Pemandangan indah membentang di mata sehubung perahu yang mengitari Rawa Pening. Rogi memotret perpaduan biru akan langit dan air, serta perpaduan hijau akan eceng gondok dan pohon besar nan jauh dengan ponselnya. Matanya menatap tanpa berkedip akan keindahan Tuhan. Sampai sosok cewek bertopi yang menggunakan gaun putih terpandang lebih mempesona dari kejauhan. Dia memicingkan mata untuk menilik cewek itu. Arah mereka seakan saling tarik menarik. Rogi menuju dermaga rawa setelah memutari pemandangan. Cewek itu pun berjalan ke arah tepi rawa.
Rogi mengambil secarik kertas dan pulpen yang biasa dibawa di tasnya.
Dia menulis sederet kata-kata untuk cewek itu.
"Pak, saya titip surat buat cewek gaun putih itu, ya?" ucap Rogi setelah sampainya di tepi rawa.
"Tapi mas... belum tentu cewek itu ke perahu ini." sahut bapak pengendara perahu kayu.
"Saya yakin dia ke sini. Tolong, ya, Pak? Terima kasih bantuannya, Pak...." Rogi tersenyum dan meninggalkan perahu cepat-cepat.
-------------
Benar! Tebakan Rogi tepat sasaran. Cewek itu menaiki perahu yang telah digunakannya.
"Maaf Mbak... ini ada surat dari penumpang saya sebelumnya." Bapak itu mengarahkan jarinya ke Rogi yang sudah berada di tempat tinggi.
Cewek itu mengambil uluran suratnya dan berterima kasih. Lalu membacanya.
HAY... BOLEH KENALAN? Isi suratnya membuat dahi cewek itu bertaut.
Rogi melambaikan tangan ke arah cewek itu saat menoleh. Namun cewek itu langsung memalingkan pandangannya. Dan dia menaiki perahu untuk menikmati liburannya. Rogi pupus harapan untuk mengenalnya. Dia hanya bisa memandang wanita itu semakin menjauh dari daratan.
Di tengah air tenang. Cewek itu membuka kembali isi suratnya. Dia terkekeh geli melihat tulisan super kecil di sudut kertas.
087848xxxxxx. Aku yakin kamu penasaran denganku, kan?
-Rogi-
YOU ARE READING
Kumpulan Cerita
Historia CortaCerita yang mendeskripsikan sebuah cinta hingga merangkai alur dalam bingkai para tokoh yang memiliki karakter tersendiri