Siang itu... ada suatu hal yang membuat hati seorang Park Jimin terasa bahagia..
Taehyung.. sahabat yang paling dia rindukan..
Dialah yang membuat hari Jimin menjadi indah dan penuh warna.
Sudah berbulan bulan mereka tidak pernah bertemu apalagi berbicara.
Sekarang Taehyung disini, tepat berjarak hanya 3 meter dihadapannya.
Taehyung duduk di teras sebuah toko yang masih tutup setelah dirinya dan Jimin bercanda tawa beberapa menit lalu.
Tapi entah mengapa Jimin merasa keindahan itu akan segera berakhir..
dengan mempersiapkan hati dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, Jimin menghampirinya dan tidak ingin menyiakan waktu, karna dia benar-benar ingin tahu apa yang ia inginkan sebenarnya.
"Tae.. apa yang paling kau inginkan dariku sebagai kado ulang tahunmu?" Tanya Jimin setelah ikut duduk disampingnya diatas lantai.
"..."
lama tidak mendapat jawaban, Jiminpun menoleh kearahnya, memandang wajahnya yang kini tidak bisa dia kenali.
"Apa kau masih Taetae?"
"Bukan, aku Jungkook."
"Apa kau tau dimana Tae? tadi dia disini."
Jimin bertanya setenang mungkin, karena ia sadar ini sering terjadi disini.
"Tidak" jawab anak kecil itu
Ia pun menarik nafasnya dalam.. menghembuskannya perlahan berusaha agar tetap tenang.
Ada beberapa orang disana yang sedang menikmati makanan sambil mengobrol dirumah makan yang tempatnya terbuka.
Lalu Jimin bertanya pada orang tua dirumah makan itu.
"Jam berapa sekarang, pak?"
"Ini sudah sore"
"mungkin masih siang ditempatmu" sambung orang tua lainnya.
"Iya.. waktu disini lebih berjalan lebih cepat"
"Benarkah?"Lalu Jimin membuka matanya perlahan.. mendapati dirinya ditempat tidur dengan keringat bercucuran.. Jimin meraih ponselnya dan melihat jam yang sudah menunjukkan jam 2 siang
"orang itu benar, aku baru tidur setengah jam, tapi terasa lama sekali"
Jimin tersenyum mengetahui tentang perbedaan waktu dialam mimpi dan alam nyata. Tapi sesaat senyumnya pudar mengingat mimpi itu. Jimin tersadar di dalam mimpi karena dia melihatnya.. ya.. tidak mungkin Taehyung ada didekatnya seperti dulu lagi. Hanya di dalam mimpi saja itu bisa terjadi. Tanpa terasa air matapun membasahi pipinya..
⭐⭐⭐⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Feeling
Cerita PendekHanya berisi one shoot cerita yang muncul tiba-tiba di kepala author.