{BUDAYAKAN VOTE + COMEN SETELAH MEMBACA!!}
*
*
*
*"Menjemputmu" mulutku menganga mendengarnya. Mulutku tambah menganga melihat Laras dan yang lainnya menunduk kepada laki-laki aneh yang sekarang tepat berdiri disampingku sambil memeluk pinggang ramping kesayanganku ini membuat secara tidak langsung tubuh kami bersentuhan.
Dia hanya menganggukkan kepalanya sekali kemudian yang lainnya langsung serempak menegangkan tubuh mereka. Aku menatap wajah Dareen dengan kening berkerut memintanya menjelaskan semuanya, sampai semuanya menunduk padanya bahkan Laras ikut menunduk padanya.
Pletak
"Aww sakit bodoh!" Bentakku sambil meringis kesakitan karena dia mengetuk tepat diluka yang ada dikeningku.
Dia langsung mengelus keningku lembut, "Maaf" ucapnya dengan wajah yang lembut dan takut seperti campuran khewatir dan was-was.
"Kenapa semuanya menunduk padamu tadi?" Tanyaku kepo sambil berbisik padanya dengan suara kecil dengan tangan yang masih sibuk memijit keningku sendiri sementara yang lainnya hanya berdiri diam tanpa mau berbicara hanya diam dan menatap kami takut-takut.
"Kau tidak tau siapa aku?" Tanyanya.
"Kamu Dareen" jawabku enteng.
"Bodoh!" Ucapnya ingin kembali menyentil keningku tapi aku menahan tangannya.
"Jangan menyentil keningku lagi!" Peringatku kesal sekaligus tegas padanya. Dia menepuk-nepuk kepalaku pelan.
"Ayo pergi"
"Tapi aku besok ada meeting dan disini tempatku menginap, kenapa kau seenaknya membawaku!" Ucapku sambil menahan tangannya.
Dia mendekatkan wajahnya padaku tapi aku memundurkan tubuhku agar wajah kami tidak tertalu dekat, "karena aku bossmu disini!" Ucapannya itu membuatku menganga lebar.
"Apa!" Teriakku tidak percaya reflek menutup mulutku karena berteriak didepan bossku dan yang lainnya. Ini sangat membuatku malu, kenapa dia tidak mengatakannya sedari awal sih pantas saja dia ada diperusahaanku dan ada disini juga.
"Sudah puas? Ayo pergi!" Ucapnya membawaku pergi tapi sebelum jauh aku menoleh kepada Laras yang menatapku tajam seperti mengatakan 'jelaskan padaku nanti!' Padaku. Apa yang bisa kujelaskan padamu wahai Larasakti sementara aku juga baru mengetahui laki-laki aneh bernama Dareen ini adalah bossku sendiri.
Kami memasuki mobil limosin berwarna hitam mengkilap yang terparkir tepat didepan pintu lobi hotel membuat kami menjadi pusat perhatian orang banyak yang sedang bersantai dan berjalan kami disekitar kami.
"Duduklah disini!" Ucapnya sambil menepuk kedua pahanya. Aku mengeleng tapi melihat matanya yang memelototiku membuat aku dengan cepat menurutinya karena takut sesuatu hal yang buruk bisa saja terjadi padaku lagi.
Wajah kami saat ini sangat dekat sekali bahkan dari jarak sedekat ini aku bisa melihat bulu matanya yang lentik. Aku sangat ingin menyentuh alis hitamnya itu tapi takut membuatnya marah padaku nantinya.
Ternyata dia mengganti plaster dikeningku dan mengobatinya sebentar dengan bitadin yang terasa sangat perih itu membuatku sedikit meringis tapi tidak sampai menangis. Setelah selesai memakaikan bitadin dia meniup-niup pelan keningku lalu memakaikan plaster baru dilukaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Untuk Felysia (TERBIT)✔ {#1. KENDRICK SERIES}
Romance(COMPLETE) Judul pertama : Rose Sia Highest Rank; #4 in CEO [16-10-2020] Happy Ending ------------------------------------------- Felysia selalu mendapatkan kiriman bunga disetiap harinya tanpa ia tau siapa pengirimnya. Hal ini lah yang membuatnya...