Part 04

8.8K 1K 170
                                    

^_^  Happy Reading  ^_^

.

.

.

Tok

Tok

Tok

"Gyosunim! Apakah anda punya sedikit waktu?" tanya Baekhyun pada Luhan terlihat tengah mengamati beberapa hal di layar komputernya.

"Euhm. Masuklah!"

Baekhyun melangkah masuk.

"Aku mengganggumu?" tanya Baekhyun kemudian.

"Tidak. Aku sedang tidak terlalu sibuk. Ada apa?" tanya Luhan sambil memperhatikan Baekhyun yang mulai duduk di kursi depan meja kerjanya.

Baekhyun tampak diam sesaat sebelum mengeluarkan sebuah amplop putih bertuliskan 'Surat pengunduran diri'.

Luhan cukup terkejut dengan amplop putih itu, tapi kemudian dia berusaha mengerti apa yang sudah di putuskan Baekhyun.

"Kau yakin dengan ini?" tanya Luhan sembari mengangkat amplop putih itu.

"Euhm." Baekhyun mengangguk kecil.

"Kau akan mengubur mimpimu begitu saja?"

"Jaehyun dan Jiyeon lebih membutuhkan aku eonnie. Aku merasa tak memiliki waktu untuk mereka seandainya memutuskan tetap berada disini. ehm... aku juga sudah berjanji pada Joo Hyun eonnie, kalau akulah yang akan membesarkan mereka nantinya."

"Kau mengambil keputusan ini tanpa berunding dengan keluargamu?"

"Aku rasa tak perlu, aku sudah cukup dewasa untuk memutuskan semua hal dalam hidupku. Ini akan menjadi tanggung jawabku sendiri."

Luhan berdiri dari duduknya, lalu menghampiri Baekhyun dan memeluk gadis itu erat.

"Joo Hyun pasti bangga memiliki adik sepertimu."

"Gomawo sudah memberikan dukunganmu eonnie."

"Jangan lupa terus belajar, satu hari saat mereka sudah bisa di tinggal, kau bisa kembali kesini lagi."

Baekhyun tersenyum kecil. Dia tak berniat kembali ke Rumah sakit. Dia akan bekerja sebagai apa saja, asal memiliki cukup waktu dengan dua keponakannya itu.

"Aku pergi dulu eonnie!" pamit Baekhyun. Gadis itu membungkuk, lalu keluar dari ruangan Luhan.

Baekhyun menyusuri lorong yang akan membawanya ke ruang kerjanya. Ruangan yang selama dua tahun ini menjadi tempatnya menuntut ilmu, bercanda dengan teman-temannya, juga berdebat tentang diagnosa.

Gadis itu menarik nafasnya perlahan saat tiba di depan pintu ruangan itu. Setelah berusaha menguatkan hatinya, dia membuka pintu ruangan itu.

Hal pertama yang dia lihat adalah teman-temannya. Yang berdiri seakan menyambutnya.

"Kemarilah! Kami punya hadiah istimewa untukmu." salah satu teman Baekhyun menyeret gadis itu hingga ke dekat meja.

Ada kue berwarna biru laut disana, diatasnya ada hiasan berbentuk stetoskop dan beberapa alat medis lainnya.

"Ini agar supaya kau selalu ingat, kami menunggumu kembali." ujar senior Baekhyun di departemen bedah.

Baekhyun menatap pria itu haru. "Gomawo sunbae."

Pria itu pengusap punggung Baekhyun dengan lembut.

Baekhyun berpamitan dengan teman-temannya itu lebih kurang sepuluh menit.

Cause Her You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang