Taehyung menatap kosong ponselnya, ia menghela nafas kesekian kalinya. Pikirannya sekarang bercabang-cabang memikirkan jeon jungkook yang tak kunjung mengangkat panggilannya.
"Kau dimana kook" lirih taehyung
Tok tok
taehyung tersenyum lebar kala mendengar pintu kamarnya berbunyi senyuman manis itu luntur seketika tergantikan oleh tatapan sendunya
"hyung? Kenapa hyung disini"
"Tae kau mengusirku?" Tanya hoseok cemberut
"eng..ada apa hyung"
"ayo jalan-jalan...hyung yang teraktir"
"Hyung tae malas" ucap taehyung lesu
"Ayolah tae, ini sudah dua hari kau hanya bermalas-malasan dengan ranjang kesayangmu" hoseok memutar matanya malas mendengar alasan konyol milik taehyung adik tingkatnyanya itu
"Hyung aku merindukan kookie" lirih taehyung merebahkan tubunya diranjang kesayanganya itu. Di susul hoseok memasuki kamar taehyung yang didominasi oleh warna biru putih itu
"jungkook kan di busan tae, sedang mengurus anak perusahaanya disana" gemas hoseok melihat taehyung yang mengerucutkan bibirnya, tolong ingatkan hoseok, taehyung itu pacar jungkook
"Tapi hyung jungkook sudah dua hari tidak mengangkat panggilanku hyung" adunya dengan wajah memelas
'Brengsek kau jeon, aku akan membunuhmu' batin hoseok kesal pada sepupunya itu. Bagaimana bisa jungkook tidak memberi kabar pada taehyung
"Sabar tae, mungkin jungkook ingin fokus menyelesaikan pekerjaanya dan segera menemui pacar cantiknya ini" ucap hoseok memberi semangat taehyung yang masih dengan wajah muramnya
Brakk
Taehyung dan haseok terkejut suara pecahan di lantai bawah
"Yeon-e" teriak taehyung berlari menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa disusul hoseok mengikuti langkah taehyung
Dengan cepat taehyung menghampiri yeonjun yang berusa membersihkan pecahan gelas
"Yeon-e gwenchana?" Khawatir taehyung mengambil beling ditangan yeonjun dan menyingkirkannya
Yeonjun menggerakkan tangannya yang tampaknya menggunakan bahasa isyarat kepada hyungnya
'Gwenchana hyung'
Taehyung segera memeluk yeonjun, sungguh ia tidak ingin adik kecilnya ini terluka. Yeonjun memang terlahir bisu sejak lahir, semenjak kedua orang tuanya meninggal taehyung lah yang menjaga adiknya.
"Yoen-e jika ingin sesuatu panggil hyung ne"
'Maaf hyung, yeonjun tidak ingin menganggumu hyung dan hoseok hyung' balas yeonjun dengan bahasa isyaratnya
Taehyung menggeleng membenarkan. Segera taehyung membersihkan beling yang masih berhamburan dan dibantu hoseok
"Yeon-e maafkan hyung"
'Gwenchana hyung'
"Sebagai gantinya hyung akan mengajakmu jalan dan hoseok yang akan teraktir" ucap taehyung jenaka, membuat adiknya berbinar senang
"Apa-apaan dia, bahkan dia sendiri yang menolak. Untung sayang" gerutu hoseok pelan, yang ternyata masih dapat didengar oleh taehyung. Membuat hoseok tersenyum canggung
"Hyung tidak mau?. Baiklah biar aku dan yeon-e saja yang pergi" ucap taehyung melongos pergi
"T-tidak tae, akukan hanya bercanda" balas hosoek mengikuti taehyung yang tampak mengabaikannya. Membuat yeonjun menggeleng dramatis
KAMU SEDANG MEMBACA
Countless
FanfictionSatu lagi hari terlewati, tak ada yang berbeda. Kukira, aku tak akan sanggup hidup tanpamu tapi inilah hidupku sekarang. Meski aku merasa hampa, kurasa aku tetap bisa bertahan. - Kim Taehyung-