Hai guys! Aku balik lagi nih! Lagi dan lagi aku narok cerita yang aku ikutin kontes di salah satu platform baca novel gitu. Cuma pengen sharing sih hehe..enjoy!
***
Agaknya mengisahkan sesuatu bukanlah keahlianku. Namun, akan kucoba kali ini mengisahkannya.
Lai Kuanlin, putra pertama dari keluarga miskin yang sedang berusaha mengejar cintanya. Segalanya ia tak punya baik harta maupun kuasa. Hanya paras tampan yang berhasil memikat sang putri pengacara.
"Pacarmu itu bekerja dimana?"
Seorang lelaki berperawakan tegas menghampiri putrinya yang tengah berjibaku dengan buku demi masuk ke universitas ternama. "Ia hanya mahasiswa jurusan ekonomi." jawabnya singkat. Ia tak ingin berlama-lama membahas hal ini dengan Ayahnya. Ia tahu ayahnya tidak akan pernah menyetujui hubungan mereka.
"Keluarganya?" tambah lelaki berusia lima puluh tiga tahun itu.
"Keluarganya sangat sederhana." Yumi—sang putri menjawab.
"Kalau maksudmu memperhalus kata sederhana dari miskin, mungkin aku harus bertemu dengannya,""Beritahu dia untuk menemuiku esok."
Keesokan paginya Kuanlin tak mampu menepati janji untuk menemui Ayah sang kekasih. Semua itu karena ia harus mengurus persiapan putusan sidang kasus penipuan yang menyeret nama baik Ayahnya dan berlangsung di hari yang sama dengan permintaan ayah Yumi. Takdir memang rumit. Pertemuan yang gagal itu tak pernah menjadi gagal. Sebab Ayah Yumi adalah kuasa hukum dari orang yang melaporkan Ayahnya.
Hari itu Kuanlin harus menelan pahitnya kenyataan. Ayahnya dijatuhi hukuman selama lima belas tahun dan Ayah sang kekasih meminta padanya untuk menjauhi Yumi sampai ia sekiranya pantas. Bagi sang pria sejati pantang sekali ia mengingkari janji, meski mimpi yang ia miliki juga ia khianati.
Sepuluh tahun berlalu semenjak Kuanlin memutuskan untuk memilih jalan hidupnya. Tak pernah menghubungi Yumi setelah surat pertama yang ia titipkan pada Ayah gadis itu. Surat yang didominasi permintaan maaf itu tiba disaat yang tidak tepat.
Yumi yang tengah fokus belajar memasuki universitas pilihan orangtuanya menjadi stress akibat terbatasnya akses antara ia dan Kuanlin. Hingga di suatu hari nan kelabu, Kuanlin menemui Yumi.
"Aku pergi untuk kembali, sebab aku tahu kapan aku kembali dan kemana aku akan kembali. Dirimu, Yumi. Sepuluh tahun lagi." ucapannya terdengar sangat jelas ditengah rintik hujan dan gemuruh.
Hari ini, Kuanlin sang pemilik bisnis tekstil kembali ke rumah yang sudah sangat lama tidak ia kunjungi. Seorang anak kecil berumur enam tahun menyambutnya. "Paman, ibu sedang menangis. Ia hanya menyuruhku memberikan ini."
Sang anak menyerahkan sebuah surat kumal yang hampir robek. Surat itu berisi ribuan kata maaf. Namun hanya satu yang berhasil melubangi hati Kuanlin.
Maaf aku tak mampu menjadi tempatmu kembali
Kuanlin berjongkok. Menyamakan tingginya dengan sang bocah. "Bilang pada ibumu paman akan pulang. Paman sudah membaca suratnya,"
"Katakan terimakasih banyak atas semuanya dan jangan lupa kau harus memeluk dan menciumnya ya. Paman pulang dulu." Kuanlin memaksakan senyumnya dan mengelus rambut anak pemilik mata Yumi itu.
Hatinya hancur berkeping-keping. Ia kira, ia mampu menghentikan pernikahan yang direncanakan Ayah Yumi. Namun, ia terlambat. Cintanya telah berpindah. Tidak hilang, hanya pindah. Karena ia tahu jauh di dalam lubuk hati gadis itu, ia masih menginginkan kebersamaan dengannya seperti dulu. Kebahagiaan singkat yang dulu sempat mereka rasakan, kini telah direnggut oleh waktu.
Bahwa yang abadi itu bukanlah kebersamaan, namun rasa cinta yang tak pernah padam meski harus dengan rela diikhlaskan.
***
Gimana? Jujur aku lagi kangen banget sama Wanna One, ditambah Kuanlin lagi struggling with his agency. Semoga kasusnya cepat selesai dan Kuanlin kembali menjalani harinya dengan ceria. Aamiin...terimakasih sudah membaca🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
K U K I S - Kumpulan Kisah Singkat
Short StoryBerisi tulisan-tulisan singkat, bisa berupa cerita, puisi, orasi, dan lainnya