Part 2

15 5 0
                                    

Kau yang mencoba baik padaku..
Perhatian padaku..
Peduli padaku..
Tapi..
Dengan mudah aku tolak kebaikanmu
Yang kau lakukan dengan tulus..
Lalu..
Kau datang lagi menghampiri ku..
Menenangkan ku saat aku terpuruk..
Memberikan perhatian padaku..
Saat aku membutuhkan dukungan..
Tapi..
Aku menolaknya lagi dan berkata kasar padamu..
Kau tetap sabar menghadapi sikapku yang buruk..
Kau selalu menanggapi perkataan ku dengan senyuman..
Tapi maaf..
Aku belum juga bisa membuka hatiku..


Flashback

Hari ini pembagian nilai ulangan harian fisika dikelas Tzuyu dan Jessica. Ya, mereka sekelas yaitu kelas XI.IA¹. Jessica sangat senang karena hasil ulangannya memuaskan, sesuai yang ia harapkan. Tetapi Tzuyu hanya diam dan tidak bicara dari tadi.

"Tzuyu, Lo gak papa kan?" Tanya Jessica khawatir. Sedangkan Tzuyu hanya mengangguk pelan.

"Lo kenapa sih, dari tadi diam aja, nilai Lo bagus kan?" Tanya Jessica lagi.

"Tidak sesuai yang diharapkan.." ujarnya lirih.
Memberikan kertas itu pada Jessica.

"What?! Kok bisa sih, bukannya selama ini nilai Lo selalu bagus?" Ujar Jessica tidak percaya sambil melihat kertas ulangan Tzuyu yang menunjukkan nilai 60.

"Entahlah, malam itu gw ketiduran, dan bangun terlambat, jadi gak ada waktu untuk belajar. Haaah.. ini salah gw."

"Sudahlah, jangan kek gini. Anggap aja ini sebagai pelajaran untuk lo." Ujar Jessica menyemangati.
Tzuyu mengangguk.

"Tapi gw takut kasih tau mama nilai gw, gw malu.." ujarnya lirih.

"Lo tenang aja, gw bisa bantu Lo kok."

"Thanks ya.." jawab Tzuyu.

Mereka berdua berencana untuk pulang, tapi mereka masih menunggu seseorang, lebih tepatnya Jessica yang menunggu pacarnya.

"Hai!" Sapa Luhan.

"Akhirnya kamu datang juga, kenapa lama banget? " Tanya Jessica kesal.

"Sorry sayang, tadi aku ada urusan sebentar, iya kan Jungkook?" Tanya Luhan pada Jungkook.

"Yops" jawab Jungkook memastikan.
Ia pun melirik ke Tzuyu dan tersenyum.

"Hai!" Sapanya. Sedangkan Tzuyu hanya memutar bola matanya malas.

"Ayok kita pulang." Ajak Luhan.

"Kamu bawa mobil kan?"

"Enggak, aku bawa motor. Mobil aku dipakai nyokap. Kenapa?"

" Loh, trus Tzuyu gimana, gak mungkin kan kita gonceng tiga."

"Ish kamu ini, karena itu aku bawa Jungkook kesini. Ya Tzuyu pulang bareng Jungkook lah." Ujar Luhan santai.

"Oh, Lo mau kan ngantar Tzuyu pulang, Jungkook?" Tanya Jessica memastikan.

"Tentu." Ujarnya tersenyum tulus.

"Gak usah! Gw bisa pulang sendiri!" Ujar Tzuyu dan berlalu meninggalkan mereka.

"Eh, Tzuyu tunggu!" Panggil Jessica.

"Sudahlah, gak usah di paksa, mungkin dia nggak mau." Ujar Luhan.

Jungkook hanya diam, memandang punggung Tzuyu yang mulai menjauh, dan berencana mengikutinya.

"Kalau gitu gw duluan yah, bye.." ujar Jungkook dan pergi meninggalkan mereka berdua.

*

Pria itu mendekati gadis yang sepertinya tidak langsung pulang, ia duduk disebuah taman kota, melamun sendirian dan menangis.

"Hai, kenapa kamu disini?" Tanya Jungkook lembut, tidak ingin mengejutkan gadis cantik itu.

"Elo! Lo lagi-lo lagi!? Kenapa Lo terus ngikutin gw huh?! Kenapa Lo senang banget nganggu gw! Kenapa?!!" Teriak Tzuyu emosi. Ia melemparkan sebuah kertas yang dari tadi ia pegang tepat diwajah Jungkook.

"Maaf.. aku tidak bermaksud mengganggumu, aku cuma ingin menghiburmu saja." Jawab Jungkook dan memungut kertas yang Tzuyu lempar tadi dan membukanya. Seketika ia tau apa yang menyebabkan gadis ini menangis.

"Hiks..hiks.." isaknya.

"Kumohon, janganlah menangis.. air matamu ini tidak pantas keluar dari mata indahmu." Ujar Jungkook lembut.

"Lalu gw harus gimana huh! Lo ngelarang gw nangis?!" Tanya Tzuyu menatap Jungkook tajam.

"Bukan begitu, aku hanya tidak suka melihatnya.." jawabnya yang membuat Tzuyu menatapnya sinis.

"Kalau gak suka gak usah dilihat bego, gw ngak maksa, dasar oon lo!" Ujarnya emosi, sedangkan Jungkook hanya tersenyum.

"Aku bilang begitu, karna aku tidak ingin melihat air mata kepedihan yang mengalir dari matamu. Aku hanya ingin air mata kebahagiaan lah yang mengalir dari mata indahmu, karena itu jauh lebih indah dan berkesan bagiku." Ujar Jungkook tulus.

Tzuyu hanya diam, ia melihat ketulusan yang terpancar di matanya itu yang membuat ia luluh, tapi ia masih memilih untuk tetap menjauh dari cowok ini.

"Udah kan?! Udah selesai puisinya? Sorry, gw gak tertarik sama sekali." Ujarnya sinis, sedangkan Jungkook hanya tersenyum.

"Aku tidak berpuisi, tapi aku hanya menyampaikan apa yang ada dalam hatiku. Tzuyu, ingatlah kata-kata ku ini. jika hari ini kamu gagal, maka jadikanlah kegagalanmu itu suatu tujuan bagimu untuk meraih keberhasilan." Ujar Jungkook tegas, menatap mata indah itu dalam-dalam.

"Terserah!" Jawabnya dingin.

Jungkook hanya tersenyum, ia berharap Tzuyu tidak membencinya, seperti yang selama ini ia pikirkan.

"Hm.. oh ya, aku ada tebak-tebakan untukmu, mau tau?" Tanya Jungkook. Tzuyu hanya mengangkat bahunya malas.

"Kenapa pak Dani pakai topi terus? Kamu tau?" Tanya jungkook

"Nggak." Jawabnya ketus.

"Karena kepalanya botak. Haha.." ujarnya sambil tertawa, bermaksud menghibur Tzuyu.

"Nggak lucu!"

"Dan kamu tau, kemaren waktu pak Ali mengajar dikelas ku, celananya longgar. Dan temanku iseng, dia menarik celana pak Ali, dan celananya merosot seketika. Dan kamu tau celana dalamnya warna pink! Haha.. pak Ali malu sekali waktu itu, dia di ejek murid satu kelas. Masa iya laki-laki suka warna pink! Hahaha.." ujar Jungkook panjang lebar sambil tertawa membayangkan kejadian itu, sedangkan Tzuyu hanya diam. Menurutnya itu tidak lucu, dan ia langsung berdiri dan pergi begitu saja meninggalkan Jungkook yang hanya diam melihatnya berlalu.

Flashback end

Tbc..

Alhamdulillah 💖
Part 2 nya selesai, maaf klau ceritanya membosankan 🙏
Aku akan usahain buat yang terbaik. Tapi jangan lupa vote+komen ya.

Oke aku capcus dulu
Annyeong 😊

Salam:

Yulia Ananda Putri 💖

CERTAINLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang