"dia tumbuh! gaga, cepatlah kemari!"
baru saja melihat pada objek yang dituju, langkahku kian memberat, nafasku pun tercekat.ah itu, bunga rindu yang telah lama saya tanam. dia yang selalu masuk dalam mimpi, lalu terkunci dalam ilusi.
kemarin, tidak ada tanda tanda kian meningkat. nyatanya, dia selalu mendekap. mendekap erat relung delusiku untuk berandai, agar terus diterpa rindu yang kian mengintai.
rindu, dan bunga. tolong, bekerjasamalah, saya sangat tersiksa.
—gaga, 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guratan Manis
Poetryini book pertama untuk kalian si para pembaca. semoga, pesan dan guratan yang saya buat bisa membuatmu merasakan dan terbawa oleh tulisan saya. dan, terima kasih banyak karena sudah menyempatkan waktumu untuk membaca hasil karya si tangan amatir ini...