjadi.

Pada hari kedua, semua guru dan siswa berkumpul, dan setelah makan terlalu dini, mereka menuju ke Pagoda Surgawi Sembilan Lapisan

Pagoda Surgawi Sembilan Lapisan dibagi menjadi 9 lantai.

Jika seseorang melihat dari luar, panjangnya 9981 meter, lebar 9981 meter, dan tinggi 9981 meter, tanpa sisi satu meter lebih pendek atau lebih panjang. Ketepatan dimensi sangat menakjubkan untuk dilihat!

Namun, ini hanya penampilan luarnya saja. Di dalam adalah dunia yang sama sekali baru.

Selama ribuan tahun, tidak ada yang tahu seberapa luas, seberapa lama, atau seberapa tinggi interior Pagoda Surgawi Sembilan Lapisan karena tidak ada yang pernah bisa berjalan dari ujung ke ujung.

Begitu seseorang memasuki menara, itu seperti memasuki ruang lain, dunia lain. Itu luas dan tampaknya tidak memiliki batas.

Gerbang Timur Pagoda Surgawi Sembilan Lapisan secara otomatis dibuka sekali sehari pada jam 8 pagi.

Karena ini adalah lokasi yang penting di negara ini, Bangsa Timur menempatkan banyak pasukan militer, dan siapa pun yang ingin masuk dan keluar dari Pagoda Sembilan Langit Surgawi harus membayar 10 koin emas sebagai ganti pass masuk-keluar.

Adapun Chu Ye dan yang lainnya, sekolah sudah mempersiapkan sebelumnya, jadi tidak perlu khawatir tentang hal itu.

Ketika sekelompok 48 guru dan siswa tiba di Gerbang Timur Pagoda Surgawi Sembilan Lapisan, sudah ada lebih dari 50 penyihir dan pejuang berbaris untuk membayar tiket masuk ke Pagoda Surgawi Sembilan Lapisan.

Chu Ye melihat Huancheng yang berpakaian hitam, tanpa ekspresi berdiri di belakang barisan.

Chu Ye tiba-tiba mengerti. Ternyata dia membutuhkan 10 koin emas kemarin, hanya untuk bisa masuk ke Sembilan Lapisan Surgawi Pagoda.

Chu Ye tidak mengambil inisiatif untuk menyapa. Memikirkannya, dia tidak terlalu akrab dengannya.

Setelah menunggu 15 menit, akhirnya jam delapan.

Tirai cahaya di pintu Gerbang Timur Pagoda Sembilan Langit Surgawi secara otomatis terbelah dari tengah dan membuka ke celah besar.

Saat pembukaan melebar semakin jauh sampai tirai cahaya benar-benar ditarik terpisah, sebuah pintu sembilan chi lebar dan sembilan chi tinggi (1 meter = ~ 3 chi) terungkap.

Di tengah pintu ada lapisan tipis riak air, yang menyembunyikan visi semua orang. Orang-orang yang berdiri di luar pintu masuk pagoda tidak dapat melihat sedikit pun bagian dalam pagoda.

Gerbang Timur terbuka, dan hampir seratus penyihir dan prajurit terus-menerus keluar dari dalam. Setiap pakaian mereka compang-camping dan mereka semua tampak acak-acakan. Hanya ada beberapa orang yang bersih dan rapi. Pada pandangan pertama, orang akan mengerti bahwa mereka telah mengalami bahaya luar biasa.

Akhirnya, ketika hanya ada beberapa orang yang keluar dari pintu masuk, Chu Ye dan 100 orang lainnya mulai berbaris untuk masuk.

Ketika dia benar-benar melewati riak-riak air yang berada di tengah pintu, Chu Ye merasakan perasaan sedingin es yang mengalir di sekujur tubuhnya, seolah-olah waktu dan ruang berputar. Setelah dia berkedip, dia sudah menemukan dirinya di dunia lain!