Teguran

11 1 0
                                    

Sebuah bongkahan teguran benar-benar menghantam kepalamu.
Seakan mengejutkanmu dan membuatmu terbangun dari tidur yang bahkan kamu tidak sadari.

Jantungmu memompa begitu cepat darahmu.
Terasa begitu sesak dan sulit untukmu bernapas,
Juga menyadari kalau semua itu adalah kenyataan.

Kamu bukan apa-apa.
Hanyalah bagian terkecil sebagai figuran.
Tidak begitu penting dan berharga.
Yang mana berujung menyakiti kamu.

Sebuah pukulan telak pada benak.
Seolah membuat semua berhenti dan tak menyangka.
Kamu benar-benar kalah dan salah dalam satu hal.

Tanpa perlu teguran langsung.
Dari tindakan, kamu sendiri sudah bisa sadar.
Bangun!! Jangan mau terjebak terus!
Sudahlah tahu itu salah!
Masih mau berharap yang baik.
Mana mungkin!

Cukup! Jangan mempermalukan  diri terus!
Membuat orang-orang memandang mu rendah!

Teguran tak langsung itu seharusnya sudah cukup untukmu.
Tak perlu lagi merepotkan orang lain untuk menegurmu.
Kamu sadar diri.
Tujuanmu hidup bukan untuk bertindak bodoh dipandangan orang lain.

Karena itu,
Mulai dari sekarang.
Bersikap sewajarnya.
Seperti dulu.
Dirimu yang sebenarnya itu lebih baik.

Berterima kasihlah pada dirimu yang benar-benar memahami mu.
Karena tahu apa yang kamu inginkan dan pantas untukmu.

Teguran ini,
Terima apa adanya..
Jadikan patokan,
Untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Kamu berharga...

Salam damai

LifeWhere stories live. Discover now