Bagian 1; Mengenal

2.6K 204 42
                                        

Kenali, pahami, dan buatlah dia mengerti tentang waktu.

***

Satu setengah jam berlalu, asik melamun dengan jari-jari mengetuk meja kayu secara bergantian. Pandangan kosongnya mengarah ke selatan pintu cafe. Untunglah, suasana malam ini cukup mendukung gadis berkuncir kuda itu untuk tenggelam dalam sunyi.

"Ternyata masih sama saja dengan hari-hari sebelum aku memotong rambut panjangku ini."

Suara itu membuyarkan pandangan kosong gadis ini. Ia mendongakkan wajahnya dan menatap seorang gadis cantik lainnya yang tengah berdiri di seberang meja. Ia nampak tersenyum kecil lalu datang menghampiri dan duduk bersama.

"Hey! Udah malam, kenapa masih diam melamun di sini? Enggak ada tempat lain lagi buat dijadikan tempat bertapamu, ya? Hahaha."

"Def, apaan sih! Kamu juga, ngapain malam-malam ke sini?"

"Seena galaknya belum hilang ternyata." Kekehan gadis bertopi yang dipanggil 'Def' itu menyita perhatian salah satu barista di cafe itu.

Akuilah, Def memang cantik, modis, dan selalu tampil dengan gaya-gaya gadis masa kini. Sungguh jauh berbeda jika dibandingkan dengan Seena Aster Maheswari, gadis berdarah Jawa asli yang tidak terlalu pusing memikirkan fashion, justru Seena menyukai hal-hal klasik yang unik dan menarik di matanya.

Tidak perlu berpikir panjang, Seena membalas ucapan Def. "Defara Shanin! Aku enggak galak, aku cuma bertanya."

"Tapi pertanyaanmu membuat aku merinding, See."

Seena menghela napas beratnya, "Oke-oke, maafkan aku."

Keduanya diam, tidak lama. Seena yang angkat bicara saat melihat barista yang ada di meja seberang sana terus menatap ke arah temannya itu.

"Def, dia memperhatikanmu sedari tadi," bisik Seena di telinga Defara.

Defara justru terkekeh geli mendengar itu. "Biarin aja, dia sadar kalau aku itu cantik."

"Ish! Rese, ya, kamu." Seena seraya berdecak kesal.

"Maaf, See. Aku belum memberitahukan hal ini."

"Tentang apa, Def?"

"Barista itu, pacarku, See."

Seena terkejut dan membuat Defara ikut terkejut melihatnya. "Apa?!"

"Eh? Kenapa memangnya?"

Seena menggeleng dengan wajah meremehkan. "Aku nggak percaya kalau gadis ini mau berpacaran dengan seorang barista, hahaha."

Defara mencubit lengan Seena karena gemas sekaligus kesal. "Jangan sok tau ya! Aku cinta sama dia, makannya aku mau pacaran sama dia."

"Def, barista itu jauh dengan kriteriamu."

"Sekarang aku nggak mau muluk-muluk lagi masalah kriteria cowokku. Gio itu beda, dia cowok sederhana, baik, dan pekerja keras."

Seena bisa melihat raut wajah sumringah Defara saat menatap Gio dari kejauhan, saat pacarnya itu sedang menyiapkan segelas kopi untuk pelanggan yang baru saja datang memesan. Ya, Gio memang terlihat sangat ramah, sangat baik, bahkan lebih dari itu. Memang sedikit sulit untuk mendeskripsikan Gio.

METAMORFOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang