♧13♧

680 117 158
                                    

★★★ Vote sebelum membaca ★★★

Hampir tengah malam dan Yunseong masih belum bisa terlelap, otaknya memaksanya memikirkan sesuatu yang membuatnya gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir tengah malam dan Yunseong masih belum bisa terlelap, otaknya memaksanya memikirkan sesuatu yang membuatnya gelisah. Kalau kalian menebak Yunseong sedang memikirkan Donghyun maka jawabannya benar.

Sejak sore tadi dimana dia melihat postigan Koo Jungmo. Satu sisi dirinya merasa tidak terima, sebagian kecil dirinya merasa kecewa dan sisanya merasa ego dan harga dirinya sedang diinjak injak oleh Jungmo.

Juga Donghyun, kenapa dia tidak membalas pesannya?. Apa karena Donghyun sedang bersama dengan Jungmo dia jadi mengabaikannya. Yunseong mulai kesal dengan dirinya sendiri, ada apa dengan semua pikiran anehnya. Dia baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

“Arrgh, gue kenapa sih”

“Tidur Seong lo besok ada rapat Osis”

Berusaha kembali memejamkan matanya , tapi otaknya tetap tidak bisa diajak bekerja sama. Si otak malah memikirkan rencana bagaimana menjauhkan Donghyun dari jangkauan Jungmo, atau bagaimana caranya agar dia tidak mudah terpancing dengan cara murahan Jungmo.

Kembali duduk dan bersandar ke kepala ranjang, matanya melirik ke arah nakas tempat ponselya di simpan. Sejak sore tadi setelah mengirim pesan kepada Donghyun yang berakhir hanya di baca, Yunseong tidak membuka ponselnya sama sekali karena masih merasa kesal di abaikan.

Meraih ponselnya dan membukanya, ternyata banyak sekali notifikasi masuk yang ia abaikan. Paling banyak masih dari instagram yang mengarah pada postingan Jungmo. Mengabaikannya karena tidak mau semakin kesal, Yunseong memilih membuka aplikasi chat.

Pak Jaehwan

|Laporan Osis besok pagi di meja saya

Yunseong langsung terlonjak bangun dari tempat tidurnya, dia baru saja melupakan hal penting karena pikiran kacaunya.

“Anjir belom di print, mana harus di fotokopi lagi”

“Bisa gagal rencana gue besok”

Benar juga, harusnya sore tadi setelah mandi rencananya dia akan pergi ke tempat fotokopi. Gara gara postingan sialan itu dia jadi lupa, dan sekarang sudah tengah malam. Tempat fotokopi mana yang masih buka.

Yunseong dengan segera membuka kontak mencari nama Junho dan menelfonnya, semoga saja Junho belum tidur.

Dan untung saja paggilannya diangkat pada deringan ke tiga.

“Halo Jun”

‘Halo apaan Seong’

“Bisa minta tolong gak?”

Terdengar suara Junho menguap yang artinya dia baru saja terbangun karena telfon dari Yunseong

‘Hooaamm Minta tolong apaan?’

Which One (Hwangkeum)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang