BAB 1

7 2 0
                                    

"Eh, Nadine sini deh!"

Nadine yang baru saja sampai di kelas lantas menengok ke arah Clarasati alias Caca. Sebenarnya Nadine juga tidak tahu gimana Clarasati jadi Caca. Tapi karena udah biasa manggil cewek berkerudung itu Caca, jadi keterusan. Nadine yang masih mengantuk mengucek matanya sambil berjalan menuju Caca yang berada di bangku deret belakang. Disana juga ada Kei, cewek berkerudung dengan mata sipit. Dan Lintang, pemilik lesung pipi termanis.

Nadine yang hari ini hanya membawa ransel kecil itu meletakkan ranselnya di atas meja dimana ketiga sahabatnya sejak kelas sebelas berkumpul. Sekarang mereka berempat sudah duduk berhadapan dua-dua.

"Jadi hari pertama masuk sekolah banget nih?" Tanya Nadine merujuk ke teman-temannya itu. Dia tahu sekali kebiasaan cewek kalau ngerumpi ya nggibah.

Caca terkekeh. "Lo kayak gatau gue aja. Sumpah ya guys, sejak liburan kerjaan gue ya Cuma rebahan, makan, tidur, rebahan. Siklus itu terulang terus! Gue gabut banget. Apalagi kalian pada holiday, jadi kita nggak pernah bisa ngegosip." Celotehan Caca membuat Lintang yang pada dasarnya sangat jujur anaknya muak.

"Lebay amat sih! Salah lu sendiri nggak ngajak meet up."

Kei yang hanya menyimak manggut-manggut. "Iya, kalau kangen tuh ketemu dong!"

Caca merengut karena lagi-lagi dia jadi sasaran bulan-bulanan mereka. Lalu dia teringat tujuannya memanggil Nadine. "Lo tahu nggak, Nad, gosip terbaru yang lagi hype abis?!" Bisik Caca ke Nadine tapi matanya juga menatap kedua temannya yang lain.

"Yaelah, lo bisik-bisik apa tereak sih, caca marica!" Sewot Lintang kedua kalinya pada Caca. Caca hanya mendumel, malas menanggapi Lintang yang memang kalau ngomong bikin sakit hati tapi suka bener.

Nadine dan Kei kompak menggeleng. Caca tersenyum lebar karena dia sudah menduga teman-temannya tidak update gosip sekolah sama sekali. Berbeda dengan dia yang selama liburan mantengin layar hp sambil liatin story orang di medsos. "Jadi ya, si Adam sama Kejora udah putus!"

Lintang melempari Caca dengan buntalan kertas. "Pelan-pelan, oneng!"

"Hah? Sumpah? Kok bisa?" Nadine bertanya. Karena setahunya, Adam dan Kejora adem-ayem aja.

"Ya mana ketehe. Gue tahunya dari storynya Kejora, tapi udah dihapus sih. Intinya dia galau gitu karena hubungannya berakhir. Anjir, gue kaget pas tahu. Kira-kira kenapa ya? Masa fokus UN? Fokus kelas 12? Ih, kalau iya mah, mainstream banget!"

Nadine merengut. "Lo emang segabut itu ya sampai tahu banget, prihatin gue. Maaf ya gue pas ke Bali kemarin nggak bawain kalian oleh-oleh. Gue Cuma bawa pie susu sama gantungan kunci buat sekelas."

Caca melotot. "Woi, itumah oleh-oleh bambang!"

Nadine tertawa. "Haha, iya emang. Yaudah, ambil aja tuh di tas. Bagiin ke yang lain juga. Gue bawa banyak pie nya."

"Siap, komandan!" ucap Caca langsung beranjak.

Caca dan Kei membagikan oleh-oleh dari Nadine itu ke anak-anak sekelas. Pada rusuh karena mau milih gantungan yang bagus sama heboh ambil pie sebanyak mungkin yang jelas mendapat pelototan dari Caca yang notabenenya udah ngincer itu pie.

"Jangan maruk dong! Gue belum ambil lho!" ucapnya.

Saat kondisi kelas sedang rusuh, dari pintu datang Dylan. Cowok bertubuh besar dan tegap itu terlihat ngos-ngosan. "WOI SEMUA!!"

Berkat itu seluruh mata langsung menatapnya. Dylan mencoba mengatur napasnya. "Langit habis kelahi sama anak baru!"

Lalu semuanya menganga lebar. Kayak, ini baru hari pertama masuk lho?!

LANGIT (ALPHA SERIES #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang