"Ma, takut," cicit seorang anak kecil yang bersembunyi di belakang kaki seorang wanita dewasa.
Wanita yang dipanggil mama itu menarik anak kecil itu berdiri di depannya kemudian berjongkok. "Ivy nggak boleh takut, anak mama, kan pemberani." Wanita itu tersenyum sambil mengelus kepala putrinya.
Anak kecil yang dipanggil Ivy itu langsung tersenyum lebar. "Ivy belani, macuk cekolah cendili!"
"Itu baru anak mama," ucap wanita itu berdiri seraya memberikan tangannya yang disambut oleh Ivy. "Jangan nakal, nurut sama ibu guru, nanti mama jemput."
Anak kecil itu berbalik, bergeming dan menatap ke depan, terlihat para orang tua yang mengantar anaknya sampai masuk ke dalam sekolah. Pemandangan yang ingin dirasakannya meski hanya sebentar, ia pun langsung berjalan dan menyalami seorang guru yang berdiri di depan gerbang, menyapa para orang tua dan anaknya yang akan bersekolah disana.
÷÷÷
Terlihat seorang wanita dewasa sedang menemani anak kecil yang berdiri di luar gerbang sambil menunduk. "Jangan sedih ada Ibu guru disini."
Anak kecil itu hanya mengangguk sebagai respon. Sambil memeluk sesuatu dipekukannya. Wanita itu hanya tersenyum melihat respon anak kecil itu.
Tak berselang lama, seorang wanita dewasa lain datang menghampiri mereka. "Maaf saya terlambat."
"Tidak apa-apa Bu, kalau begitu saya permisi. Ivy anak yang baik pasti bisa mengerti," ucap guru itu sambil tersenyum dan berlalu masuk kembali ke dalam sekolah.
Wanita itu berjongkok menyejajarkan tinggi dengan putrinya. "Maafin mama ya sayang, mama telat jemput kamu."
Anak kecil itu mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Ivy belani nunggu Mama cendili, tapi Bu gulu nggak bolehin Ivy." Tampak ceria, tapi wanita itu tahu sesuatu telah terjadi pada putrinya sebelum dirinya datang.
÷÷÷
Makasih yang udah nyempetin waktu buat mampir, semoga kalian suka sama cerita ini.
Baca terus berlanjut sampai tamat, ya.
Jangan lupa beri dukungan dengan cara vote atau comment.
Sampai jumpa di next chapt ....
![](https://img.wattpad.com/cover/198869919-288-k290886.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan
Novela JuvenilKedatangan siswa baru di kelasnya menarik perhatian Livya, entah kenapa dirinya merasa kenal dengan murid baru itu. Begitu pertemanan terjalin Livya merasa siswa baru itu memberikan sikap yang sedikit berbeda dari sebelumnya, juga sikap seseorang ya...