1

53 3 1
                                    

"Hoshh hoshh"

Setelah aku keluar dari sekolahan, aku mendengar suara orang seperti habis berlari kencang. Tapi kali ini bukan makhluk halus, tapi suara laki.
Akhirnya gw menoleh ke arah laki tersebut.

"Woe anjir lu ninggalin gw" Kata laki itu

"Hm?" Aku melihat sekitar, tidak ada orang.

"Lu yang gw ajak ngomong weh"

"Ooo" Kata gw ber'oh'ria

"Lo tau ga-"

"Ga"

"Njir gw serius, gw kaget ada kepala butung kayak gitu njay" Kata laki laki itu.

"Lo bisa lihat?" Tanya gw ke anak laki tadi

"Bisa lah kan gw punya mata" Jawabnya.

"Tai ledig. Lu punya indra keenam?" Tanya gw lagi

"Oh iyalah! Kalau gw ga punya napa gw bilang ada kepala butung!" Kata dia tidak selow

"Biasa njir ga selow lu" Kata gw sambil tendang baru ke arah dia

"Maaf maafin cogan. Btw nama lu siapa? Kok gw ga pernah liat lu?"kata dia

" Najis. Nama gw Kyvana Alexandra gw jarang keluar kelas mager"jawab gw

"Ooo btw nama gw William Arachetta" Kata dia sambil memamerkan senyuman kotaknya

"Ga tanya. Btw lu bisa ga kajian dikit?" Kata gw

"Aciee mau ngapain lu? Mau liat ketampanan- " Belum selesai ngomong langsung di potong sama gw

"Dibelakang lu ada yang liat liat" Kata gw sambil menarik tangannya mendekat pada gw. Setelah itu gw berada di depan william buat menjaganya.

"Apa yang kau inginkan dengan wajah jelekmu itu? Ingin kau ambil dia dariku? Tidak semudah itu nenek tua" Yah benar hantu itu seorang nenek nenek tua yang mengincar tubuh william untuk dijadikannya sebagai ritual. Dengan cepat gw ambil garam kasar dan melemparkannya ke nenek tua itu setelah itu dia terbakar dan menghilang.

"Apa kau takut william?"tanya gw ke dia

" Tidak, hanya terkejut" Jawab dia

"Alasan" Kataku sambil berjalan santai

"Yakkk jangan tinggalin" Kata william dari belakangku. Setelah itu aku tidak mendengar suaranya itu, aku pun berbalik badan.

"Ah dasar" Geruruku. Aku yang terkejut dengan william yang dibawa oleh wanita berambut panjang di pinggir kuburan, ingatlah sebelah sekolahku adalah kuburan. Dengan segera aku menghampiri william yang masih bersama wanita berambut panjang itu. Aku segera melemparkan garam kasar lagi, ah kalau terus terusan seperti ini aku bisa kehabisan garam. Aku tarik tangan william dan membawanya pergi dari sana. Setelah itu sampailah kita di tepi jalan yang ramai.

"Rumah lu dimana mana?"tanya gw

" Di blok B" Jawabnya

"Nomer?" Tanya gw lagi

"36, kenapa?" Jawab dia sambil melontarkan pertanyaan

"Gw nomer 35. Rumah kita sebelahan" Jawab gw

Setelah itu kita berjalan ke rumah masing masing. Aku menyuruhnya terlebih dahulu untuk masuk ke rumahnya karena takut saja ada yang mengikutinya sampai dalam. Setelah dia benar benar telah masuk ke rumahnya aku pun dengan segera masuk ke dalam rumah sebelum terjadi hal yang tidak enak di pandang.

Brukk

Kepala manusia yang tidak terbentuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang