Chapter 1 : Perintah

1.4K 103 4
                                    

Chapter 1 : Perintah

.
.
.

By :
Silvia_cherry031

.
.
.

Jangan lupa follow, vote dan komen ya !!!
Karena sangat membantu penulis.

.
.
.

Sosok bermata emerald itu hanya menatap pintu dengan tatapan kosong dari tempatnya duduk. Surai rambutnya yang cukup panjang ia biarkan tergerai sampai pada kursi yg tengah ia duduki. Jika ia berdiri kemungkinan besar rambutnya bisa sampai di bawah pantatnya.

Ia hanya melamun, dengan pikiran yang kosong.

Sampai pintu di hadapannya terbuka, membuat dirinya memfokuskan tatapannya pada seseorang yang masuk ke dalam ruangannya itu.

"Haruno-san, anda telah di panggil ke ruangan." Ujar sosok berambut coklat pudar.

Ya Haruno Sakura, siapa yang tidak mengenal gadis itu. Anak didikan langsung dari ninja medis sekaligus hokage ke-5, Tsunade Senju. Merupakan anggota team 7 yang terkenal dengan kekacauan nya. Walaupun ada kisah pilu di balik team itu. Itu sudah cerita yang umum sekali bukan apa yang tengah terjadi pada team itu.

Lupakan sementara tentang itu.

Sakura segera berdiri dan berjalan sosok yang memiliki warna rambut coklat pudar itu dengan wajah datarnya.

"Tolong ikuti saya Haruno-san." Ujarnya kembali sambil berjalan di depan Sakura untuk memimpin jalan.

Sakura hanya mengikutinya dalam diam dari belakang. Tidak ada percakapan diantara mereka. Hanya derap kaki keduanya yang saling menyahuti satu sama lain.

Sampai akhirnya mereka berdua sampai di depan salah satu pintu ruangan. Ada dua orang penjaga disana. Mereka menunduk hormat pada sosok yang ada di hadapan Sakura. Lalu menatap Sakura sambil menganggukkan kepala mereka. Sakura hanya menatapnya sekilas saja.

Pintu dibuka oleh para penjaga itu. "Silahkan Haruno-san. Saya akan menunggu di luar. Hanya anda yang diijinkan masuk ke dalam." Ujarnya sambil membungkuk kearah Sakura.

Sakura melangkahkan kakinya tanpa menoleh, ia terlalu tak peduli.

Saat sampai di dalam Sakura langsung di suguhi pemandangan seperti meja bunda terbuat dari kayu mahal dan berkualitas tinggi yang dibuat melingkar.

Pupil emerald nya menatap 5 orang yang tengah menatapnya juga. 5 orang sosok yang sangat disegani satu sama lainnya. Dengan kekuatan Cakra yang cukup besar yang mereka miliki ber-5 itu. Sakura juga dapat merasakan 5 chakra lainnya walaupun mereka tak terlihat (baca: menyembunyikan diri) dan menyembunyikan Cakra mereka. Tapi Sakura masih merasakannya walaupun tipis.

Apa kalian bertanya siapa 5 orang  yang tengah menatap Sakura?

Mereka adalah kage dari lima negara besar Shinobi, dan yang menyembunyikan cakra mereka adalah orang-orang kepercayaan dari masing-masing desa untuk mengawal kage mereka untuk sampai ke tempat ini.

Sebagai contoh, tentu saja kalian mengetahui tentang Tsunade selaku hokage ke-5, dan di belakangnya ada Shizune yang juga menyembunyikan cakranya. Sakura merasakannya hanya saja tidak mencoba mempertanyakannya.

Sakura masih pada tempatnya ia berdiri. Membuat Tsunade menghela nafas, "Anak ini, harus saja di perintahkan." Lalu mata berpupil madu itu menatap tajam Sakura.

"Duduklah Sakura"

Sakura melangkahkan kakinya ke arah tempat duduk yang kosong d antara para kage, sebelum Sakura duduk ia membungkukkan badannya. Memberi hormat

Dengan alasan sebenarnya Shinobi hanya perlu berdiri sesaat akan diberikan misi. Tapi suatu kehormatan jika ia di suruh untuk duduk terutama diantara para kage bukan?

Hanya basa-basi secara formal...

Tentu saja.

"Baiklah, sudah kesepakatan bersama. Kami takkan berbasa-basi Sakura." Ujar Tsunade.

Sakura mengangguk menatap Shissou nya itu. Tapi tatapan matanya menatap para kaget yang lain.

"Jadi?"

"Kau di berikan misi menjadi mata-mata, jadilah penyusup ke dalam organisasi Akatsuki."

Sakura berwajah dingin, dan.

"Ha'i."

Sakura dengan cepat menghilang.

'Berhati-hatilah, Sakura' batin Tsunade berkata.

.
.
.

To Be Continue

Jangan lupa follow, vote dan komentar. Karena membantu penulis untuk berkembang.

Maaf atas keterlambatannya.

Tolong jaga kondisi dan kesehatannya ya.

Akatsuki & Cherry [SAKURA FANFIC] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang