Rindu??

12 1 0
                                    

Gelisah sepanjang hari, membuatmu terus bertanya-tanya.
Ada apa gerangan dengan dirimu?
Saat melakukan segalanya, selalu tersisa hal yang janggal.
Apa itu?
Kamu kebingungan, terus mencari jawaban pada setiap langkahmu.
Satu persatu, ingatan serta masalah kamu pilah perlahan.
Menghitung, menghapal, serta mengingat...
Takut ada yang tertinggal.

Namun, tetap saja...
Ruang kosong dalam benakmu masih belum terisi penuh.
Membuatmu seperti orang bodoh.

Dan, alam bawah sadarmu malah menyadarkanmu.
Kamu mengatakan 'rindu' di tengah kegundahanmu, tanpa sengaja terucap.
Namanya terselip begitu saja, tanpa sadar.

Tentu saja, malu dirasa...
Kenapa bisa terjadi?
Seberat apa rasa ingin jumpa itu??
Kenapa rasanya sangat menyebalkan ketika mengingatnya?

Ditengah perdebatan dengan batinmu,
Yang mana saling menuduh serta menghindari,
Tanpa sadar...
Kamu terus melangkah.

Hingga langkah yang tidak sengaja itu, membawa kamu bertemu...
Walau matamu tak langsung beradu, hatimu langsung penuh begitu saja...
Tergelitik dan lucu, itu yang tak bisa dihindari.

Nyatanya kamu sedang mencarinya.
Ingin bertemu, walau sekedar melihat dari ekor mata di sela sibuknya langkah kakimu.
Menyapa sebentar dikesempatan kecil sekalipun.

Rasa kosong itu pun terisi penuh.
Disaat tidak mengharapkan apa-apa, malah muncul di hadapanmu begitu saja.

Enggan mengakui,
Tapi nyata adanya.
Menyakitkan memang,
Juga menyebalkan.

Kamu rindu.

Rindu dengan apa yang biasanya terjadi dan dialami olehmu dengan dia.
Ingin terus mengulang hal-hal menyenangkan dengan orang yang sama.

Cara menyapamu, menjahilimu, menegurmu, bahkan mengacuhkanmu.
Ingin rasanya semua itu di ulang kembali.

Menjijikan...
Sisi lain dirimu menentangnya dan menganggap remeh itu semua.

Lantas apa yang salah?
Hanya takut, itu menyakitimu bahkan merugikanmu.

Kamu tidak tahu apa yang dirasakan orang lain saat kamu seperti ingin gila karena merindukannya.
Terlalu naif untuk percaya diri.

Sisi perlawanan itu tidak ingin kamu terjebak dalam imajinasi dan perasaan yang salah.

Karena itu,
Yang katanya "rindu" patut dipertanyakan.
Rasanya akan percuma jika dirasakan oleh sepihak.

Kendalikan perasaanmu, kembali ke realita yang seharusnya.
Jangan terlalu larut dalam ilusi "rindu" itu.

Karena aku tahu, kamu sudah bisa berpikir dewasa.
Walau semua selalu di saingi oleh perasaan, kadang logika memiliki peran penting.
Agar mencegah kamu menjadi gila.

Tidak ada yang menyalahimu.
Kamu punya hak itu merasa "rindu".
Tapi, jangan bodoh karena itu.

Ada batasnya, kamu harus paham sampai mana batas itu.
Jangan melewatinya.
Sewajarnya saja...

Biar, walau "rindu" itu menyiksamu.

LifeWhere stories live. Discover now