6

335 10 2
                                    

part 5

"kak bima..."

kulihat kak bima tengah beranjak dari kursi rodanya. sejenak aku terdiam. aku tau kak bima tengah berusaha untuk berdiri tapi bukan seperti ini caranya. kak bima belum bisa untuk berdiri.

tak lama dari itu badan kak bima pun rubuh dan tanpa pikir panjang aku pun langsung bergegas untuk membantu kak bima.

"kak jangan seperti ini.. ini hanya akan melukai diri kakak sendiri" dan setetes air mata ini tak terasa telah jatuh dari matanya.

"kakak capek kalau gini terus lifi, kakak mohon jgn paksa kakak" kini nada kak bima telah berubah menjadi serak.

"lifi tau apa yg kakak rasain, tapi kata dokter kak bima jangan paksain untuk berdiri dulu, tunggu sampai dokter mengizinkan kak"

"sampai kapan lifi ? sampai kapan ? kakak pingin bisa berjalan lif, kakak pingin seperti orang lain, kakak pingin...." ucapan kak bima pun ku putus

"pingin ke makam kak annisa ? kak, kak annisa pasti sedih ngeliat kakak seperti ini. kakak gak boleh kaya gini, kakak harus kuat menjalani ini semua.. aku yakin kakak pasti bisa kakak pasti kuat. besok setelah kuliah aku temenin kakak ya ke rumah sakit"

ku hapus air mata yg membasahi wajah kak bima dan kini wajah kak bima menampilkan senyumannya, inilah yang paling aku sukai dari kak bima. senyumannya mampu meluluhkan hati ku.

********

"pagi kak bima..." sapa ku saat berada di ruang makan.

"loh kak bima kenapa gak dimakan nasi gorengnya ? gak enak ?"

kulihat kak bima seperti kurang semangat sarapan pagi ini.

"kak bima kenapa ? ada masalah ? cerita dong sama lifi" rengkku pada kak bima. pagi ini kak bima tak terlihat seperti biasanya. kini aku telah beranjak dari kursi dan berjongkok di hadapan kak bima.

namun jawaban kak bima hanya gelengan kepalanya saja menandakan tidak ada masalah.

"lifi suapin ya kak?" tawarku pada kak bima.

"pergilah nanti kamu telat" ahhh kata-kata kak bima menyakitkan.

"lifi masih lama masukknya" dan jawaban ini yg aku tunggu sebuah anggukan kecil dari kak bima.

kini satu suapan nasi goreng telah dinikmati kak bima. hingga suapan ke 5 ditolak kak bima.

"kenapa kak ?"

"udah jam 7 lewat 15"

ahh iya aku harus kuliah. kenapa waktu berputar sangat cepat atau ku yang kelamaan ?

"yaudah lifi berangkat ya kak, assalamualaikum" ku cium tangan kak bima

"waalaikumussalam"

ditariknya tangan ku oleh kak bima, dan diciumnya kening ku.

"belajar yang rajin ya.. kakak selalu mendoakan kamu" kata-kata itu sukses membuat ku terdiam beku tak bisa bergerak. dan tak lama kemudian air mata yg dari tadi ku tahan sukses keluar dari mata ku. tanpa pikir panjang aku pun beranjak dan lari sekuat tenaga meninggalkan kak bima, aku gak mau terlihat lemah didepannya. aku harus kuat,,, kuat lifi

*******

aduhhhh udah jam 8:35 upsss 5 menit sudah aku telat. lari sekencang-kencangnya nenuju kelas adalah upaya ku untuk menahan waktu.

setelah sampai didepan kelas ternyata kelas sudah dimulai. arghhh dan kulihat PAK DENIO yg tengah mengajar. sekuat tenaga.

kukumpulkan untuk mengetuk pintu. dan ketukan itu sukses membuat satu kelas menoleh pada ku. dengan kaki yang gemetar ku paksakan untuk berjalan dan menuju pak denio.

"10 menit kurang 40 detik kamu telat, dan itu tandanya kamu telat masuk kelas saya 10 menit" omelan pak denio tak kudengarkan kini aku tengah berfokus pada pernafasan ku yg sedari tadi lari-lari.

"maaf pak tadi saya harus menjaga kakak saya dulu" alasan ini memang benar dan semoga mampu membuat pak denio percaya.

"letakkan tas mu" tanpa banyak pikir aku menuju kursiku dan duduk di kursiku.

"siapa yang menyuru kamu duduk?" aishh pagi-pagi udah marah-marah. nyebelin bngt sih.

"tadi kan bapak menyuruh saya ke kursi" jawaban ku dipotong si pak denio itu.

"terus?"

"bapak menyuruh saya..." arghhh parah nih guru aku salah mengartikan

"mel....e..takk...kan t..a..s saya" jawab ku pelan dan menahan malu.

"maju ke depan" apalagi hukumannya sih. gak puas apa kemarin

"baca buku halaman 15 sampai 55 saya kasih waktu 15 menit kamu untuk membaca setelah itu kamu jelaskan ke depan" what ? Arghh aneh nih 40 halaman aku baca 10 menit sumpah apaan ini.

"pak itu kan banyak pak" tawarku pada pak denio. Bener ini aneh bngt

"oke saya tambah 40 detik" apa guna ya allah 40 detik?.

"tapi pak" rengekku

"protes saya kurangin waktu kamu"

" ah iya pak saya tidak protes pak" ku tinggalkan pak denio dan beranjak ke kursi ku dan langsung membaca apa yg menjadi hukumanku selama 10 menit 40 detik aishhh itu seperti waktu Telatku saja

***************

Haiii gimana nih udh sampai part 5 seru gak ? Berhubung ini cerita pertama aku... Kalau ada typo atau ceritanya gak jelas harap maklum wkwk.... Aku tunggu vote nya dan juga comment nya. Makasihhh

kamu yang kutungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang