bagian 1

7 1 0
                                    

Ketika bel berbunyi, Rayn dengan santainya melenggang ke atap sekolah. Tidak mengabaikan teriakan teman-temannya.

Rayn Levin Rivaldo, salah satu mahakarya Tuhan paling seksi-laknat, sedang menatap awan sembari merasakan angin berhembus menerpa wajahnya. Dia berbalik lalu menyandarkan diri ke tembok pembatas lalu mengambil handphonenya-I Phone XS Max yang bahkan saat ini masih terkenal mahalnya. Ah...tipikal orang kaya.

Membuka lock screen lalu memainkan game kesukaannya. Tidak ada yang lebih nikmat dibanding itu. Dia tidak pernah tertarik dengan perempuan, tapi dia 100% normal. Dia mungkin memang badboy, tapi dia bukan playboy.

Drrt
Drrt
Drrt
Hal yang paling membuat Rayn benci adalah ketika sedang asyik-asyiknya ngegame, dan ada telpon masuk.

"Apa?"
"Akhir bulan nanti  ada tour ke SMA BN, lu ikut kan Reyen?"
"Gampang. Jam berapa ngumpul?"
"Jam 9. Jam 10 kita eksekusi. Gue denger-denger leader Barisan Petir ada di sekolah itu."

Rayn menyeringai.

"Ok. Ntar gue kirim beberapa bocah kesana."
"Gue mau bocah yang  bagus, jangan yang sekali tabok k.o. ntar cuma malu-maluin doang."
"Ck bawel lu. Ntar gue kirim Edgar sama Lion. Puas?"
"Lope yu Reyen...hahahaha"
"Cih norak lu."

Tut.
Sambungan diakhiri sepihak oleh Rayn. Dia tak suka basa basi, hanya ingin yang point-point saja. Bisa dibilang, bocah irit kata-mirip Sasuke di manga Naruto karya Masashi Kishimoto. Meregangkan otot sebentar lalu tiduran di kursi panjang dekat pintu keluar atap. Itu salah satu lokasi strategis Rayn untuk tidur.

Dan beberapq menit kemudia terdengar dengkuran halus.

Rayn tidur.

-ooo-

"Vick,"
"Apaan sheil?"
"Gue dapet bocoran info kalau akan ada serangan di akhir bulan ini, dan lokasinya di BN."
"Gosip darimana?"
"Ini Lucas yang kasih tau."

Vicky terdiam sejenak. Lucas adalah mata-mata di Barisan Petir. Jadi info apapun dari Lucas pasti akurat.

"Shit." Vicky mengumpat.

"Share ke grup, rapat sekarang  juga!"perintah Vicky mutlak.
"Aye madam."

Sheilla sudah membagikan info di grup. Dan beberapa anggota sudah menyetujui untuk rapat. Kini Vicky dan Sheilla menuju parkiran sekolah dan menuju mobil masing-masing. Mereka akan menuju markas sekarang.

Markas Barisan Petir, Apartemen Venus, lantai 17 No. 221

Mengapa rapat mereka di apartemen? Alasannya simple. Vicky hanya memanggil wakil-wakilnya. Sedangkan anggota hanya menerima perintah dari sang wakil. Hanya ada 13 orang disana termasuk Vicky.

"Jadi?"Dion mengawali pertanyaan.
"Akan ada serangan akhir bulan ini. Lokasi penyerangan di BN."jawab Vicky singkat, padat dan jelas.

"Ada berapa?"tanya Fendy.
"Dati info yang kudapat ada 4 sekolah yang tergabung."jawab Lucas.

Beberapa anggota menghela napas. Menghadapi 4 sekolah bukan hal yang sulit. Lalu mengapa Lucas harus memberi info ini.

"Jangan senang dulu, Lentera Neraka dan Kutukan Darah ada dalam penyerangan besok."jawab Lucas.

Beberapa anggota langsung menoleh kearah Lucas. Lentera Neraka katanya??? Itu bukan hal yang baik.

"Sialan,"ucap Vicky akhirnya.

-D-a-R-

Pendek banget ya? Sengaja dibikin pendek, after bagian 3 mulai 2k word++ buat readers. Please vomment ya! See you next!

Dark After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang